
کمالوندی
Anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Bertemu dengan Rahbar
Ketua dan anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Iran bertemu dengan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran.
Dalam pertemuan yang digelar pada Kamis (12/3), Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, tim yang ditunjuk presiden Iran untuk berunding dengan Barat tentang isu nuklir negara ini adalah orang-orang yang baik, dapat dipercaya dan belas kasih.
Mereka, kata Rahbar, sedang berusaha bagi kebaikan negara, namun saya khawatir mengingat pihak lawan runding adalah orang-orang yang licik, di mana mereka akan melancarkan tipu daya dan menusuk dengan belati dari belakang.
Ayatullah Khamenei menambahkan, setiap kali kita dekat dengan akhir perundingan yang telah ditentukan, nada lawan runding khususnya Amerika Serikat lebih keras dan kasar, ini adalah bagian dari trik dan kelicikan mereka.
Rencana Baru Israel Aneksasi Tepi Barat
Militer rezim Zionis Israel dalam sebuah keputusannya mengkonfirmasikan penerapan hukum pidana Israel di bumi pendudukan. Di keputusan tersebut dijelaskan syarat penangkapan dan proses peradilan warga Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan.
Sementara itu, bangsa Palestina dalam reaksinya menilai keputusan ini sebagai persiapan aneksasi Tepi Barat oleh Israel. Hal ini jelas-jelas bertentangan dengan keputusan HAM dan kesepakatan Jenewa. Dijadwalkan hukum pidana Israel bakal dilaksanakan di Tepi Barat mulai awal Juni. Putusan penerapan hukum ini dirilis oleh komandan militer Israel di wilayah pusat. Putusan ini sejak 10 tahun lalu hingga kini terus menjadi perdebatan dinas keamanan Israel.
Petinggi Israel mengklaim bahwa pelaksanaan hukum pidana rezim ini akan menjamin hak-hak warga Palestina yang ditangkap dan diadili oleh pengadilan Israel. Hak tersebut dari sisi pembelaan diri dan keringanan masa tahanan. Namun demikian Hana Isa, pakar hukum Palestina mengatakan, Israel di undang-undang ini sejak awal menetapkan tahanan Palestina sebagai penjahat, padahal tawanan Palestina bukan penjahat, namun tawanan perang yang ditangkap oleh militer Israel di tanah air dan rumah mereka.
Berdasarkan kesepakatan Den Haag dan perjanjian Jenewa yang diratifikasi tahun 1949, hak-hak tawanan perang, harta dan jiwa mereka harus terjamin keamanannya oleh penjajah. Namun rezim Zionis sejak tahun 1948, ketika menjajah Palestina hingga kini belum pernah mengakui hak bangsa Palestina di negaranya sendiri. sebaliknya Israel mengacuhkan keputusan internasional dengan pembantaian massal warga Palestina dan merusak rumah mereka serta merampas harta bendanya.
Oleh karena itu, menurut keyakinan bangsa Palestina, petinggi Israel dengan menggulirkan ide penerapan hukum pidana rezim ini di Tepi Barat tengah berusaha menguasai penuh Tepi Barat dan memasukkannya ke dalam wilayah mereka. Upaya ini didukung dengan penangkapan ilegal dan proses pengadilan sandiwara.
Dalam hal ini Wasil Abu Yusuf, anggota Komisi Eksekutif PLO mengatakan, statemen rezim Zionis untuk menerapkan hukum pidana di Tepi Barat sama halnya dengan tidak mengindahkan kesepakatan, perjanjian dan hukum internasional, khususnya kesepakatan Jenewa dan resolusi PBB.
Berdasarkan perjanjian ini, bumi pendudukan tahun 1967, khususnya Tepi Barat adalah wilayah pemerintah Palestina dan rezim Zionis tidak diperkenankan menerapkan hukum pidana di daerah ini. Palestina sejak November 2012 masuk menjadi anggota pengamat di PBB dan rencannaya dalam waktu dekat akan mengajukan gugatan hukum kepada Mahkamah Kriminal Internasional atas kejahatan rezim Zionis.
31 Maret, Penentu Nasib Perundingan Nuklir Iran dan Kelompok 5+1
Hari keenam perundingan nuklir antara Republik Islam Iran dan Kelompok 5+1 di Lausanne, Swiss berlanjut hari ini, Selasa (31/3). Meskipun isu-isu kompleks belum terselesaikan, namun ada harapan tinggi untuk mencapai kesepakatan.
