LEBARAN – PEPERANGAN
Inilah lebaran diwaktu perang yang kedua, sejak pecahnya peperangan saat ini.
Insyafkah kita benar-benar akan arti lebaran yang sekarang ini?
Peperangan makin memuncak! Kita menghadapi klimaksnya (memuncaknya) peperangan sekarang ini!
Insyafkah kita akan arti lebaran kita itu?
Di dalam pidato radio saya pada tanggal 15 September, saya anjurkan supaya kita semua tahan menderita di dalam peperangan ini. Saya katakan, bahwa tiada satu bangsa yang tidak menderita dimasa perang, dan bahwa tiada bangsa dapat mencapai kemenangan, kalau tiada tahan menderita. "Inna maal usri yusro" – kebahagiaan sesudah kesusahan!
Kita harus merayakan lebaran sekarang ini di dalam semangat tahan menderita itulah!
Satu bulan lamanya kita berpuasa! Melatih diri tahan menderita!
Marilah kita hadapi ‘tahun yang baru' ini sebagai satu bangsa, yang benar-benar telah terlatih tahan menderita di dalam bulan ramadan.
Latihan telah kita kerjakan, marilah kita pakai hasil latihan itu seterusnya!
Maka kemenangan akhir pasti di pihak kita!
Jakarta, Lebaran 1362 H
Soekarno
Seruan Lebaran dari Bung Karno di Majalah M.I.A.I/ Madjalah Islam 01 Oktober 1943. (IRIB Indonesia)