Oleh sebab itu, tak sekalipun aku menciumi Fathimah sa, kecuali aku merasakan wangi pohon surga tersebut
Diriwayatkan dari Imam Shadiq as:
Suatu ketika, Aisyah mengeluh karena seringkali melihat Rasulullah saaw menciumi putrinya, Fathimah az-Zahra sa.
Rasulullah saaw bersabda, "Wahai Aisyah! Malam ketika Malaikat Jibril membawaku ke langit, aku telah memasuki surga. Jibril membawaku ke dekat sebuah pohon yang bernama 'Tuba' dan memberikan buah pohon itu kepadaku lalu kumakan. Di malam itu, aku berhubungan dengan Khadijah sa, dan darinya ia mengandung putriku ini. Oleh sebab itu, tak sekalipun aku menciumi Fathimah sa, kecuali aku merasakan wangi pohon surga tersebut" (Bihar, jld.8, hlm.120)
Wanita adalah makhluk yang cemburu, tak heran jika Aisyah mengeluh ketika Rasulullah saaw memberikan perhatian yang lebih terhadap putrinya, Fathimah sa. Kecintaan Rasulullah saaw kepada Fathimah sa yang melebihi kecintaannya kepada Aisyah, menunjukkan bahwa kedudukan Fathimah saaw lebih tinggi di sisi Rasulullah saaw. Kemuliaan Fathimah sa juga didapatkan dari pengalaman spiritual Rasulullah bersama dengan Jibril di surga. Dan tak ada satu wanitapun di dunia ini yang memiliki kemuliaan seperti yang dimiliki oleh beliau.
Nabi Adam as tinggal di surga, namun ia dilarang dan untuk memakan suatu buah (khuldi) dan bahkan dilarang untuk mendekati pohonnya. (Baqarah:35). Namun kemuliaan dan derajat Rasulullah saaw menjadikan tempat tersebut halal, tak ada larangan dan pengecualian, dan malaikat termulialah yang memberikan buah tersebut untuk beliau saaw.
Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa Aali Muhammad.