Jangan Jadi Hamba Orang Lain, Karena Allah Menciptakanmu Bebas. Tujuh Hadis dari Keluarga Nabi tentang Kebebasan

Rate this item
(0 votes)
Jangan Jadi Hamba Orang Lain, Karena Allah Menciptakanmu Bebas. Tujuh Hadis dari Keluarga Nabi tentang Kebebasan

 

“Kebebasan” merupakan salah satu bentuk keterlepasan manusia dari belenggu dan ikatan yang merendahkan martabat manusia. Keluarga Nabi Muhammad Saw sangat menekankan hal ini.

Ada hadits yang diriwayatkan dari Ahlul Bait Nabi Muhammad Saw tentang kebebasan, delapan di antaranya akan Anda baca dalam paket ini dari Pars Today.

1. Imam Shadiq as berkata, “خَمْسُ خِصَالٍ مَنْ لَمْ تَكُنْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهَا فَلَيْسَ فِيهِ كَثِيرُ مُسْتَمْتَعٍ أَوَّلُهَا الْوَفَاءُ وَ الثَّانِيَةُ التَّدْبِيرُ وَ الثَّالِثَةُ الْحَيَاءُ وَ الرَّابِعَةُ حُسْنُ الْخُلُقِ وَ الْخَامِسَةُ وَ هِيَ تَجْمَعُ هَذِهِ الْخِصَالَ الْحُرِّيَّةُ.” (Al-Khishal, hal 284, hadis 33)

“Ada lima sifat yang apabila salah satunya tidak dimiliki seseorang, maka ia tidak akan menjadi orang yang baik dan berguna, yaitu: pertama, kesetiaan, kedua, kehati-hatian, ketiga, kesederhanaan, keempat, adat istiadat, dan kelima, yang juga meliputi empat sifat lainnya, yaitu kebebasan.”

2. Imam Ali as berkata, “لا تَكُن عَبدَ غَيرِكَ و َقَد جَعَلَكَ اللّهُ حُرّا”. (Tufah Al-‘Uqul, hal 77)

“Jangan jadi hamba orang lain, karena Allah telah menciptakanmu bebas.”

3. Imam Shadiq as berkata, “إِنَّ الْحُرَّ حُرٌّ عَلَى جَمِيعِ أَحْوَالِهِ إِنْ نَابَتْهُ نَائِبَةٌ صَبَرَ لَهَا وَ إِنْ تَدَاكَّتْ عَلَيْهِ الْمَصَائِبُ لَمْ تَكْسِرْهُ وَ إِنْ أُسِرَ وَ قُهِرَ وَ اسْتُبْدِلَ بِالْيُسْرِ عُسْراً كَمَا كَانَ يُوسُفُ الصِّدِّيقُ الْأَمِينُ ص لَمْ يَضْرُرْ حُرِّيَّتَهُ أَنِ اسْتُعْبِدَ وَ قُهِرَ وَ أُسِر”. (Al-Kafi, Cet, Al-Islamiyah, jilid 2, hal 89, hadis 6)

“Orang yang bebas itu bebas dalam segala keadaan. Jika ditimpa musibah dan kesulitan, ia tetap sabar, dan jika ditimpa musibah, ia tidak patah, sekalipun ia tertawan, ditindas, kehilangan kenyamanan, serta terjerumus dalam kesusahan dan kemiskinan. Sebagaimana Yusuf Shiddiq Amin as, pernah diperbudak, ditindas, dan ditawan, tapi semua itu tidak mengganggu kebebasannya.”

4. Imam Ali as berkata, “ الْحُرِّيَّةُ مُنَزَّهَةٌ مِنَ الْغِلِّ وَ الْمَكْر”. (Tashnif Ghurar Al-Hikam Wa Durar Al-Kalim, hal 291, hadis 6484)

“Orang yang bebas tidak menyimpan dendam dan tipu daya.”

5. Imam Ali as berkata, “مِن تَوفيقِ الحُرِّ اكتِسابُهُ المالَ مِن حِلِّهِ”. (Ghurar Al-Hikam Wa Durar Al-Kalim)

“Bagian dari keberhasilan orang bebas adalah bahwa ia memperoleh kekayaan melalui cara yang halal.”

6. Imam Ali as berkata, “مَن قامَ بِشَرائِطِ العُبوديَّةِ أَهلٌ لِلعِتقِ، مَن قَصَّرَ عَن أَحكامِ الحُرِّيَّةِ اُعيدَ اِلىَ الرِّقِّ”. (‘Uyun Al-Hikam Wa Al-Mawa’izh, hal 450, hadis 8004-8005)

“Barangsiapa yang memenuhi syarat-syarat pengabdian kepada Allah, niscaya ia berhak memperoleh kebebasan, dan barangsiapa yang tidak memenuhi syarat-syarat kebebasan itu dalam praktik, maka ia terjerumus dalam pengabdian (kepada selain Tuhan).”

7. Imam Husein as berkata, “إن لَم يَكُن لَكُم دينٌ وَ كُنتُم لا تَخافونَ المَعادَ فَكونوا أَحرارا فى دُنياكُم”. (Bihar Al-Anwar, jilid 45, hal 51)

“Kalau kamu tidak beragama dan tidak takut dengan Hari Kiamat, setidaknya jadilah orang yang bebas di duniamu.”

Read 27 times