Hamid Baidinejad, Ketua Delegasi Pakar Iran dalam wawancara dengan wartawan di hotel  Beau Rivage, Lausanne, Selasa petang, mengatakan, perundingan berlanjut di semua level dan sewaktu-waktu mungkin akan terjadi perubahan.
Menurutnya, ada beberapa kasus yang masih diperdebatkan, dan isu-isu yang diperselisihkan itu penting namun tidak hanya berkaitan dengan Iran saja, di mana Kelompok 5+1 sendiri harus mencapai kesepakatan tentang isu-isu itu.
Pembahasan-pembahasan terpenting yang masih diperdebatkan terfokus pada tiga hal: pertama, mengenai pencabutan sanksi. Kedua, terkait penelitian dan pengembangan aktivitas riset nuklir damai di Iran, dan ketiga adalah terbentuknya lingkaran keputusan terakhir dan kemauan politik yang memungkinkan negosiasi dapat melewati hambatan dan mendorong penentuan mekanisme yang diperlukan untuk penulisan dokumen perjanjian.
Masalah lainnya yang masih diperselisihkan adalah terkait periode dan jangka waktu kesepakatan. Selain itu, ada pula persoalan-persoalan teknis nuklir yang akan disepakati di bagian lain.
Pertanyaannya adalah apakah hingga Selasa tengah malam semua persoalan akan terselesaikan, dan jika tidak tercapai kesepakatan, apa opsi-opsi yang akan ditawarkan?
Sejumlah sumber mengatakan, jika hambatan-hambatan yang ada dapat diatasi, maka perundingan akan mengalami kemajuan, dan pihak-pihak yang terlibat negosiasi akan tetap berada di Lausanne hingga hari Kamis. Saat ini, semua perhatian terfokus pada kondisi yang ada, dan ditegaskan bahwa semua harus terselesaikan dalam perundingan Lausanne.
Ada satu asumsi bahwa perundingan berhenti dan kemudian dilanjutkan kembali, namun jika hal ini terjadi, maka situasi semakin rumit. Sebab, gerakan-gerakan sabotase gencar dilakukan untuk merusak proses perundingan tersebut seperti yang telah dan sedang terjadi.
Salah satu upaya untuk merusak perundingan itu adalah manuver di Kongres Amerika Serikat yang mayoritasnya dikuasai oleh kubu Republik yang menentang kebijakan Presiden Barack Obama. Mereka mengatakan, jika perundingan nuklir tidak mencapai hasilnya, maka pada tanggal 14 April, sanksi-sanksi baru terhadap Iran akan diterapkan, di mana arti dari semua peristiwa ini adalah kemungkinan berakhirnya semua perundingan.
Terlepas dari semua itu, sekarang berbagai upaya sedang dilakukan untuk mencapai kesepakatan. Hal ini menunjukkan keseriusan dari semua pihak yang berunding. Sebab, negosiasi adalah satu-satunya penyelesaian atas semua masalah dan solusi untuk mengakhiri sengketa buatan dan sia-sia Barat selama lebih satu dekade tentang program damai nuklir Iran.
Semua pihak menegaskan untuk tidak menyia-nyiakan peluang yang ada untuk mencapai kesepakatan. Meskipun tanggal 31 Maret bukan peluang terakhir, namun tenggat waktu tersebut adalah tahap penting untuk mencapai kesepakatan kelanjutan negosiasi dan tercapainya perjanjian komprehensif beserta rincian teknisnya.
 
Yang pasti, hingga sekarang belum bisa dikatakan berita apa yang akan muncul dari Lausanne pada hari ini, besok atau beberapa jam ke depan, dan bagaimana hasil dari 1,5 tahun diplomatik maraton yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.
Sayyari Bantah Berita Pengusiran Armada AL Iran dari Teluk Aden
Komandan Angkatan Laut Republik Islam Iran membantah sejumlah pemberitaan media regional bahwa kapal-kapal perang Mesir telah memaksa armada Angkatan Laut Iran meninggalkan Teluk Aden.
Laksamana Habibollah Sayyari mengatakan, pasukan AL Iran dengan kewenangan dan kekuatan penuh serta penghormatan terhadap hukum-hukum internasional, sedang berpatroli dan melaksanakan misinya di utara Samudera Hindia, serta mengamankan jalur transportasi dan perang melawan pembajakan. Demikian dilansir FNA, Selasa (31/3).
Pasukan ini, kata Sayyari, tidak akan pernah membiarkan peringatan yang tidak beralasan, dan berita yang dipublikasikan oleh media-media imperalis bahwa kapal-kapal Mesir telah memaksa armada AL Iran meninggalkan Teluk Aden sepenuhnya berita palsu.
