Lakukanlah interaksi dengan anak-anak kalian. Sayangi dan bekerjasamalah dengan istri kalian. Istri kalian harus benar-benar merasa bahwa kalian menghargai jerih payahnya. (27/7/80) Bila istri kalian bukan seorang istri yang membarengi dan sepakat dengan kalian maka kalian tidak akan mampu melakukan pekerjaan. Anda mengatakan, tidak. Mari kita coba. Kita katakan pada ibu-ibu ini untuk berakhlak buruk pada kalian sehari saja, supaya kalian tahu kondisinya bagaimana. Bila istri mau menyesuaikan diri, mau membarengi, mau membantu, berakhlak baik, mau mengurus rumah, mengasuh anak-anak, menjadikan nyaman lingkungan rumah, maka ini merupakan salah satu faktor terbesar kesuksesan pekerjaan kalian. Semua lelaki demikian dimana ketika mereka pergi ke lingkungan di luar rumah – lingkungan politik, lingkungan bisnis, lingkungan militer, lingkungan berbagai kerjaan – mereka berusaha, membanting tulang dan kembali lagi ke rumah, berkhayal telah menaklukkan Khaibar dan ibu-ibu ini misalnya menganggur di balik medan pertempuran. Padahal mereka lupa bahwa bila tidak ada yang tinggal di balik medan pertempuran maka kalian di medan pertempuran tidak akan bisa melakukan apa-apa. Kalian para pemuda dan yang lainnya, harus benar-benar menghargai istri kalian. Jangan sampai dari seorang lelaki mukmin dan revolusioner muncul perilaku dan akhlak yang bertentangan dengan yang dipesankan oleh Islam terkait perilaku seorang suami pada istrinya. Tentunya ibu-ibu juga bukan maksum [terjaga dari dosa]! Kami tidak ingin mengatakan semua kesalahan penyebabnya adalah para suami. Tidak. Ibu-ibu juga harus bekerjasama, membantu dan bersabar. Bagaimanapun juga ada sejumlah kesulitan. (2/7/83)
Saya sampaikan juga satu poin untuk anak-anak. Anak-anak! Kalian harus berusaha nilai kalian harus lebih baik dari yang lainnya. Ini adalah keyakinan saya. Tentunya saya tidak tahu, nilai kalian bagaimana. Namun harus belajar lebih baik dari yang lain; anak-anak perempuan juga anak-anak lelaki. Tentunya perilaku dan akhlak di sekolah juga penting. Perilaku kalian di gang dengan anak-anak yang lain juga penting. Dalam berinteraksi juga penting. Merupakan sebuah kebanggaan bagi seorang ayah bila anak-anaknya di sekolah sebagai penjaga nilai-nilai revolusi, pendukung keluarga syuhada, pembela agama dan revolusi; benar-benar sebuah kebanggaan. Kalian anak-anak perempuan dan anak-anak lelaki di sekolah harus demikian. (1/1/72)
Perlunya Memperbarui Pandangan Dalam Strategi Pembatasan Generasi
Di sini saya juga ingin menyampaikan; populasi berusia muda, ceria, berpendidikan dan pandai dalam negeri merupakan salah satu faktor penting kemajuan negara. Dalam data statistik yang ditunjukkan, kalian akan melihat peran para pemuda berpendidikan, berpengetahuan, riang dan energik. Kita harus memperbarui pandangan terkait strategi membatasi generasi. Strategi membatasi generasi dalam satu periodik adalah benar dan punya tujuan tertentu. Sebagaimana penelitian dan laporan yang diberikan oleh para pakar, ilmuwan dan ahli di bagian ini, dari tahun tujuh puluh satu [1371] kami telah mencapai tujuan yang tertera dalam pembatasan generasi. Dari tahun tujuh puluh satu ke depan, kita seharusnya mengubah strategi, kita telah melakukan kesalahan dan tidak mengubahnya. Sekarang kita harus menebus kesalahan ini. Negara jangan sampai membiarkan jumlah populasi muda di dalam negeri menurun. Bila kita tetap berjalan dengan cara ini maka populasi muda akan habis sebagaimana penelitian ilmiah dan detail yang dilakukan oleh para pakar ini. Ini bukan hanya sekadar omongan, tapi berdasarkan penelitian ilmiah secara detail. Bila kita berjalan dengan kondisi ini, maka generasi muda kita akan berkurang. Meskipun sekarang populasi kita berusia muda, namun perlahan-lahan akan mengalami penuaan. Setelah lewat beberapa tahun, populasi negara kita juga akan berkurang. Karena penuaan populasi akan dibarengi dengan berkurangnya angka kelahiran. Satu masa telah ditentukan dan ditunjukkan kepada saya bahwa di masa itu akan terjadi pengurangan jumlah populasi yakni kita akan memiliki jumlah populasi lebih sedikit dari jumlah populasi yang ada saat ini. Ini merupakan hal-hal yang berbahaya. (3/5/91)
