Menjaga Kehormatan Diri
Farazdaq, penyair terkenal di masa Imam Husein as. Ketika Marwan, Gubernur Madinah mengusirnya dari kota ini, ia meminta perlindungan kepada Imam Husein as. Dengan penuh kelembutan Imam Husein as menerimanya dan memberikannya 400 dinar. Pada waktu itu, sejumlah sahabat beliau memrotes pemberian itu. Karena menurut mereka, Farazdaq bukan seorang penyair yang baik, lalu mengapa Imam membantunya?
 
Mendengar itu, Imam Husein as menjawab:
ÔÇ£Hartamu yang paling baik adalah yang mampu menjaga kehormatanmu. Itulah mengapa Rasulullah Saw memberi hadiah kepada KaÔÇÖab bin Zuhair dan bersabda, ÔÇÿDengan memberi hadiah engkau dapat menutup lisan Abbas bin Mardas.ÔÇØ (Ibnu Syahr Asyub Mazandarani, Manaqib Al Abu Thalib, Qom, al-MathbaÔÇÖah al-ÔÇÿIlmiyah, 1395 HQ, jilid 4, hal 65)
Kehormatan setiap manusia, khususnya seorang mukmin lebih penting dan berharga dari harta dan jiwanya, sehingga dalam sebagian kondisi seseorang bersedia mengorbankan harta atau dirinya demi menjaga harga dirinya. Tentu saja manusia rendah dikecualikan dari aturan ini. Karena manusia rendah siap melakukan transaksi seperti apapun dengan harga dirinya.
Terkait dengan penting dan tingginya kehormatan seorang mukmin, Imam Husein as berkata bahwa harta yang paling baik adalah harta yang digunakan untuk menjaga dan melindungi kehormatan dan harga diri manusia.
 
Sumber: Pandha-ye Emam Hossein.