Menjauhi Hawa Nafsu
Imam Husein as berkata:
"Jauhi hawa nafsu! Karena semuanya menyesatkan dan akhirnya adalah neraka." (Sayid Nur Allah Tostari, Ihqaq al-Haq, Qom, Entesharat Ketab Khaneh Marashi Najafi, jilid 1, hal 11, hadis 591)
Para nabi senantiasa memperingatkan manusia untuk tidak mengikuti hawa nafsunya. Menurut mereka, hawa nafsu merupakan musuh paling kuat. Bila hawa nafsu diberi kesempatan, maka dengan mudah hawa nafsu membinasakan manusia. Mengikuti keinginan hawa nafsu secara perlahan-lahan akan berdampak pada semakin menurunnya kekuatan akal dan kehendak manusia. Akhirnya, orang yang mengikuti hawa nafsu akan melakukan pekerjaan tanpa memperhatikan akibatnya yang sangat merugikan. Dengan demikian, keutamaan akhlak di mata orang yang mengikuti hawa nafsu menjadi semakin tidak bernilai. Sebaliknya, kebobrokan moral semakin menguat dalam dirinya. Menurut Imam Husein as, orang yang seperti ini hanya akan mendapat kemurkaan Allah dan akhirnya diseret ke neraka.
Dalam al-Quran, mengikuti hawa nafsu menjadi sumber segala kesesatan.(1) Al-Quran senantiasa memperingatkan manusia akan bahaya mengikuti hawa nafsu. Itulah mengapa al-Quran menyebut kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat berada dalam lingkaran tidak mengikuti hawa nafsu.
Catatan:
1. QS. al-An'am: 119 dan an-Nazi'at: 40)