Buku Putih Mazhab Syiah: Pengantar Umum tentang Islam

Rate this item
(0 votes)

La ilahailla-llah dan Muhammad Rasulullah adalah kunci Islam. Syahadatayn ini adalah kata kunci yang memisahkan antara Muslim dan kafir, antara yang sesat dan yang masuk dalam naungan umat Muhammad.

 

Islam terdiri atas dharuriyyat (qath'iyyat) dan zhanniyyat (ijtihadiyyat). Dharuriyyat (qath'iyyat) adalah hal-hal yang sudah disepakati oleh seluruh Muslim antara lain, kalimat Syahadatayn, Al-Quran sebagai kitab Allah yang diturunkan kepada Baginda Nabi Muhammad, Nabi Muhammad adalah Nabi

 

Termulia dan Terakhir bagi seluruh umat manusia, kewajiban shalat lima kali sehari, puasa, zakat, haji, dan KaÔÇÿbah sebagai kiblat.

 

Sumber-sumber utama ajaran Islam adalah Al-Quran dan As-Sunnah yang mu'tabarah, sehingga semua pandangan yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah yang mu'tabarah, seperti pandangan-pandangan yang dikategorikan sebagai syadz, nawâdir (tidak populer), atau di luar ijma' dan jumhur tidaklah bisa dijadikan sebagai sandaran.

 

Ijma'dan jumhur dalam tiap mazhab Islam adalah yang mewakili pandangan mazhab tersebut, sehingga pendapat-pendapat yang bertentangan dengan ijma' dan jumhur tidak mewakili mazhab tersebut.

 

Islam adalah rahmatan lil ÔÇÿalamin yang mengakomodasi perbedaan-perbedaan pendapat di antara manusia. Ikhtilaf di antara umat Islam adalah rahmat Ilahi, sesuai sabda Nabi ikhtilafu ummati rahmah dan merupakan kodrat manusia dalam hidup di dunia.

 

Ikhtilaf sudah timbul di antara para sahabat di masa Rasul. Bahkan, ada prinsip yang menyebutkan bahwa siapa saja yang telah ber-ijtihad di antara muslimin kemudian salah, maka dia akan mendapatkan satu pahala dan yang benar akan mendapatkan dua pahala.

 

Islam tidak pernah mengajarkan takfir dan tadhlil, bahkan melarang penghinaan atas kaum yang lain sesuai ayat:

 

┘è┘ÄϺ Ïú┘Ä┘è┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ│┘ÆÏ«┘ÄÏ▒┘ÆÔÇî ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘î ┘à┘É┘æ┘å ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ì Ï╣┘ÄÏ│┘Ä┘ë┘░ Ïú┘Ä┘å ┘è┘Ä┘â┘Å┘ê┘å┘Å┘êϺ Ï«┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘ïÔÇîϺ ┘à┘É┘æ┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘å┘ÉÏ│┘ÄϺÏí┘î ┘à┘É┘æ┘å ┘å┘É┘æÏ│┘ÄϺÏí┘ì Ï╣┘ÄÏ│┘Ä┘ë┘░ Ïú┘Ä┘å ┘è┘Ä┘â┘Å┘å┘æ┘Ä Ï«┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘ïÔÇîϺ ┘à┘É┘æ┘å┘Æ┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä █û ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘ä┘Æ┘à┘ÉÏ▓┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘å┘ü┘ÅÏ│┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘å┘ÄϺϿ┘ÄÏ▓┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘ä┘Æ┘é┘ÄϺϿ┘É █û Ï¿┘ÉϪ┘ÆÏ│┘Ä Ïº┘ä┘ÉϺÏ│┘Æ┘à┘ŠϺ┘ä┘Æ┘ü┘ÅÏ│┘Å┘ê┘é┘Å Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏÑ┘É┘è┘à┘ÄϺ┘å┘É █Ü ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘å ┘ä┘æ┘Ä┘à┘Æ ┘è┘ÄϬ┘ÅÏ¿┘Æ ┘ü┘ÄÏú┘Å┘ê┘ä┘Ä┘Ç┘░Ϫ┘É┘â┘Ä ┘ç┘Å┘à┘ŠϺ┘äÏ©┘æ┘ÄϺ┘ä┘É┘à┘Å┘ê┘å┘Ä ´┤┐┘í┘í´┤¥

 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujurât [49]: 11)

 

Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘Äϼ┘ÆϬ┘Ä┘å┘ÉÏ¿┘Å┘ê┘å┘Ä ┘â┘ÄÏ¿┘ÄϺϪ┘ÉÏ▒┘ÄÔÇî Ϻ┘ä┘ÆÏÑ┘ÉϽ┘Æ┘à┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘Æ┘ü┘Ä┘ê┘ÄϺϡ┘ÉÏ┤┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘à┘Ä┘à┘Ä █Ü ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÔÇîÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘ê┘ÄϺÏ│┘ÉÏ╣┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘ÄÏ║┘Æ┘ü┘ÉÏ▒┘ÄÔÇîÏ®┘É █Ü ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å Ï¿┘É┘â┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ Ïú┘Ä┘åÏ┤┘ÄÏú┘Ä┘â┘Å┘à ┘à┘É┘æ┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÔÇîÏÂ┘É ┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ░┘Æ Ïú┘Ä┘åϬ┘Å┘à┘Æ Ïú┘Äϼ┘É┘å┘æ┘ÄÏ®┘î ┘ü┘É┘è Ï¿┘ÅÏÀ┘Å┘ê┘å┘É Ïú┘Å┘à┘æ┘Ä┘ç┘ÄϺϬ┘É┘â┘Å┘à┘Æ █û ┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÅÏ▓┘Ä┘â┘æ┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘å┘ü┘ÅÏ│┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ █û ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å Ï¿┘É┘à┘Ä┘å┘É ÏºÏ¬┘æ┘Ä┘é┘Ä┘ë┘░ ´┤┐┘ú┘ó´┤¥

 

"(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa." (QS. Al-Najm [53]: 32)

 

Demikian pula sesuai dengan sabda Nabi, "Siapa yang mengkafirkan seorang mukmin, maka sungguh dia sendiri sudah kafir."

 

Dalam menghadapi kesalahfahaman yang mungkin timbul dengan non-Muslim saja, Islam menyuruh kita untuk ber-jidal (baca: dialog) dengan cara terbaik seperti dalam ayat berikut:

 

Ϻϻ┘ÆÏ╣┘Å ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë┘░ Ï│┘ÄÏ¿┘É┘è┘ä┘É Ï▒┘ÄÔÇîÏ¿┘É┘æ┘â┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘É┘â┘Æ┘à┘ÄÏ®┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ê┘ÆÏ╣┘ÉÏ©┘ÄÏ®┘É Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘ÄÏ│┘Ä┘å┘ÄÏ®┘É █û ┘ê┘Äϼ┘ÄϺϻ┘É┘ä┘Æ┘ç┘Å┘à Ï¿┘ÉϺ┘ä┘æ┘ÄϬ┘É┘è ┘ç┘É┘è┘Ä Ïú┘ÄÏ¡┘ÆÏ│┘Ä┘å┘Å █Ü ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÔÇîÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å Ï¿┘É┘à┘Ä┘å ÏÂ┘Ä┘ä┘æ┘Ä Ï╣┘Ä┘å Ï│┘ÄÏ¿┘É┘è┘ä┘É┘ç┘É █û ┘ê┘Ä┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å Ï¿┘ÉϺ┘ä┘Æ┘à┘Å┘ç┘ÆϬ┘ÄÏ»┘É┘è┘å┘Ä ´┤┐┘í┘ó┘Ñ´┤¥

 

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-Nahl [16]: 125)

 

Dan apabila kesalahfahaman dapat berubah menjadi pertengkaran, maka Islam menyuruh kita untuk ishlah.

 

┘è┘ÄÏ│┘ÆÏú┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä┘â┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘Ä┘å┘ü┘ÄϺ┘ä┘É █û ┘é┘Å┘ä┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘Ä┘å┘ü┘ÄϺ┘ä┘Å ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É ┘ê┘ÄϺ┘äÏ▒┘æ┘ÄÔÇîÏ│┘Å┘ê┘ä┘É █û ┘ü┘ÄϺϬ┘æ┘Ä┘é┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏÁ┘Æ┘ä┘ÉÏ¡┘Å┘êϺ Ï░┘ÄϺϬ┘Ä Ï¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘É┘â┘Å┘à┘Æ █û ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏÀ┘É┘èÏ╣┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Ä ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄÔÇîÏ│┘Å┘ê┘ä┘Ä┘ç┘Å ÏÑ┘É┘å ┘â┘Å┘åϬ┘Å┘à ┘à┘æ┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä ´┤┐┘í´┤¥

 

"Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman." (QS. Al-Anfâl [8]: 1)

 

ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘Å┘ê┘å┘Ä ÏÑ┘ÉÏ«┘Æ┘ê┘ÄÏ®┘î ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏÁ┘Æ┘ä┘ÉÏ¡┘Å┘êϺ Ï¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘Ä Ïú┘ÄÏ«┘Ä┘ê┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ █Ü ┘ê┘ÄϺϬ┘æ┘Ä┘é┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Ä ┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï¬┘ÅÏ▒┘ÆÔÇîÏ¡┘Ä┘à┘Å┘ê┘å┘Ä ´┤┐┘í┘á´┤¥

