Muawiyah, penguasa zalim, senantiasa melakukan propaganda besar-besaran anti keluarga Rasulullah Saw untuk mendapatkan simpati dan posisi. Dan kebetulan usahanya ini berhasil. Karena ia memiliki banyak uang sekaligus kekerasan dan masyarakat yang bodoh mengikutinya.
Salah satu di antara orang-orang yang bodoh ini adalah penduduk Syam. Suatu hari di tengah jalan ia melihat Imam Hasan as. Dengan tanpa pendahuluan ia bersikap kurang ajar kepada Imam Hasan as. Dengan tanpa segan-segan lelaki tersebut mencela Imam Hasan sekaligus menjelek-jelekkan ayah beliau [Imam Ali as].
Imam Hasan yang terkenal dengan kesabarannya, diam di hadapan lelaki bodoh ini. Lelaki inipun mengatakan apa saja yang diinginkannya.
Kemudian Imam Hasan berkata, “Hai lelaki! Pasti engkau punya masalah sehingga kau tidak bisa bertahan lagi dan begitu besar masalahmu sehingga engkau kehilangan kendalimu. Demi Allah, aku bisa membantumu. Bila engkau menginginkan sesuatu, aku akan memberikannya padamu. Bila engkau punya hutang, maka aku akan membayarnya. Bila engkau punya masalah, maka aku akan menyelesaikannya...”
Lelaki warga Syam ini sejenak keheranan dan tidak percaya. Ia memandang Imam Hasan. kemudian dengan suara gemetar karena malu berkata, “Wahai putra Rasulullah! Demi Allah, Anda adalah khalifah Allah yang sebenarnya di muka bumi!”
Pada saat itu kesumpekannya pecah, sambil menangis ia berkata, “Aku adalah orang yang bodoh dan dungu yang tertipu oleh propaganda Muawiyah dan kroni-kroninya. Sehingga aku menghina hamba Allah yang suci dan pemaaf seperti itu.”
Lelaki itu tidak bisa menahan tangisannya dan berkata, “Demi Allah, beberapa detik yang lalu Anda dan ayah Anda adalah orang yang paling hina dalam pandangan saya. Namun sekarang saya tidak mengenal orang yang lebih tercinta dari Anda.”
Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Hasan as.