Mantan Penasihat keamanan dalam negeri Rezim Zionis, mengutip pejabat Amerika Serikat, memperingatkan siapa pun di Israel, yang menginginkan perang dengan Hizbullah Lebanon.
Eyal Hulata, Senin (15/1/2024) seperti dikutip Bloomberg, memperingatkan perang berikutnya melawan Hizbullah Lebanon, akan lebih mematikan dari perang tahun 2006 silam.
Mengutip pejabat AS, Eyal Hulata, memperingatkan perang di dua front melawan Hamas dan Hizbullah, adalah skenario mimpi buruk yang bisa merusak sumber daya, dan perekonomian Israel.
"Setiap perang melawan Hizbullah, akan lebih mematikan dibandingkan perang tahun 2006, dan mungkin saja jumlah orang Israel, yang tewas mencapai 15.000 orang," imbuhnya.
Mantan Penasihat keamanan dalam negeri Israel menjelaskan, "Para pejabat AS, sudah memperingatkan jenderal dan menteri-menteri Israel, yang ingin berperang di dua front melawan Hizbullah dan Hamas."
Menurut Hulata, nilai mata uang Shekel pada November dan Desember 2023 meski disebutkan perang hanya terbatas di Gaza, mengalami pelemahan, dan menjadi mata uang terburuk di dunia setelah anjlok 3,5 persen di hadapan dolar Amerika.
"Presiden AS, Joe Biden, tidak puas dengan tingkat pengaruh Washington, terhadap Kabinet Tel Aviv, dibandingkan dengan perang-perang sebelumnya," kata Eyal Hulata.
Sebelumnya koran Washington Post menulis, "Israel menganggap Hizbullah berbeda dari Hamas. Israel melihat Hizbullah sebagai pasukan dengan pendidikan canggih, dan arsenal lengkap terdiri dari 150.000 rudal. Orang-orang Israel, takut pemerintah mereka sekali lagi menganggap remeh ancaman mematikan Hizbullah."