Jubir Kemlu Iran Bantah Tudingan Pengiriman Senjata ke Yaman
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran membantah klaim dan tuduhan pengiriman senjata ke Yaman dan menilai tudingan tersebut sepenuhnya fiktif, palsu dan dusta.
Marzieh Afkham, Selasa (31/3), mengatakan, klaim-klaim palsu dan tak berdasar tidak akan pernah bisa menjustifikasi dan membenarkan serangan militer ke Yaman. Demikian dilansir kantor diplomasi media Kemenlu Iran.
Ia menjelaskan, perjanjian yang ditandatangani antara penerbangan Iran dan Yaman dalam kerangka kesepakatan terkait aktivitas penerbangan sipil dan perdagangan, dan sejak ditandatanganinya perjanjian ini hingga sekarang, telah dilakukan beberapa kali penerbangan sipil yang membawa bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan peralatan medis ke Sanaa, di mana kargo penerbangan-penerbangan itu diserahkan kepada Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS).
Jubir Kemlu Iran lebih lanjut menyerukan lembaga-lembaga dunia khususnya Palang Merah Internasional untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat tak berdosa Yaman yang menjadi korban serangan udara militer Arab Saudi.
Afkham juga  menuntut penghentian agresi militer ke Yaman, dan menyatakan kesiapan IRCS untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke negara Arab itu.
Selasa Pagi, Menlu Iran-Kelompok 5+1 Lanjutkan Pembicaraan Nuklir
Pertemuan kedua antara Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran dan para Menlu negara-negara anggota Kelompok 5+1 dimulai.
Seperti dilansir FNA, pembicaraan kedua antara Mohammad Javad Zarif dan timpalan-timpalannya dari negara-negara anggota Kelompok 5+1 (Rusia, Cina, Inggris, Perancis, Amerika Serikat ditambah Jerman) digelar di Lausanne, Swiss, Selasa (31/3) pagi.
Saat ini semua Menlu dari enam negara tersebut kecuali Rusia telah berada di Lausanne.
Mereka telah menggelar pertemuan pertama di Lausanne pada Senin pagi dengan dihadiri oleh Federica Mogherini, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa selama 1,5 jam.
Para Menlu negara-negara anggota Kelompok 5+1 juga telah saling bernegosiasi pada hari Ahad dan Senin.
Perjalanan Hidup Sayyidah Maimunah
Maimunah binti Harits bin Huzn dan saudari Ummul Fadl istri Abbas bin Abdul Muthalib dan ibunya khuleh (Hind) binti ÔÇÿAuf, dia adalah dari keluarga yang terkenal. Khuleh adalah wanita terbaik Makkah, karena dia memiliki menantu terbaik; Abbas bin Abdul Muthalib; JaÔÇÖfar bin Abi Thalib; Hamzah bin Abdul Muthalib dan terakhir Rasulullah Saw.
Lubbabah Ummu Fadhl istri Abbas bin Abdul Muthalib paman Rasulullah Saw, Salma istri Hamzah pemuka syuhada dan pamannya Rasulullah Saw, AsmaÔÇÖ istri JaÔÇÖfar bin Abi Thalib sepupu Rasulullah Saw dan Ummul Mukminin Maimunah adalah empat perempuan yang diperkenalkan Rasulullah Saw sebagai empat bersaudari yang beriman. Salma juga masuk islam bersama suaminya Hamzah.
Maimunah pada masa jahiliyah berpisah dari suaminya MasÔÇÖud bin Amru ats-Tsaqafi kemudian menjadi istri Abu Rahm bin Abdul ÔÇÿUzza bersamanya hingga Abu Rahm meninggal.
Satu tahun setelah peristiwa perdamaian Hudaibiyah yaitu pada tahun 7 H dan pada bulan Dzul Qaidah, berdasarkan perjanjian dengan orang-orang Musyrik Quraisy, Nabi dan 2 ribu orang-orang muslim, selama tiga hari berangkat ke Mekkah untuk menunaikan Umrah. Kemulian dan kebesaran para muslimin sungguh telah berpengaruh pada jiwa-jiwa masyarakat Mekkah.
Maimunah pun tahu akan kedatangan Rasulullah Saw. Dia memiliki keinginan untuk dinikahi oleh Rasulullah Saw. Oleh karena itu keinginannya itu ia sampaikan kepada saudari terdekatnya Ummu Fadhl istri Abbas bin Abdul Muthalib. Ummu Fadhl pun menyampaikan hal tersebut kepada suaminya.
