Pada bagian ke-14 Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyinggung pelajaran dan aturan hidup yang dipahami dari lahiriah al-Quran.
"Hal-hal yang saya sampaikan, yang ada dalam al-Quran dan merupakan pelajaran hidup ini, adalah bagian dari lahiriah al-Quran. Inilah yang saya dan orang-orang seperti saya pahami dari al-Quran. Sebaliknya, apa yang dipahami oleh orang-orang alim tauhid dari al-Quran, apa yang dipahami Rasikhun fil Ilm dan apa yang dipahami oleh aulia ilahi adalah batin al-Quran dan lautan dalam al-Quran. Al-Quran lebih tinggi dari ucapan ini. Apa yang saya sampaikan, ribuan perintah kehidupan ini, adalah hal-hal yang dipahami dari lahiriah al-Quran," kata Ayatullah Khamenei dalam sebuah ceramahnya.
Nah, sekarang hal-hal yang praktis, lanjutnya, beberapa di antaranya tentang penyusunan aturan hidup.
Sebagai contoh "فَمِنَ النّاسِ مَن یَقولُ رَبَّنا ءاتِنا فِی الدُّنیا وَ ما لَه فِی الأخِرَةِ مِن خَلاق" Sebagian orang membatasi semua aturan kehidupan manusia, persahabatan, permusuhan, berbagai hubungan, tujuan dan motif hanya dalam pekerjaan dunia. Apa itu dunia? Dunia berarti uang, kekuatan, dan nafsu. Inilah arti dunia di sini.
"Persahabatan mereka karena ini, permusuhan mereka karena ini, jalinan hubungan mereka karena ini, usaha mereka karena ini, dan tujuan mereka karena ini. Hal ini ditolak oleh Allah SWT. Allah SWT menolak aturan hidup seperti itu.
"وَ ما لَه فِی الأخِرَةِ مِن خَلاق". Mereka akan mencapai hal-hal dalam kehidupan duniawi ini, dalam kehidupan sementara yang singkat ini, tetapi dalam kehidupan asli dan nyata serta akhirat, di mana kehidupan manusia di sana, mereka tidak memiliki apa-apa, mereka melarat dan mereka tidak berguna," pungkasnya. (