Sesuai hadis Tsaqalain, Al-Quran dan Ahlu Bait merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, keduanya adalah pusaka Nabi saw yang diwariskan kepada para umatnya, pusaka yang sanggup menjaga umat akhir zaman dari berbagai bahaya yang datang menghadang, baik bahaya ideologi, budaya, atau yang lain yang dilancarkan musuh-musuh pengikut agama yang benar.
Dari riwayat Tsaqalain dapat dipahami bahwa keduanya Al-Quran dan Al-Itrah memberikan andil yang sama dalam memberikan petunjuk kepada manusia, keduanya lentera dan lampu yang menerangi jalan manusia guna menggapai tujuan penciptaannya, menuju dan mendekat kepada sang kekasih sejati.
Al-Quran adalah Imam yang shamit, diam dan tak bicara, sedang Imam adalah Quran yang natiq dan berbicara. Atas dasar ini, sangat aneh jika satu dengan yang lain tidak memperkenalkan rekan dan teman sejatinya.
Para imam adalah mufasir sejati Al-quran mereka telah mensosialisasikan dan menjelaskan kandungan dan isi al-Quran, sebagaimana sebaliknya kitab suci ini juga memuat banyak ayat yang menjelaskan tentang Imamah? apa keutamaan mereka? Apakah pelantikan dan pemilihan mereka hak seluruh manusia?, dan berbagai soal lain yang bertalian dengan hal tersebut.
Dalam kesempatan ini kita akan membahas ayat-ayat yang menjelaskan tentang para imam. Pada kali ini kita hanya akan membawakan beberapa ayat yang khusus menjelaskan kepemimpinan bagi umat manusia, sedang penjelasnnya akan kita terangkan pada kesempatan yang akan datang. Insya Allah.
Ayat Tabligh
يا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ ما أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَ إِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَما بَلَّغْتَ رِسالَتَهُ وَ اللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكافِرِينَ
Artinya:"Wahai Rasul sampaikanlah apa yang yang telah diturunkan oleh Tuhanmu, dan jika kamu tidak melakukannya, maka kamu tidak menyampaikan risalahNya, (apa yang engkau sampaikan sebelumnya sia-sia belaka), dan Allah akan menjagamu dari (ulah) manusia sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk orang-orang kafir". (Surat Maidah, ayat 67).
Ayat Ikmaludin
الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلا تَخْشَوْهُمْ وَ اخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَ أَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَ رَضِيتُ لَكُمُ الإِْسْلامَ دِيناً
Artinya:"Hari ini orang-orang kafir berputus asa dari agama mereka, oleh karena itu janganlah kalian takut kepada mereka, dan takutlah kalian kepadaKu, hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian dan Aku rampungkan nikmatKu atas kalian". (Surat Maidah, ayat 3).
Ayat Wilayah
إِنَّما وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَ رَسُولُهُ وَ الَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَ يُؤْتُونَ الزَّكاةَ وَ هُمْ راكِعُونَ
Artinya: “ Sesungguhnya wali kalian adalah Allah, RasulNya dan mereka yang beriman yang mendirikan shalat dan memberikan zakat dalam keadaan ruku”. (Surat Maidah, ayat 55).
Ayat Ulil Amr
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَ أَطِيعُوا الرَّسُولَ وَ أُولِي الأَْمْرِ مِنْكُمْ
Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan Ulil amr dari kalian”. (Surat Nisa’, ayat 59).
Ayat Shadiqin
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَ كُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan bersamalah dengan orang-orang yang jujur”. (Surat Taubah, ayat 119).