Bersamaan dengan tibanya Hari Quds Sedunia, masyarakat internasional di pelbagai negara memperingati hari ini dengan melakukan pawai akbar menuntut kemerdekaan Palestina dan kehancuran rezim penjajah Israel. Dalam kerangka ini, jutaan orang di seluruh dunia pada hari Jumat (17/8) turun ke jalan-jalan memperingati hari yang ditetapkan oleh Imam Khomeini ra.
Penyelenggaraan Hari Quds Sedunia di segala penjuru dunia semakin membuktikan inovasi Imam Khomeini ra mampu meniupkan harapan di hati bangsa Palestina dan praktis telah mengakhiri tahun-tahun terisolasinya Palestina dari masyarakat internasional. Pernyataan Imam Khomeini menyebut hari Jumat terakhir dari bulan Ramadhan sebagai Hari Quds Sedunia di awal bulan Agustus 1979, mampu mengajak seluruh rakyat dari pelbagai lapisan masyarakat di penjuru dunia untuk membebaskan tanah Palestina dari penjajahan rezim Zionis.
Seruan lembaga-lembaga non pemerintah dan sipil di seluruh penjuru dunia agar rakyat mengikuti peringatan Hari Quds Sedunia ternyata diikuti dengan animo luar biasa. Hal ini menjadikan peringatan Hari Quds Sedunia tahun ini diselenggarakan lebih semarak dan ramai ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Proses penyelenggaraan Hari Quds Sedunia membuktikan setiap tahunnya lebih semarak ketimbang tahun sebelumnya.
Menurut data yang telah dipublikasikan, lebih dari 700 lembaga di lebih dari 70 negara menyelenggarakan peringatan Hari Quds Sedunia dalam rangka mendukung bangsa Palestina. Sementara lebih dari 400 tokoh internasional ikut dalam pawai akbar ini. Setiap tahun di Hari Quds Sedunia, masyarakat internasional menyaksikan pawai akbar tidak hanya di pelbagai negara Islam, tapi di kota-kota besar Eropa dan Amerika. Semua turun ke jalan melakukan pawai menunjukkan solidaritasnya terhadap nasib rakyat Palestina.
Hari Quds Sedunia kini telah berubah menjadi pemersatu pemeluk agama di dunia untuk meneriakkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan perjuangannya melawan rezim penjajah Zionis Israel dan para pendukungnya. Inovasi yang dilakukan oleh Imam Khomeini ra menyebabkan seluruh dunia semakin memahami kebejatan dan kejahatan rezim Zionis Israel. Lebih penting dari itu adalah bahaya Zionis bagi masyarakat dunia.
Sekali lagi, inisiatif Imam Khomeini ra menamakan hari Jumat terakhir bulan Ramadhan sebagai Hari Quds Sedunia praktis menjadi pemicu dimulainya Intifada Global mendukung rakyat Palestina. Masalah ini dengan sendirinya membuat rezim Zionis Israel semakin terisolasi di kancah internasional dan di opini publik.
Di sisi lain, Hari Quds Sedunia telah membangkitan kembali semangat perjuangan bangsa Palestina menghadapi rezim Zionis Israel. Dimulainya Intifada rakyat Palestina pada 1987 dan Intifada Quds pada 2000 menunjukkan bertambahnya semangat rakyat palestina setelah pernyataan solidaritas masyarakat internasional dalam mendukung rakyat Palestina di Hari Quds Sedunia.
Hari Quds Sedunia menjadi titik tolak sejarah penolakan global terhadap rezim Zionis Israel dan upaya dunia internasional mendukung rakyat Palestina. Bangsa Palestina dan umat Islam sedunia menilai peringatan Hari Quds Sedunia sebagai peringatan paling berpengaruh dalam hubungan internasional terkait dukungan terhadap rakyat Palestina. (IRIB Indonesia / SL)