 

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurât [49]: 10)

 

Dalam Islam terdapat tiga dimensi ajaran: akidah, akhlak, dan fiqih (syariat). Dalam bidang akidah, muncul berbagai mazhab, seperti Asy'ariyyah, Mu'tazilah, Syiah, Maturidiyyah, dan Khawarij. Dalam bidang akhlak, lahir berbagai thariqah, seperti Syadziliyyah, Naqsyabandiyyah, Qadiriyyah, dan Tijaniyyah. Dalam fiqih, muncul beberapa Mazhab Ahlus Sunnah, yang paling populer adalah Syafi'i, Maliki, Hanafi, dan Hanbali, dan dalam Syiah, Mazhab Ja'fari dan Zaydi, dan mazhab-mazhab lain seperti Ibadhi dan Zhahiri.

 

Islam menghukumi yang zahir, dan tidak menghukumi batin seseorang. Kita dilarang menghukumi orang berdasarkan niatnya, melainkan harus berdasarkan sikap dan pernyataan yang keluar dari organ-organ tubuhnya sendiri, sesuai prinsip Al-Islam yahkumu bizh-zhawahir.

 

Pendapat atau perilaku dari individu atau sebagian kelompok dari penganut suatu mazhab dalam Islam tidak bisa dijadikan dasar penilaian terhadap kebenaran atau kesesatan mazhab tersebut karena sumber kebenaran suatu mazhab bukanlah pendapat atau perilaku dari individu atau sebagian kelompok dari penganut mazhab tersebut. Dan bahwa dalam semua komunitas Islam ada sufaha' (orang bodoh) dan ÔÇÿuqala' (orang-orang pandai), ada mutatharrifin (kelompok ekstremis) dan mu'tadilin (kelompok moderat). Dan bahwa sudah seharusnya kita melihat representasi setiap kelompok pada kaum ÔÇÿuqala' (cendikiawan) dan mu'tadilin, bukan kaum sufaha' dan mutatharrifin-nya.

 

Islam menegaskan pentingnya asas tabayyun (konfirmasi) yang menyatakan bahwa semua tuduhan harus dibuktikan oleh para penuduh, dan kemudian yang tertuduh diberi kesempatan untuk membantah, memvalidasi, dan memverifikasi bukti-bukti yang diajukan.

 

Islam menyuruh kita untuk berlaku adil bahkan atas orang-orang yang tidak kita sukai,

 

┘è┘ÄϺ Ïú┘Ä┘è┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ ┘â┘Å┘ê┘å┘Å┘êϺ ┘é┘Ä┘ê┘æ┘ÄϺ┘à┘É┘è┘å┘Ä ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É Ï┤┘Å┘ç┘ÄÏ»┘ÄϺÏí┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘Æ┘é┘ÉÏ│┘ÆÏÀ┘É █û ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘è┘Äϼ┘ÆÏ▒┘ÉÔÇî┘à┘Ä┘å┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï┤┘Ä┘å┘ÄÏó┘å┘Å ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ì Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë┘░ Ïú┘Ä┘ä┘æ┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É┘ä┘Å┘êϺ █Ü ÏºÏ╣┘ÆÏ»┘É┘ä┘Å┘êϺ ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘Ä┘é┘ÆÏ▒┘ÄÔÇîÏ¿┘Å ┘ä┘É┘äϬ┘æ┘Ä┘é┘Æ┘ê┘Ä┘ë┘░ █û ┘ê┘ÄϺϬ┘æ┘Ä┘é┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Ä █Ü ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Ä Ï«┘ÄÏ¿┘É┘èÏ▒┘îÔÇî Ï¿┘É┘à┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä ´┤┐┘¿´┤¥

 

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mâ'idah [5]: 8)

 

Al-Quran mengajak seluruh muslimin untuk bersatu dan bukan berpecah-belah di antara mereka sesuai dengan ayat:

 

