Doa Hari ke-8 Ramadan, Perhatikan Anak Yatim dan Beri Makan Orang Lapar

Rate this item
(0 votes)
Doa Hari ke-8 Ramadan, Perhatikan Anak Yatim dan Beri Makan Orang Lapar

 

Doa hari ke-8 bulan suci Ramadan, mengandung ajaran-ajaran luhur Islam, terkait kasih sayang terhadap anak-anak yatim, memberi makan orang-orang lapar, memberikan salam, dan bersahabat dengan orang-orang dermawan.

Bulan suci Ramadan, adalah bulan diturunkannya kitab suci Al Quran, dan merupakan salah satu bulan terpenting untuk menjalin hubungan erat dengan Allah SWT.
 
Orang-orang yang berpuasa, karena berjuang menyucikan jiwanya dengan mengikuti perintah Allah SWT, memiliki kedekatan dengan Tuhan, dan kemungkinan terkabulnya doa semakin besar.
 
Oleh karena itu jenis doa, dan cara menyampaikan permohonan kepada Allah SWT, menjadi masalah yang sangat penting.
 
Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW, mereka yang paling sempurna meriwayatkan hadis-hadis Rasulullah SAW, mengajarkan doa-doa bulan suci Ramadan, yang merupakan metode terbaik untuk mewujudkan keinginan di dunia dan akhirat.
 
 

 
 
Syarah doa hari ke-8 bulan suci Ramadan, sebagai berikut,
 
 
Bismillahirahmanirahim
 
«اللهمّ ارْزُقنی فیهِ رحْمَةَ الأیتامِ وإطْعامِ الطّعامِ وإفْشاءِ السّلامِ وصُحْبَةِ الکِرامِ بِطَوْلِکَ یا ملجأ الآمِلین.»
 
"Ya Allah berilah kesempatan kepadaku di bulan ini untuk menyayangi anak yatim, memberi makan orang-orang lapar, menebarkan salam, dan bersahabat dengan orang-orang dermawan atas rahmat dan karunia-Mu Wahai yang melindungi mereka yang berharap."
 
 
Tafsir doa hari ke-8 bulan suci Ramadan,
 
 
1. Perhatian pada anak-anak yatim
 
 «اللَّهُمَّ ارْزُقْنِی فِیهِ رَحْمَهَ الْأَیْتَامِ»
 
Di dalam agama Islam, begitu juga di agama-agama lain di masa lalu, masalah anak yatim, dan berkasih sayang terhadap mereka, merupakan hal yang sangat dianjurkan.
 
Allah SWT dalam Surat Al Baqarah ayat 83 berfirman,
 
«وَإِذْ أَخَذْنَا مِیثَاقَ بَنِی إِسْرَائِیلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَیْنِ إِحْسَانًا وَذِی الْقُرْبَی وَالْیَتَامَی وَالْمَسَاکِینِ»
 
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling."
 
 

 
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memperlakukan anak yatim,
 
Rasulullah SAW bersabda, کُن لِلیَتیم کَالاَبِ الرّحیم berlakulah terhadap anak-anak yatim seperti ayah yang penuh dengan kasih sayang.
 
اِنّ فی الجَنَّهِ داراً یقالُ لَها دارُ الفَرَحِ لایَدخُلهَا اِلاّ مَن فَرَّحَ یَتامَی المؤمنین
 
"Di surga kelak akan dibangun sebuah rumah yang dikenal sebagai rumah kegembiraan, dan hanya orang-orang Mukmin, yang menggembirakan anak yatim yang bisa memasuki rumah itu."
 
Menggembirakan anak yatim tidak hanya terbatas pada pemberian bantuan finansial semata, ini hanya sebagian saja. Membantu anak yatim untuk melewati beragam krisis di berbagai jenjang usia sehingga dapat mencapai stabilitas kepribadian bermartabat, bernilai dan efektif di tengah masyarakat, merupakan kebutuhan penting anak yatim.
 
 
 
2. Memberi makan orang-orang lapar
 
 «وَ إِطْعَامَ الطَّعَامِ»
 
Orang-orang yang berpuasa merasakan kelaparan, maka dari itu bisa lebih memahami penderitaan yang dirasakan orang-orang lapar. Karenanya agama mengajarkan supaya kita berusaha untuk mengenyangkan orang-orang lapar.
 
