1-Ï│┘ÅÏ¿┘ÆÏ¡┘ÄϺ┘å┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è Ïú┘ÄÏ│┘ÆÏ▒┘ÄÔÇî┘ë┘░ Ï¿┘ÉÏ╣┘ÄÏ¿┘ÆÏ»┘É┘ç┘É ┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ä┘ïϺ ┘à┘É┘æ┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÄÏ│┘Æϼ┘ÉÏ»┘É Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘ÄÏ▒┘ÄÔÇîϺ┘à┘É ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÄÏ│┘Æϼ┘ÉÏ»┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘Ä┘é┘ÆÏÁ┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è Ï¿┘ÄϺÏ▒┘ÄÔÇî┘â┘Æ┘å┘ÄϺ Ï¡┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘É┘å┘ÅÏ▒┘ÉÔÇî┘è┘Ä┘ç┘Å ┘à┘É┘å┘Æ Ïó┘è┘ÄϺϬ┘É┘å┘ÄϺ┬á█Ü ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘É┘èÏ╣┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¿┘ÄÏÁ┘É┘èÏ▒┘Å
ÔÇî
 
Maha SuciAllah yang telah memperjalankan hamba-Nyapada suatu malamdari MasjidilHaram ke Masjidal-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnyaagar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Isra, Ayat 1)
 
Hari ini adalah hari ke-17 Ramadhan bertepatan dengan Mikraj Nabi Muhammad Saw. Berdasarkan ayat-ayat al-Quran dan berbagai riwayat mutawatir, Rasulullah Saw yang berada di Mekah mampu melakukan perjalanan dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa di Baitul Maqdis dalam satu malam dan kemudian beliau bersama Malaikat Jibril naik ke langit. Hal itu dilakukan berkat kekuatan dan atas izin Allah Swt.
 
Dua ayat al-Quran telah menyinggung peristiwa besar tersebut. Surat al-Isra telah menjelaskan perjalanan beliau (Saw) di bumi, sementara Surat  An-Najm Ayat 13-18 menerangkan bagian kedua dari perjalanan beliau, yaitu naik ke tujuh langit. Dalam tafsir Majma al-Bayan, AllamahTabarsi telah menjelaskan ayat-ayat dari surat An-Najm tersebut. Beliau mengatakan, "Yang populer di kalangan kami adalah Allah Swt telah membawa Nabi Muhammad Saw ke langit dengan jasad beliau dan dalam keadaan sadar. "Dengan demikian, Rasulullah Saw melakukan Isra dan Mikraj dengan tubuh dan ruh beliau.
 
Di malam Mikraj, Malaikat Jibril turun menemui Nabi Muhammad Saw dengan membawa kendaraan bernama "Buraq"untuk beliau. Rasulullah kemudian menaikinya dan terbang menuju Baitul Maqdis. Dalam perjalanan tersebut, beliau berhenti di beberapa titik untuk mengerjakan shalat. Tempat-tempat singgah beliau di antaranya; Madinah ÔÇôtempat hijrah beliau di tahun-tahun selanjutnya- Masjid Kufah, Thur Sina dan Baitul Lahm ÔÇôtempat kelahiran Nabi Isa as- dan kemudian beliau masuk ke Masjid al-Aqsa.
 
Salah satu keajaiban yang ditunjukkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw pada malam tersebut adalah arwah para Anbiya, di mana sekitar 45 ribu Nabi berkumpul di Baitul Maqdis dan bermakmum kepada beliau dalam shalat. Setelah itu, terdengar seruan yang mengatakan, "Wahai Nabi, bertanyalah kepada mereka (Anbiya) yang telah Kami utus sebelum kamu tentang apakah landasan seruan mereka?"Rasulullah Saw kemudian bertanya kepada mereka, dan mereka menjawab, "Dasar dakwah kami adalah `La Ilaha Illallah` dan mengambil janji dari umat kami tentangmu dan saudaramu, Ali."
 
Setelah itu, Nabi Muhammad Saw memulai perjalanannya ke langit. Beliau melewati tujuh langit satu persatu, di mana di setiap langit beliau menyaksikan fenomena-fenomena baru. Terkadang beliau bertemu dengan para nabi dan malaikat. Di sebagian langit lainnya, beliau menyaksikan surga dan para penghuninya dan neraka beserta para penghuninya. Setiap peristiwa tersebut merupakan kenangan dan pelajaran yang sangat berharga bagi Rasulullah Saw. Peristiwa-peristiwa itu mengandung makna dan rahasia tertentu dari rahasia-rahasia alam semesta.
 
Setelah kembali dari Mikraj, beliau mampu melihat dunia dan alam semesta dengan pandangan yang lebih luas dan terbuka. Beliau juga mampu berbicara dengan masyarakat dengan bahasa yang berbeda dan dengan hati yang lebih mengenal tentang luasnya lingkaran penciptaan, sehingga beliau mampu memikul tanggung jawab besar sebagai Nabi terakhir dan pembawa risalah penyempurna bagi ajaran-ajaran sebelumnya.
 
Rasulullah Saw telah menggunakan pengalamannya tentang apa yang beliau saksikan dan dengarkan dalam Mikraj dengan sebaik-baiknya. Dalam kesempatan-kesempatan yang tepat, beliau juga menjelaskannya kepada masyarakat mengenai peristiwa yang beliau saksikan. Selain itu, beliau menggunakan pengalaman itu untuk memberikan pelajaran dan hidayah kepada mereka.
 
