Hadiah dan Ikatan Hati
Di hari-hari ketika Imam Khomeini di Neauphle-le-Chateau Perancis, seiring dengan hari lahirnya Nabi Isa as, Imam Khomeini berkata, ÔÇ£Bungkusi dan hadiahkan kepada para tetangga semua hadiah, kacang-kacangan dan kue-kue yang dibawakan oleh teman-teman. Imam Khomeini dengan inovasinya ini membuat hati para tetangga tertarik. Sehingga ketika beliau pada waktu malam harus meninggalkan Neauphle-le-Chateau, para tetangga menemui beliau untuk mengucapkan selamat jalan dengan sikap yang sangat ramah.
 
Penceramah yang Cerdik
Syahid Hasheminejad mengatakan, ÔÇ£Pada zaman pemerintahan thaghut, saya naik mimbar untuk berceramah. Di antara para peserta ada seorang anggota SAVAK yang bersuara, ÔÇÿUcapkan shalawat untuk raja!ÔÇÖ Karena kesensitivan rezim Shah Pahlevi terhadap saya dan adanya perekam yang akan merekam suara saya, saya terdiam dan apa yang harus saya lakukan? Dan bagaimana saya harus menyikapi kemungkaran besar ini?
Saya duduk berada di atas mimbar beberapa saat dan melototi anggota SAVAK tersebut dengan muka masam dan penuh makna. Dengan sikap ini masyarakat memperhatikannya dan dia menjadi malu, kemudian saya baru memulai ceramah. Sebuah topik dari saya telah terekam tapi pada saat yang sama dia mendapatkan hajaran.
 
Diam Penuh Makna
Di masa kezaliman Shah Pahlevi di bulan Muharram, kelompok para penduka Imam Husein berjalan dengan tanpa menyuarakan kidung dan berjalan dengan mulut diam.
SAVAK menangkapi mereka. Mereka berkata, ÔÇ£Kami tidak berbuat salah dan tidak berbuat dosa juga tidak berbicara apa-apa.
Para petugas mengatakan, ÔÇ£Diamnya kalian lebih buruk. Bila kalian menyuarakan slogan itu lebih baik dari diam ini. Kami terbakar oleh diamnya kalian.ÔÇØ
Berbuat Zalim terhadap Opini Umum
Seorang ulama besar duduk di dalam sebuah pertemuan. Tanpa koordinasi dengan beliau, sekelompok orang berkata, ÔÇ£Ucapkan shalawat supaya pak kyai naik mimbar!ÔÇØ Sang ulama berkata, ÔÇ£Saya tidak baca-baca dan tidak memiliki kesiapan.ÔÇØ
Mereka berkata, ÔÇ£Siapa saja yang ingin pak kyai berpidato, ucapkan shalawat lebih keras lagi!ÔÇØ Pak kyai berkata, ÔÇ£Saya belum baca-baca.ÔÇØ
Akhirnya dengan ucapan shalawat yang ketiga kalinya, pak kyai dipaksa naik mimbar untuk berceramah.
Beliau berkata, ÔÇ£Bismillahirrahmanirrahim. Karena dengan shalawat kalian memaksa saya naik ke mimbar, maka dengarkanlah baik-baik. Untuk saya sampaikan sebuah topik kepada kalian. Berbicara tanpa membaca terlebih dahulu adalah berbuat zalim terhadap opini umum. Wassalamu alaikum warahmatullahi wa barakatuh.ÔÇØ Kemudian beliau turun dari mimbar.
 
Pemikiran yang Tinggi
Sebagian orang pemikirannya sangat tinggi. Seorang lelaki mewakafkan sawahnya dan berkata, ÔÇ£Belilah hadiah dari penghasilan sawah ini dan pergilah ke rumah sakit-rumah sakit setiap hari Jumat dan jenguklah orang-orang sakit yang tidak ada yang menyambanginya.ÔÇØ
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Di masa-masa revolusi, Shah Pahlevi memerintahkan militer untuk melakukan penembakan terhadap rakyat. Sementara Imam Khomeini berkata kepada masyarakat, ÔÇ£Berikan bunga kepada saudara-saudara militer. Tiba-tiba terjadi perubahan besar di dalam militer. Saat tentara mau melakukan penembakan, ternyata ia menerima hadiah bunga. Masalah ini akhirnya membuat banyak militer bergabung dengan rakyat.
 
Pelajaran Akhlak
Setelah almarhum Syahid Rajai terpilih sebagai presiden dengan suara rakyat, beliau datang menemui Imam Khomeini ra. Kepadanya Imam Khomeini berkata, ÔÇ£Anda telah menjadi Presiden Iran. Tapi Anda harus tahu bahwa Iran adalah bagian dari Asia. Asia adalah bagian dari bumi. Bumi adalah bagian dari tata surya. Tata surya bagian dari galaksi. Galaksi bagian dari...
Yakni kepemimpinan jangan sampai menipu Anda dan membuat Anda bangga.
 
Sumber: Khaterat Hujjatul Islam Qaraati, Jilid 2.