Berlanjutnya ketegangan antara Republik Azerbaijan dan Armenia usai penandatanganan kesepakatan damai konflik Nagorno-Karabakh, pejabat Armenia memutuskan untuk meningkatkan intensitas negosiasi dengan negara-negara tetangga guna memperluas kerja sama ekonomi, dan perdagangan.
Tidak diragukan salah satu tujuan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menandatangani kesepakatan damai Nagorno-Karabakh yang dimediasi Rusia adalah mengakhiri kesulitan hidup yang diderita rakyat negaranya, dan mencegah migrasi kaum muda Armenia ke negara lain.
Di sisi lain, sekitar setahun lalu pemerintah Pashinyan melakukan upaya keras untuk memenuhi sebagian kebutuhan rakyat Armenia lewat cara menjalin hubungan dengan Republik Azerbaijan dan Turki.
Akan tetapi manuver militer gabungan Republik Azerbaijan dan Turki di wilayah perbatasan Armenia, telah membangkitkan keraguan pada para pejabat negara ini terkait kemungkinan konspirasi baru terhadap Yerevan.
Kita juga tidak boleh menutup mata atas kenyataan bahwa setelah pertempuran yang terjadi April 2016, pejabat Armenia menilai manuver-manuver militer gabungan Republik Azerbaijan dan Turki selalu bertentangan dengan kepentingan nasional negaranya.
Oleh karena itu sepertinya pejabat Armenia memutuskan, daripada memperkuat hubungan dengan Turki dan Republik Azerbaijan, lebih baik meningkatkan kerja sama dengan Republik Islam Iran dan Rusia.
Dalam hal ini Menteri Luar Negeri Armenia Ararat Mirzoyan, hari Senin, 4 Oktober 2021 berkunjung ke Iran untuk bertemu dengan sejumlah pejabat Tehran. Tujuan lawatan dua hari Menlu Armenia ke Iran untuk membicarakan masalah-masalah penting regional.
Sebelumnya para pengamat politik Armenia menilai kerja sama Tehran-Yerevan terutama dalam hal transit barang, sebagai kerja sama yang sangat penting. Salah satu alasannya disampaikan oleh ekonom Armenia, Gagik Aghajanyan. Ia mengatakan, prospek transit barang-barang Armenia melalui Republik Azerbaijan tidak menguntungkan Yerevan.
Menurutnya pada kondisi saat ini Armenia tidak bisa berharap pada prospek transit barang-barang negara ini melalui Republik Azerbaijan, terutama setelah dimulainya pembangunan tunel dari Georgia menuju Rusia, dan investasi di bidang ini.
Statemen ekonom Armenia di atas menunjukkan bahwa pejabat pemerintah Yerevan menaruh perhatian khusus pada kerja sama dengan Iran terutama di bidang transit transportasi.
Pada kondisi sekarang harus dipahami bahwa hubungan konstruktif Iran-Armenia beberapa tahun setelah kemerdekaan Armenia yaitu tahun 1991, telah membuka kesempatan perubahan strategi negara ini ke arah kerja sama dengan Iran, lebih dari sebelumnya.
Kenyataannya, strategi moderat Iran dalam menyikapi konflik Nagorno-Karabakh, terutama di saat Republik Azerbaijan dan Turki menutup perbatasannya dengan Armenia, telah membuka peluang peningkatan kerja sama lebih luas antara Yerevan dan Tehran.
Sebagaimana diketahui, Iran dan Armenia telah memulai negosiasi bilateral dan multilateral bersama Georgia, Bulgaria dan Yunani dengan maksud menciptakan koridor transportasi multifungsi internasional di jalur Teluk Persia-Laut Hitam, yang menghubungkan Iran ke Eropa melalui Armenia, Georgia dan Laut Hitam sejak tahun 2016.
Sehubungan dengan ini sebagian pakar, dan pengamat transportasi di Armenia percaya bahwa koridor penghubung ini, di masa depan dapat tersambung dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan Cina, melalui transit laut Iran.
Kerja sama bilateral dan multilateral ini terus menguat dan maju di saat Presiden Republik Azerbaijan Ilham Aliyev dengan bertumpu pada janji rezim Zionis Israel, dan dengan kerja sama beberapa pejabat Turki, bermaksud menyalahgunakan kesepakatan yang dicapai usai perang Nagorno-Karabakh melawan Armenia, untuk mengubah peta geopolitik kawasan Kaukaus Selatan.
Pejabat Republik Azerbaijan berusaha menghapus hak bertetangga Iran dengan Armenia, padahal kedua negara tetangga ini tengah menjalin hubungan erat dengan tujuan untuk menggagalkan konspirasi musuh bangsa-bangsa merdeka, dengan cara memperkuat kerja sama bilateral di semua bidang.
Kunjungan Menlu Armenia ke Iran, dan pertemuannya dengan para pejabat Tehran, juga dapat dibaca dalam kerangka tujuan ini.