Islam menghendaki terbentuk dan terwujudnya lembaga rumah tangga. Kelebihan agama-agama, khususnya agama Islam, adalah ketika menjadikan gairah seksual dan gairah manusia untuk memiliki pasangan hidup sebagai alasan untuk membentuk sebuah rumah tangga, juga untuk mewujudkan dan melanggengkan lembaga rumah tangga dengan dukungan gairah seksual atau gairah lainnya yang lebih luas dari gairah seksual. Sebagian orang boleh jadi pada usia tertentu tidak menginginkan kebutuhan seksual, tapi menginginkan untuk memiliki pasangan hidup, tidak ada bedanya baik pria maupun wanita. Ini merupakan sumber ketenangan. Agama-agama khususnya Islam menjadikan hal ini sebagai dukungan untuk membentuk sebuah rumah tangga.
Kebebasan Seksual Menolak Terbentuknya Rumah Tangga
Bila manusia dibiarkan liar seenaknya sendiri memenuhi gairah seksualnya atau lembaga rumah tangga tidak terbentuk, maka dengan mudah manusia akan terancam dan hancur hanya karena sesuatu yang lemah dan setiap hembusan angin akan meluluhlantakkannya. Oleh karena itulah di mana saja di dunia kalian melihat adanya kebebasan seksual, maka di situ pula rumah tangga yang ada dalam keadaan lemah. Karena laki-laki dan perempuan tidak membutuhkan lembaga rumah tangga untuk memenuhi gairah seksualnya. Namun di mana saja di sana agama mendominasi dan tidak ada kebebasan seksual, maka segalanya ada bagi laki-laki dan perempuan. Karena gairah seksual ini akan terjaga. (20/4/1370) Bila laki-laki dan perempuan terlena dan sibuk dengan kelezatan dan kesenangan seksual di selain lingkungan rumah tangga, di lingkungan sosial, di lingkungan sekolah, di lingkungan kerja, di lingkungan ilegal, maka kerugian terbesar yang muncul adalah ikatan kokoh antara suami dan istri akan putus dan hancur. Seorang laki-laki yang memenuhi kehausan syahwat seksualnya di luar lingkungan rumah tangga atau seorang perempuan yang memiliki kondisi semacam ini, rumah tangga baginya tidak menarik seperti yang dimiliki oleh seorang suami dan istri yang mulia dan terjaga dari dosa, dimana suami tersebut tidak mengenal seorang wanita pun selain istrinya dan istrinya juga tidak mengenal seorang pria pun selain suaminya. (18/7/1365)
Di mana saja ada kasus syahwat, ketunasusilaan dan kesenjangan akhlak, maka buntutnya adalah adanya kesenjangan rumah tangga. Tidak ada alasan lain. Ketika hal itu berlanjut, maka yang terjadi adalah sebagaimana yang bisa dilihat dengan jelas saat ini di negara-negara Barat. Khususnya di sebagian tempat yang ketunasusilaan lebih banyak merajalela, maka lebih terasa. Rumah tangga di tempat-tempat tersebut tidak memiliki makna hakiki sebagai rumah tangga. (29/3/1381) Seandainya saja media-media sosial kita menyampaikan berita-berita tentang lingkungan rumah tangga dan kondisi perempuan, anak dan laki-laki dari dunia Barat dalam tulisan-tulisan mereka, supaya masyarakat tahu bahwa fondasi kokoh rumah tangga dan perhatian kepada keluarga di kalangan masyarakat kita merupakan nikmat yang besar! (12/7/1373)
Mengapa hubungan perempuan dan laki-laki di sebagian besar dunia dalam bentuk kesenangan pornografi dan terkadang mempengaruhi semua urusan pokok dan serius kehidupan? Sebagaimana yang terjadi saat ini. Di sebagian besar di dunia masalah hubungan pria dan wanita berupa sebuah kesenangan yang menarik dan melalaikan dan di sebagian besar lingkungan sosial sampai pada batas pornografi yang telah dan akan menghalangi wanita dan pria dari aktivitas sosial, politik, akhlak dan spiritual. Islam bertentangan dengan masalah ini dan Islam tidak menerimanya. (17/11/1366)
 
Sumber: Khanevadeh; Be Sabke Sakht Yek Jalaseh Motavval Motavva Dar Mahzar-e Magham Moazzam Rahbari