Koeksistensi Antar-Ras Menurut Al-Quran

Rate this item
(0 votes)
Koeksistensi Antar-Ras Menurut Al-Quran

 

Maulawi, penyair Iran dalam karyanya dan ketika menjelaskan sabda Rasulullah Saw, mengatakan, "Sebagian orang mengungkapkan cacat orang lain, tapi ia buta terhadap cacat dan aib dirinya sendiri."

Allah Swt dalam al-Quran Surah al-Hujurat ayat ke-11 berfirman;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Salah satu sifat yang tidak pantas bagi manusia dan masyarakat adalah terbiasa saling mengejek, baik individu maupun ras. Golongan ini umumnya tidak melihat kekurangan dirinya sendiri dan melihat kekurangan orang lain dan secara tidak sadar atau sadar mengungkapkan aib orang lain demi menyembunyikan cacatnya, atau mungkin mereka mengatakan sesuatu yang pada dasarnya bukan kekurangan dan berbeda dengan kaum atau orang lain, tapi mereka mengungkapkannya layaknya sebuah penghinaan. Oleh karena itu, dalam rangka mendidik manusia dan membantu mereka hidup bersama, Allah memerintahkan agar jangan sekali-kali saling mengejek dan merendahkan, apalagi jika orang lain mungkin lebih baik.

Mengejek lebih buruk dari menghujat atau sumpah serapah, karena sumpah serapah hanya disebut sifat yang tidak baik, tapi dalam olok-olok seluruh esensi manusia justru dipermainkan.

Perintah Tuhan lainnya adalah untuk tidak saling mencari aib masing-masing. Rasulullah Saw bersabda:

«طوبی لمن شغله عیبه عن عیوب الناس»

Sungguh beruntung orang yang aibnya telah mencegah dirinya membicarakan aib orang lain.

Maulawi, penyair Iran saat menjelaskan sabda Rasulullah Saw mengatakan;

Sebagian orang membicarakan aib orang lain, tapi ia justru buta dan tidak melihat aibnya sendiri.

Nasehat Nezami, seorang bijak dan penyair Iran lainnya adalah mencari kebaikan sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan kebaikan dan seni.

Dan lagi, perintah Allah yang lain dalam ayat ini adalah jangan saling memberi nama yang jelek dan jangan saling memanggil dengan nama yang tidak baik, karena alangkah jeleknya seseorang dipanggil dengan nama yang jelek setalah diberi nama dengan nama suci hamba Allah.

Di akhir ayat, Allah karena rahmat-Nya berfirman, hai orang-orang beriman, jangan lakukan hal-hal ini, dan jika kalian pernah melakukan kesalahan seperti itu sebelumnya, bertaubatlah sekarang karena Allah telah memberi tahu kalian keburukannya. Bertobatlah, jika tidak, kalian akan termasuk di antara orang-orang yang zalim, dan kezalimannya adalah dosa yang jika mereka bersikeras untuk melakukannya, maka keimanan seseorang akan dilucuti, dan dapat dikatakan bahwa kezaliman sama dengan kekafiran: “Orang-orang kafir adalah orang-orang yang zalim” (QS. Al-Baqarah 254).

Lelucon dan gurauan yang sedang populer di kalangan masyarakat saat ini, yang sebagian besar bersifat mengejek dan mencari-cari kesalahan berbagai bangsa dan negara dalam dan luar negeri, juga sedikit banyak masuk dalam larangan Ilahi, dan aturan umum dalam menceritakan lelucon tersebut adalah bahwa seseorang jangan sampai tersinggung dan menderita. Khususnya, mengaitkan atribut-atribut yang tidak menguntungkan pada suatu suku pada umumnya tidaklah cantik, dan jika hal itu menimbulkan sedikit tawa dan kebahagiaan, banyak kebencian dan kejengkelan, dan terkadang kebencian dan permusuhan juga muncul darinya. (MF)

Terakhir harus diingat bahwa jika Tuhan alam semesta menyalahkan sauatu kaum atau anggotanya, itu bukan untuk mengejek dan mencai aib, tapi untuk memberi pelajaran orang lain sehingga mereka tidak melakukan hal serupa. 

Read 120 times