Gubernur Karbala, Amal Al-Din Al-Har hari Jumat (12/12) menyatakan lebih dari 18 juta orang memasuki kota suci Irak ini sejak 16 hari lalu. Menurut Al-Har, jumlah peziarah yang memperingati Arbain Imam Husein di Karbala tahun ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Dilaporkan, orang-orang Syiah datang dari 60 negara dunia, dan yang terbesar dari Iran, Kuwait, Arab Saudi, Yordania, Suriah, Al-Jazair, Tunisia dan Mesir. Jumlah tersebut terus bertambah hingga prosesi duka Arbain yang puncaknya berlangsung hari Sabtu, 13 Desember, yang bertepatan dengan 20 Safar.
 
Kementerian pertahanan Irak dalam sebuat pernyataan mengungkapkan keberhasilan militer negeri kisah 1001 malam ini menggagalkan skenario teroris yang menargetkan para peziarah Arbain Imam Husein di Karbala. Intelejen Irak berhasil menemukan lokasi pelontar roket di bukit al-Tar, yang berada di perbatasan provinsi Karbala. Dilaporkan, roket-roket tersebut siap ditembakkan ke arah para peziarah Imam Husein.
 
Falah al-Khafaji, kepala Komisi Keamanan Dewan Provinsi Babil mengungkapkan keberhasilan pengamanan khusus Arbain yang dilakukan berkat kerjasama antara pasukan keamanan, warga dan para peziarah. Ditegaskannya, pada tahap pertama, tentara Irak berhasil membersihkan jalur lalu lintas peziarah menuju haram Imam Husein di Karbala. Sedangkan tahap kedua adalah menjaga keamanan jalur kembali peziarah ke tempat tujuannya masing-masing.
 
Wakil Marja Irak mengapresiasi kesigapan militer negara ini dalam menjaga keamanan peringatan Arbain Imam Husein. Abdul Mahdi al-Karbalai, wakil Khusus Ayatullah Sistani di Karbala dalam khutbah shalat Jumat menyampaikan terima kasih atas kerja keras para pejabat dan pasukan keamanan yang menjaga keamanan Arbain. Ditegaskannya, peningkatan jumlah peziarah, menyebabkan penerapan mekanisme keamanan baru supaya tidak menimbulkan masalah bagi semua pihak terutama para peziarah.
 
Selain dihadiri para peziarah Syiah yang datang dari Irak dan berbagai negara dunia, peringatan Arbain Imam Husein tahun ini juga dihadiri para pemimpin suku Suni Irak. Mereka menegaskan persatuan Islam, dan solidaritas nasional di Karbala. Dilaporkan, para pemimpin suku Sunni dari provinsi Salahuddin,Nainawa, Al-Anbar dan Baghdad hari Jumat memasuki Karbala untuk menangkal konspirasi teroris ISIS, dan menghadiri peringatan duka Arbain Imam Husein.
 
Abdul Husein, Dirjen urusan suku adat Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan, para pemimpin suku adat provinsi Salahuddin, Al-Anbar, Diyala, Kirkuk, Mosul dan sekitar Baghdad datang ke Karbala sebagai bentuk solidaritas nasional untuk menangkal konspirasi yang berupaya menyulut perpecahan di tubuh umat Islam dan bangsa Irak.
 
Haidar al-A'raji, salah seorang kepala suku adat di provinsi Nainawa mengatakan, kehadiran seluruh pemimpin suku adat Irak dalam peringatan Arbain Imam Husein menunjukkan persatuan nasional, dan komitmen rakyat terhadap otoritas agama, terutama Ayatullah Sistani. Kehadiran seluruh pemimpin adat Sunni memebrikan pesan penting kepada kelompok teroris semacam ISIS, Irak tidak bisa dicerai berai, dan Irak adalah milik seluruh bangsa. Inilah bentuk dari persatuan nasional yang direkatkan di Karbala.