Direktur Dinas Intelijen Rezim Zionis, Mossad memperingatkan dampak tindakan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon terhadap produksi gasnya dari ladang gas Karish.
Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon baru-baru ini mengancam rezim Zionis supaya tidak memulai ekstraksi di ladang gas Karish. Sekretaris Jenderal Hizbullah menganggap penggalian dari ladang gas ini sebagai garis merah Hizbullah.
Menurut kantor berita Sputnik, David Barnea, Direktur Mossad dalam pertemuan kabinet politik dan keamanan rezim Zionis hari Jumat (7/10/2022) mengatakan bahwa Sayyd Hassan Nasrullah bisa mengambil tindakan terhadap produksi gas dari ladang gas Karish.
"Nasrullah secara terbuka menyatakan akan mencegah produksi gas dari ladang gas Karish, jika tidak ada kesepakatan," kata Barnea.
Direktur Mossad menyampaikan kekahwatiran Sekjen Hizbullah Lebanon akan menepati janjinya untuk mengambil tindakan terhadap ladang minyak Karish.
Sementara kabinet Israel menugaskan Perdana Menteri Rezim Zionis Yair Lapid, mantan Perdana Menteri Naftali Bennett dan Menteri Perang Rezim Zionis, Benny Gantz untuk mengelola skenario eskalasi konflik di utara wilayah pendudukan.
Gantz memerintahkan tentara Israel siaga untuk menghadapi kemungkinan ketegangan di perbatasan dengan Lebanon.
Gantz juga memerintahkan angkatan laut, darat dan udara untuk waspada penuh di perbatasan utara wilayah pendudukan.
Hizbullah telah berulang kali memperingatkan rezim Zionis agar tidak mengekstraksi gas dari ladang gas Karish, dan pada bulan Juli menerbangkan empat drone tak bersenjata menuju ladang gas ini.