Kemampuan Iran dan Sanksi Barat

Rate this item
(0 votes)

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyatakan bahwa tekanan asing tidak akan mengubah perhitungan Iran dan fakta bahwa Barat sedang menghadapi krisis serius. Ayatullah Khamenei mengemukakan pernyataan itu Selasa malam (25/7) dalam pertemuan dengan para pejabat tinggi negara di Tehran.

Rahbar mengatakan bahwa bangsa Iran tidak akan menyerah pada tekanan Barat dan bahwa sanksi rekayasa AS anti-Iran hanya akan membuat para pejabat Iran lebih bertekad untuk memperjuangkan hak-hak bangsa. "Mereka (musuh-musuh Iran) secara eksplisit mengatakan bahwa dengan meningkatkan tekanan dan sanksi, mereka berusaha memaksa para pejabat Iran untuk mempertimbangkan kembali perhitungan mereka. Namun pada kenyataannya, kami tidak akan mempertimbangkan kembali perhitungan kami, dan kami akan terus melangkah lebih kokoh," kata Rahbar seraya menekankan bahwa Iran akan melawan tekanan ekonomi Barat.

Beliau kembali menjelaskan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya mencoba untuk menekan Iran atas program energi nuklirnya dan isu hak asasi manusia, akan tetapi sebenarnya mereka bermasalah dengan pemerintahan Islam. "Permusuhan pemerintah-pemerintah arogan ini terhadap Republik Islam bersumber dari penentangan mereka terhadap prinsip pemerintahan Islam, namun mereka berusaha menjustifikasi permusuhan mereka terhadap bangsa Iran dengan dalih program energi nuklir serta isu hak asasi manusia."

Dewasa ini mengingat biaya besar bagi agresi militer, perang lunak dan ekonomi menjadi pilihan utama kekuatan imperialis dunia. Salah satunya adalah strategi sanksi ekonomi. Dalam hal ini sanksi ekonomi Barat terhadap Iran selama tiga dekade lalu membuktikan hal ini.

Menurut Rahbar pengecualian 20 negara dari sanksi anti minyak Iran oleh Amerika Serikat dan upaya sejumlah negara Barat untuk menghapus sanksi mengindikasikan bahwa strategi ini telah usang dan tidak efektif lagi. Selama tiga dekade ini, bangsa Iran yang dijatuhi sanksi sepihak Barat malah mampu memanfaatkannya sebagai peluang untuk menggapai kemajuan di berbagai bidang.

Barat dalam menjalankan strateginya terhadap Iran telah mengalami kekeliruan besar. Iran adalah sebuah negara dengan sumber energi besar. Hal ini masih ditunjang dengan kekuatan ekonomi, pertahanan dan politik. Kemampuan ini membuat Iran masih dapat berdiri tegar menghadapi konspirasi Barat meski dijatuhi beragam sanksi sepihak.

Di bagian lain Rahbar menyinggung kegagalan AS dalam perang di Irak dan Afghanistan, serta krisis finansial yang sedang melanda Barat. Menurut beliau, nasib AS di Irak, kendala tak berkesudahan AS di Afghanistan, dan kegagalan politik AS di Timur Tengah adalah contoh tipikal kelemahan yang dihadapi musuh.

Beliau juga menyinggung krisis yang kini tengah melanda Eropa. Rahbar menegaskan,"Krisis ekonomi serius di Eropa dan zona euro, instabilitas di sejumlah negara Eropa, dan runtuhnya beberapa pemerintah Eropa, serta defisit anggaran yang tinggi dan kebangkitan gerakan persen 99 di AS, adalah peristiwa-peristiwa penting yang tidak boleh diabaikan." (IRIB Indonesia/MF/NA

Read 2001 times