Mantan Perdana Menteri rezim Zionis Israel memprotes strategi kabinet Tel Aviv, dan menurutnya omong kosong terkait Iran hanya semakin melemahkan Israel.
Ehud Barak, Minggu (5/12/2021) memprotes kinerja PM Israel Naftali Bennett terkait Iran dan Amerika Serikat.
Dalam artikelnya yang dimuat surat kabar Yedioth Ahronoth, Ehud Barak menulis, "Mantan PM Israel Benjamin Netanyahu juga gagal dalam menyiapkan program alternatif jika diplomasi dengan Iran gagal."
Ehud Barak menambahkan, "Iran hanya berjarak beberapa bulan saja menuju negara nuklir, dan Bennett hanya mengeluarkan statemen terhadap Iran."
Menurutnya, Israel harus memilih yang terbaik di antara yang terburuk, dan urgensi bekerja sama erat dengan AS guna mencapai tujuan-tujuan bersama seperti mencegah berubahnya Iran menjadi negara nuklir, semakin diperlukan.
"Tidak ada waktu untuk konflik terbuka, dan membuka permainan saling menyalahkan," tegasnya.
Ehud Barak menandaskan, "Keras kepala dan retorika kosong bukan jalan untuk melanjutkan program, itu hanya semakin melemahkan Israel, serta meminimalisir kekuatannya untuk membela diri." (