Pada bagian ke-16 Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menjelaskan bahwa harta adalah alat dan sarana yang diberikan Allah SWT untuk mencapai posisi yang mulia.
"Dalam sebuah ayat yang berhubungan dengan kalangan intelektual Bani Israil, yang beberapa dari mereka menasehati Qarun.
وَ ابتَغِ فیما ءاتاکَ اللهُ الدّارَ الأخِرَةَ وَلا تَنسَ نَصیبَکَ مِنَ الدُّنیا وَ اَحسِن کَما اَحسَنَ اللهُ اِلَیک
Mereka tidak mengatakan kepada Qarun bahwa apa yang dimilikinya atau tidak dimilikinya harus dibuang, namun mereka berkata kepada Qarun bahwa dia harus menempatkan apa yang dimiliki itu sebagai alat," kata Rahbar dalam ceramahnya.
Dia menambahkan, uang dan kekayaan dunia adalah alat. Yaitu, alat untuk mencapai posisi manusia yang tinggi dan alat untuk mencapai posisi spiritual. Uang dan kekayaan bisa menjadi alat.
Anda, lanjutnya, bisa menyejahterakan dunia dengan uang, menyelamatkan nyawa manusia, menghapus diskriminasi, dan mengangkat orang miskin keluar dari kemiskinan dan kelemahan."
وَتَبَغِ فیما أاتاکَ اللهُ الدّارَ الأخِرَة
Pertama, apa yang Anda miliki adalah 'Atakallah', Allah memberikan kepadamu. Kedua, caranya adalah menggunakannya untuk Allah.
وَ لا تَنسَ نَصیبَکَ مِنَ الدُّنیا
Namun juga tidak demikian bahwa Anda tidak akan mendapat bagian untuk dunia, karena Anda juga punya bagiannya, dan gunakanlah bagian Anda itu.
وَ اَحسِن کَما اَحسَنَ اللهُ اِلَیک
Perhatikan! Ini adalah aturan hidup yang ditetapkan Islam untuk manusia. Hal ini berbeda dengan apa yang dibayangkan orang bodoh. Qarun yang kaya dan bodoh itu mengatakan:
اِنَّما اوتیتُه عَلی عِلمٍ
Saya meraihnya dengan kemampuan saya. Saya mendapatkannya dengan usahaku sendiri. Padahal tidak demikian. Allah SWT menyiapkan sarana, sehingga ia berhasil mendapatkannya, " jelas Rahbar.
Oleh karena itu, lanjut Ayatullah Khamenei, beberapa ayat dalam al-Quran adalah seperti ini, dan kita memiliki banyak ayat seperti ini, yang menentukan aturan hidup.