قالَ عَلِيٌّ اَميرالمُؤمِنينَ عَلَيهِ السَّلامُ:
اَلتَّقَرُّبُ اِلَي اللهِ تَعالي بِمَسأَلَتِه وَ اِلَي النّاسِ بِتَركِها[1]
Diriwayatkan Imam Ali as berkata, "Pendekatan diri kepada Allah Swt adalah dengan meminta kepada-Nya dan pendekatan kepada manusia adalah dengan tidak meminta sama sekali."
Ayatullah Mojtaba Tehrani menjelaskan hadis tersebut dan mengatakan, "Dalam riwayat disebutkan amalan-amalan yang menyebabkan pendekatan kepada Allah Swt yaitu dengan ketaatan, menunaikan kewajiban, meninggalkan yang diharamkan, tidak tercemari kemaksiatan, dan dari sisi batin ikhlas dalam beramal dan juga niat terpuji."
"Dalam riwayat ini, Imam Ali as berkata bahwa meminta dan berdoa kepada Allah Swt akan menyebabkan kedekatan diri kepada Allah Swt. Terkadang seseorang memohon kedekatan Allah bersamaan dengan permintaannya, ini baik, akan tetapi kali ini masalahnya lebih tinggi dari itu, yaitu ketika manusia meminta segala sesuatu baik itu materi, maknawi, duniawi, dan akhiratnya dari Allah Swt. Permintaan seperti ini yang menyebabkan kedekatan diri dengan Allah Swt. Allah akan melimpahkan kemuliaan kepadanya dan semakin banyak kemuliaan yang akan dimilikinya. "
"Di sisi lain, jika seseorang ingin termuliakan dan bermartabat di hadapan manusia, maka hendaknya dia tidak mengemukakan permintaan apapun kepada mereka, karena ketika dia berharap (meminta) dari orang lain, maka ketika itulah kemuliaannya hilang. Karena manusia (orang lain), hanya sarana yang tidak akan bermanfaat kecuali Sang Pemilik sarana tersebut yaitu Allah Swt menghendakinya, dan selama Allah tidak menghendakinya maka tidak akan terjadi apa-apa. Dengan demikian hanya permintaan kepada Allah yang akan menyampaikan manusia pada apa yang diharapkannya sekaligus meningkatkan kemuliaannya."
"Setiap orang harus tahu bahwa tidak ada doa yang tidak terkabulkan di sisi Allah Swt, karena Allah menjawab seluruh permintaan, dan jika permintaan itu tidak bermaslahat baginya, maka Allah Swt akan menggantikan permintaan itu dengan sesuatu lain yang bermaslahat baginya. Akan tetapi sebelumnya, dia harus terlebih dahulu membersihkan faktor-faktor yang menghalangi pengabulan doa seperti dosa, maksiat dan lainnya." (IRIB Indonesia/MZ)
[1]غرر و درر آمدي، صفحه 199، شماره 3953