┘ê┘ÄϺÏ╣┘ÆϬ┘ÄÏÁ┘É┘à┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉÏ¡┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É Ï¼┘Ä┘à┘É┘èÏ╣┘ïϺ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘æ┘ÄÔÇî┘é┘Å┘êϺ █Ü ┘ê┘ÄϺÏ░┘Æ┘â┘ÅÏ▒┘ÅÔÇî┘êϺ ┘å┘ÉÏ╣┘Æ┘à┘ÄϬ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ ┘â┘Å┘åϬ┘Å┘à┘Æ Ïú┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘ÄϺÏí┘ï ┘ü┘ÄÏú┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘ü┘Ä Ï¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘Ä ┘é┘Å┘ä┘Å┘êÏ¿┘É┘â┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏÁ┘ÆÏ¿┘ÄÏ¡┘ÆϬ┘Å┘à Ï¿┘É┘å┘ÉÏ╣┘Æ┘à┘ÄϬ┘É┘ç┘É ÏÑ┘ÉÏ«┘Æ┘ê┘ÄϺ┘å┘ïϺ ┘ê┘Ä┘â┘Å┘åϬ┘Å┘à┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë┘░ Ï┤┘Ä┘ü┘ÄϺ Ï¡┘Å┘ü┘ÆÏ▒┘ÄÔÇîÏ®┘ì ┘à┘É┘æ┘å┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ▒┘ÉÔÇî ┘ü┘ÄÏú┘Ä┘å┘é┘ÄÏ░┘Ä┘â┘Å┘à ┘à┘É┘æ┘å┘Æ┘ç┘ÄϺ █ù ┘â┘ÄÏ░┘Ä┘░┘ä┘É┘â┘Ä ┘è┘ÅÏ¿┘Ä┘è┘É┘æ┘å┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Å ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ïó┘è┘ÄϺϬ┘É┘ç┘É ┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï¬┘Ä┘ç┘ÆϬ┘ÄÏ»┘Å┘ê┘å┘Ä ´┤┐┘í┘á┘ú´┤¥

 

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." (QS. ├éli ÔÇÿImr├ón [3]: 103)

 

Berdasarkan ayat ini tiap Muslim diperintahkan untuk mengajak dan menjaga persatuan.

 

Problem riil umat saat ini adalah gencarnya agresi musuh-musuh Islam, yang menjajah umat Islam secara keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan, politik, ekonomi, sosial, budaya, sehingga kita semakin perlu menjaga persatuan. Kita pun harus waspada terhadap kemungkinan permusuhan yang datang dari berbagai kelompok yang membenci Islam, seperti:

 

┘è┘ÄϺ Ïú┘Ä┘è┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ Ïú┘Ä┘å┘ü┘ÅÏ│┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ █û ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏÂ┘ÅÏ▒┘æ┘ÅÔÇî┘â┘Å┘à ┘à┘æ┘Ä┘å ÏÂ┘Ä┘ä┘æ┘Ä ÏÑ┘ÉÏ░┘ÄϺ Ϻ┘ç┘ÆϬ┘ÄÏ»┘Ä┘è┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ █Ü ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É ┘à┘ÄÏ▒┘ÆÔÇîϼ┘ÉÏ╣┘Å┘â┘Å┘à┘Æ Ï¼┘Ä┘à┘É┘èÏ╣┘ïϺ ┘ü┘Ä┘è┘Å┘å┘ÄÏ¿┘É┘æϪ┘Å┘â┘Å┘à Ï¿┘É┘à┘ÄϺ ┘â┘Å┘åϬ┘Å┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä ´┤┐┘í┘á┘Ñ´┤¥

 

"Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al-Mâ'idah [5]: 82)

 

┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘å Ϭ┘ÄÏ▒┘ÆÔÇîÏÂ┘Ä┘ë┘░ Ï╣┘Ä┘å┘â┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘è┘Ä┘ç┘Å┘êÏ»┘Å ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϻ┘ä┘å┘æ┘ÄÏÁ┘ÄϺÏ▒┘ÄÔÇî┘ë┘░ Ï¡┘ÄϬ┘æ┘Ä┘ë┘░ Ϭ┘ÄϬ┘æ┘ÄÏ¿┘ÉÏ╣┘Ä ┘à┘É┘ä┘æ┘ÄϬ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ █ù ┘é┘Å┘ä┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘ç┘ÅÏ»┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘ç┘ÅÏ»┘Ä┘ë┘░ █ù ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϪ┘É┘å┘É ÏºÏ¬┘æ┘ÄÏ¿┘ÄÏ╣┘ÆϬ┘Ä Ïú┘Ä┘ç┘Æ┘ê┘ÄϺÏí┘Ä┘ç┘Å┘à Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è ϼ┘ÄϺÏí┘Ä┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ╣┘É┘ä┘Æ┘à┘É █Ö ┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É ┘à┘É┘å ┘ê┘Ä┘ä┘É┘è┘ì┘æ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘å┘ÄÏÁ┘É┘èÏ▒┘ìÔÇî ´┤┐┘í┘ó┘á´┤¥

 

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (QS. Al-Baqarah [2]: 120) (IRIB Indonesia)

Read 2273 times