Makna Kembali Kepada Allah SWT

Rate this item
(0 votes)
Makna Kembali Kepada Allah SWT

 

Segala sesuatu berasal dari Allah Swt, Dialah wajibul wujud, sebab segala wujud.

Setelah semua mahkluk diciptakan beserta tujuan penciptaannya, dibekali juga bahwa semua yang ada akan kembali pada proses ruju’ atau kembali kepada asalnya, Allah Swt.

Dalam Al Qur’an disebutkan, “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja) dan kamu tidak dikembalikan kepada Kami?” QS. al Mukmin: 115.

Proses ‘kembali’ yang disebutkan dalam berbagai ayat diterjemahkan dengan istilah kematian.

Semua yang diciptakan Allah tidaklah sia sia, mengandung maksud dan tujuan, bahkan kematian. Kematian manusia hanyalah sebuah bentuk proses peralihan alam, di mana manusia masih akan tetap ada namun pada tingkatan alam yang berbeda. Allah Swt berfirman:

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada kami kamu dikembalikan”. QS. Al Ankabut: 57.

Dalam dunia Tasawwuf, istilah kembali kepda Allah Swt tidaklah harus menunggu kematian secara fisik, namun setiap orang wajib berupaya dengan kesungguhan hati belajar mengembalkan segalanya kepada Allah Swt, jauh sebelum datang kematian sesungguhnya.

Beruntunglah orang yang mau dan mampu melaksanakan pengembalian dirinya kepada Allah Swt sebelum benar benar merasakan sakaratul maut. Baginda Rasululullah Muhammad Saw bersabda,”Matilah kalian sebelum kalian dimatikan (benar-benar mati)”.

Hadits di atas tidak bermakna kita harus melakukan bunuh diri atau perbuatan yang mengantarkan kepada kematian, akan tetapi bermakna untuk belajar mengekang hawa nafsu dan segala hal yang tercela dalam diri, sehingga jiwa tidak hawa nafsu.

Mayat yang terbujur kaku dan tidak bisa berbuat apa pun, adalah gambaran hawa nafsu yang dapat dikendalikan.

Read 2308 times