Imam Jafar Shadiq as menyebut memberi makan orang-orang lapar sebagai amal terpuji dan menunjukkan keimanan seseorang.
 
«مِن الایمانِ حُسنُ الخُلقِ و اطعامُ الطّعامِ»
 
"Salah satu tanda iman adalah berakhlak mulia, dan mengenyangkan orang-orang lapar."
 
 

 
 
Di dalam hadis Imam Ridha as, mengenyangkan orang-orang lapar disebut dapat mendatangkan pengampunan Allah SWT.
 
«مِن موجباتِ المَغفِرهِ اطعامُ الطّعامِ»
 
"Mengenyangkan orang-orang lapar dapat menyebabkan diampuninya dosa-dosa."
 
 
 
3. Menebarkan salam
 
«وَ إِفْشَاءَ السَّلامِ»
 
Mengucapkan salam adalah satu satu akhlak Islam, dan merupakan sunah Nabi Muhammad SAW, serta menyebabkan terhubungnya hati setiap orang.
 
Mengucapkan salam membawa dua pesan,
 
a. Harapan kesehatan bagi orang yang menerima salam
b. Mengandung pesan bahwa pemberi salam tidak akan menyakiti penerima salam.
 
Maka dari itu dapat dipastikan setiap anggota masyarakat menciptakan ikatan batin di antara mereka, dan memperluasnya dengan mengucapkan salam.
 
Imam Jafar Shadiq as, salah satu cucu Nabi Muhammad SAW berkata, «السَّلامُ قَبلَ الکلام» pertama ucapkan salam sebelum berbicara.
 
Di hadis lain, beliau mengatakan, «البخیلُ مَن بَخِلَ بالسَّلام» orang kikir adalah mereka yang pelit memberikan salam kepada orang lain.
 
Jika seseorang tidak mengucapkan salam maka Imam Jafar Shadiq as menyebutnya sebagai orang kikir, dan kikir adalah salah satu akhlak buruk.
 
Lalu apa yang dimaksud dengan menebarkan salam?
 
Rasulullah SAW bersabda, «افشاءُ السَّلامُ اَن لا یَبخُلَ بالسَّلام علی اَحَدٍ من المسلمین» menebarkan salam adalah tidak kikir dalam memberikan salam.
 
Maka dari itu menebarkan salam bukan berarti mengucapkan salam dengan suara keras, akan tetapi mengucapkan salam kepada semua orang yang ditemuinya.
 
 

 
 
4.  Bersahabat dengan orang-orang baik
 
«وَ صُحْبَهَ الْکِرَامِ»
 
Manusia secara substansi adalah makhluk sosial, dan selalu akan berinteraksi dengan setiap orang di tengah masyarakat tempat ia berada.
 
Menurut hadis-hadis Imam Maksum as, salah satu hal yang dipertanyakan kepada manusia di Hari Kiamat, adalah teman-temannya selama hidup. اِنَّ اوَّلَ ما یُسئَلُ عنه العَبدُ یومَ القیامَهِ عن جُلَسائه
 
Nabi Muhammad SAW bersabda, «المَرءُ عَلی دینِ خَلیلِه و قَرینِه» kawan dalam agama akan menjadi sahabat dan pendamping manusia.
 
Oleh karena itu penting dengan siapa seseorang berkawan dan berinteraksi. Anjuran dan perintah agama dalam hal ini adalah berkawan dengan orang-orang baik.
 
Rasulullah SAW bersabda,  اَسعَدُ النَّاسِ مَن خالَطَ کِرامَ النّاس sebahagia-bahagianya manusia adalah yang berkawan dengan orang-orang baik, dan mulia.
 
Karena hal ini dapat memperindah perilaku seseorang. «بِطَوْلِکَ یَا مَلْجَأَ الْآمِلِینَ» Semua permohonan ini hanya dapat dikabulkan berkat bantuan Ilahi, Tuhan, tempat berlindung orang-orang yang berharap.

Read 95 times