Saya meyakini bahwa negara kita dengan fasilitas yang kita miliki, bisa memiliki jumlah populasi sampai seratus lima puluh juta orang. Saya yakin dengan banyaknya populasi. Segala langkah dan strategi apapun dalam upaya menghentikan pertumbuhan jumlah penduduk, bisa dilakukan setelah jumlah penduduk mencapai 150 juta orang. (16/5/90)
Melahirkan anak merupakan salah satu perjuangan para wanita dan tugas mereka. Karena melahirkan anak pada hakikatnya adalah seni wanita. Dialah yang bersabar menahan segala jerih payah. Dialah yang menahan segala kesulitan. Dialah yang diberi oleh Allah Swt alat untuk mengasuh anak. Allah Swt tidak memberikan alat untuk mengasuh anak kepada para lelaki. Tapi memberikannya kepada para wanita. Kesabarannya telah diberikan kepada mereka. Emosionalnya telah diberikan kepada mereka. Perasaannya telah diberikan kepada mereka. Anggota jasmaninya telah diberikan kepada mereka. Sejatinya ini adalah seni para wanita. (11/2/92)
Saya berpesan kepada keluarga-keluarga khususnya kepada ibu-ibu agar menjaga kebersihan anak, terutama memperhatikan makanannya dimana sebaik-baik makanan bagi anak adalah air susu ibu. Sangat buruk, bila di masa rezim despotik [Shah Pahlevi] dibiasakan bergaya hidup orang-orang Eropa dimana ibu-ibu tidak mau menyusui anaknya, karena beragam alasan. Tapi Islam memiliki pandangan sebaliknya. Sekarang keilmuan juga telah membuktikan bahwa air susu ibu adalah makanan yang terbaik untuk anak-anak. Anak-anak harus diberi makanan yang sehat, bersih dan bagus. (21/1/66)
Rumah tangga, para pemuda harus memperbanyak keturunan. Perbanyaklah generasi. Membatasi jumlah anak-anak di dalam rumah-rumah sebagaimana bentuk yang ada saat ini adalah salah. Generasi muda yang kita miliki saat ini, bila kita bisa menjaganya sampai sepuluh tahun ke depan, dua puluh tahun ke depan, dan di berbagai periode dan tahapan masa depan negara ini, maka merekalah yang akan menyelesaikan semua problem negara. (19/7/91)
Inilah pembicaraan kami kepada kalian anak-anak gadis, anak-anak muda, para ayah dan para ibu serta yang lainnya. (11/5/75) Pembicaraan yang telah kami sampaikan jangan sampai dimasukkan ke telinga bagian ini dan dikeluarkan dari telinga bagian yang lain. Tapi simpanlah dalam pikiran kalian. Kami berbicara serius. Hakikatnya saya senang bila kalian mengamalkan dan mengikuti pembicaraan ini dengan penuh perhatian dan secara detail. (1/1/72)
Doa
Insyaallah, Demi keberkahan Sayidah Fathimah az-Zahra dan Amirul Mukminin as yang dalam semua pembahasan yang saya sampaikan merupakan pasangan suami istri teladan; kami berharap kepada Allah Swt untuk memberikan taufik kepada kalian semua dan memberkahi kehidupan kalian! (6/6/81)
Insyaallah, Allah juga membantu supaya kalian memiliki kehidupan yang indah dan bahagia dan mendapatkan ketenangan sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah Swt kepada manusia dalam pernikahan dan pembentukan rumah tangga. (28/6/81)
Insyaallah, kalian saling bersama dan saling membantu satu sama lain.
Insyaallah, kalian saling menyayangi dan saling rukun.
Insyaallah, Allah Swt menjadikan kehidupan kalian indah dan melezatkan. (12/12/81)
Insyaallah, Allah juga menjadikan kalian diliputi oleh keberkahan-Nya.
Insyaallah menganugerahkan anak-anak dan keturunan yang baik kepada kalian. (8/3/81)
Dan Isnyaallah kalian juga melahirkan anak-anak yang banyak dan kalian mendidik mereka semua menjadi manusia yang sehat, saleh dan menjadi anak Islam dan prajurit Islam. (12/12/62)
Insyaallah, wejangan-wejangan kami kepada kalian akan membantu kalian memiliki kehidupan yang penuh berkah.
Wassalamu Alaikum Wa Rahamtullahi Wa Barakatuh. (12/12/81)
Insyaallah berkah.
Sumber: Khanevadeh; Be Sabke Sakht Yek Jalaseh Motavval Motavva Dar Mahzar-e Magham Moazzam Rahbari.