Salah satu hal yang menjadi terang bagi Nabi Muhammad Saw ketika Mikraj adalah tersingkapnya rahasia-rahasia sesuatu, yaitu sisi batin dan apa-apa yang tampak setelah mati. Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah Swt telah memperlihatkan kepadanya tentang nasib sekelompok umatnya. Beliau bersabda: aku melihat sekelompok orang yang memiliki perut yang sangat besar, bahkan mereka tidak mampu berdiri karena perut yang sangat besar tersebut. Aku bertanya kepada Jibril tentang mereka. Jibril menjawab bahwa mereka adalah para pemakan riba.
 
Kemudian aku melewati sekelompok orang yang di depan mereka terdapat hidangan daging yang bersih dan daging yang kotor, namun mereka memakan daging yang kotor dan membiarkan yang bersih. Aku bertanya kepada Jibril, siapakah mereka? Jibril mengatakan, mereka adalah umatmu yang memakan harta haram dan meminjamkan harta yang halal. Aku melihat orang-orang yang memasukkan api ke dalam mulut mereka. Setelah aku bertanya kepada Jibril tentang mereka, Jibril mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim.
Nabi Muhammad Saw melihat di surga ada para malaikat yang sedang membangun rumah dan gedung mewah. Mereka meletakkan satu bata emas dan satu bata perak. Mereka terkadang berdiri dan tidak bekerja. Aku berkata: apa yang kalian lakukan? Mereka menjawab: kami sedang membuat rumah untuk umatmu. Aku bertanya mengapa kalian terkadang berdiri dan tidak bekerja? Mereka menjawab, setiap umatmu mengucapkan "Subhanallah, wal Hamdulillah, wa Laa Ilaaha Illallah, wallahu Akbar,"kami membangunnya, tetapi ketika umatmu tidak mengatakannya, maka kami hanya berdiri saja.
 
Dalam kitab Biharul Anwar disebutkan bahwa Amirul Mukminin Ali as berkata,"Aku dan Fatimah (as) datang kepada Rasulullah (Saw) dan melihat beliau sedang menangis tersedu-sedu. Fatimah (as) bertanya kepada beliau tentang penyebab beliau menangis. Rasulullah Saw bersabda: "Suatu malam ketika aku pergi ke langit (Mikraj), aku melihat perempuan-perempuan dari umatku yang sedang diazab berat, dan aku menangis atas beratnya azab yang mereka alami."
 
Mendengar jawaban Rasulullah Saw, Sayidah Fatimah bertanya kepada ayahnya itu, "Ayahku tercinta, apa yang telah mereka perbuat sehingga Allah Swt memberikan azab seperti itu? "Rasulullah Saw menjawab, perempuan yang digantung dengan rambutnya adalah perempuan yang tidak menutup rambutnya dari pandangan laki-laki bukan muhrim, dan perempuan yang digantung dengan lidahnya adalah wanita yang menyakiti suaminya dengan ucapannya, dan perempuan yang memakan daging tubuhnya sendiri adalah perempuan yang menghias dirinya untuk laki-laki bukan muhrim, serta wanita yang berkepala babi dan badannya berbadan keledai adalah wanita pembohong dan penyebar aib orang lain.
 
Dalam Mikraj-nya, Nabi Muhammad Saw melewati langit satu persatu dan di setiap langit itu beliau bertemu dengan para nabi. Setelah sampai ke suatu tempat yang terselubung cahaya, Malaikat Jibril berhenti dan kepada beliau berkata: "Pergilah!" Rasulullah Saw berkata: "Wahai Jibril, engkau membiarkanku sendiri di tempat seperti ini dan menjauh dariku?" Jibril berkata, "Wahai Muhammad Saw jika aku ikut ke atas maka sayapku akan terbakar." Di situlah Allah Swt berbicara kepada kekasih-Nya dan berdialog panjang.
 
Salah satu pertanyaan Nabi Muhammad kepada Allah Swt dalam peristiwa tersebut adalah mengenai amal perbuatan yang baik. Beliau bertanya: Wahai Tuhan-ku! Amal apakah yang afdhal? Allah Swt berfirman, "Tidak ada yang lebih mulia di sisiku dari tawakal kepada-Ku dan ridha atas pembagian-Ku."Wahai Muhammad! Mereka yang saling mencintai karena Aku, maka kecintaan-Ku meliputi mereka, dan orang-orang yang baik dan belas kasih karena Aku, dan karena Aku pula mereka menjalin persahabatan, maka Aku mencintai mereka dan kasih sayang-Ku wajib bagi mereka yang bertawakal kepada-Ku. Ketahuilah bahwa kecintaan-Ku tidak ada batasnya!
 
Sekembalinya dari Mikraj, Nabi Muhammad turun ke Baitul Maqdis dan dari sana menuju ke Mekah dengan menunggangi "Buraq."Di pagi harinya, beliau menjelaskan peristiwa Mikraj kepada masyarakat. Beliau juga menerangkan kepada masyarakat tentang peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi di antara jalan Mekah dan Baitul Maqdis untuk membuktikan kebenaran cerita beliau.
 
Masyarakat Quraish kepada Nabi Muhammad Saw berkata: terangkan kepada kami tentang kafilah Quraish. Beliau bersabda, "Aku melihat mereka di tempat peristirahatan Tan`im (di permulaan Mekah) dan di belakang mereka menyusul unta abu-abu yang sedang berjalan. Mereka meletakkan tandu di atas unta dan sekarang sedang memasuki kota Mekah."
 
Setelah mendengar jawaban tersebut, masyarakat pergi ke lembah Tan`im dan melihat kafilah yang sedang berjalan seperti yang dikatakan oleh Rasulullah Saw. Pada hari-hari berikutnya, masyarakat sudah tidak meragukan lagi tentang tanda-tanda yang diceritakan oleh beliau dan mereka meyakini bahwa beliau telah melakukan perjalanan dari Mekah ke Baitul Maqdis berkat mukjizat Allah Swt.