┬áÔÇÿAbbas pergi menghadap Rasulullah Saw dan berbicara mengenai Barrah (Maimunah) yang sudah memeluk Islam dan beriman dan juga kepada Rasululullah Saw dia berkata:ÔÇØ Abu Rahm bin Abdul ÔÇÿUzza suami Barrah sudah meninggal,maukah engkau menikah dengannya?ÔÇØ. Rasulullah Saw menyetujuinya dan mengirimkan pamanya JaÔÇÖfar bin Abi Thalib untuk melamar Maimunah, ketika JaÔÇÖfar tiba Maimunah sedang menunggang Unta dan JaÔÇÖfar melamar Maimunah untuk Rasulullah saw. Maimunah berkata: ÔÇ£Unta dan yang berada di atasnya adalah milik Allah dan RasulNya|.
Masyarakat di Mekkah berbisik-bisik tentang Maimunah yang tidak bisa sabar menunggu sehingga memberikan dirinya kepada Allah dan RasulNya. Allah swt dalam menjawab bisikan mereka menurunkan ayat ini:
" █î┘ÄϺ Ïú┘Ä█î┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘å┘æ┘ÄÏ¿┘É█î┘æ┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ¡┘Æ┘ä┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ä┘Ä┌®┘Ä Ïú┘ÄÏ▓┘Æ┘ê┘ÄϺϼ┘Ä┌®┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘ÄϺϬ┘É█î ÏóϬ┘Ä█î┘ÆÏ¬┘Ä Ïú┘Åϼ┘Å┘êÏ▒┘Ä┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘à┘Ä┘ä┘Ä┌®┘ÄϬ┘Æ █î┘Ä┘à┘É█î┘å┘Å┌®┘Ä ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ Ïú┘Ä┘ü┘ÄϺÏí┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä█î┘Æ┌®┘Ä ┘ê┘ÄÏ¿┘Ä┘å┘ÄϺϬ┘É Ï╣┘Ä┘à┘æ┘É┌®┘Ä ┘ê┘ÄÏ¿┘Ä┘å┘ÄϺϬ┘É Ï╣┘Ä┘à┘æ┘ÄϺϬ┘É┌®┘Ä ┘ê┘ÄÏ¿┘Ä┘å┘ÄϺϬ┘É Ï«┘ÄϺ┘ä┘É┌®┘Ä ┘ê┘ÄÏ¿┘Ä┘å┘ÄϺϬ┘É Ï«┘ÄϺ┘äϺϬ┘É┌®┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘ÄϺϬ┘É█î ┘ç┘ÄϺϼ┘ÄÏ▒┘Æ┘å┘Ä ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┌®┘Ä ┘ê ┘ÄϺ┘à┘ÆÏ▒┘ÄÏú┘ÄÏ®┘ï ┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘ÄÏ®┘ï ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘ê┘Ä┘ç┘ÄÏ¿┘ÄϬ┘Æ ┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘ä┘É┘ä┘å┘æ┘ÄÏ¿┘É█î┘æ┘É ÏÑ┘É┘å┘Æ Ïú┘ÄÏ▒┘ÄϺϻ┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄÏ¿┘É█î┘æ┘Å Ïú┘Ä┘å┘Æ █î┘ÄÏ│┘ÆÏ¬┘Ä┘å┘Æ┌®┘ÉÏ¡┘Ä┘ç┘ÄϺ Ï«┘ÄϺ┘ä┘ÉÏÁ┘ÄÏ®┘ï ┘ä┘Ä┌®┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘Å┘ê┘å┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘É█î┘å┘Ä ┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘É┘à┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘ÄϺ ┘ü┘ÄÏ▒┘ÄÏÂ┘Æ┘å┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä█î┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ ┘ü┘É█î Ïú┘ÄÏ▓┘Æ┘ê┘ÄϺϼ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘à┘Ä┘ä┘Ä┌®┘ÄϬ┘Æ Ïú┘Ä█î┘Æ┘à┘ÄϺ┘å┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘É┌®┘Ä█î┘Æ┘äϺ █î┘Ä┌®┘Å┘ê┘å┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä█î┘Æ┌®┘Ä Ï¡┘ÄÏ▒┘Äϼ┘î ┘ê┘Ä┌®┘ÄϺ┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï║┘Ä┘ü┘Å┘êÏ▒Ϻ┘ï Ï▒┘ÄÏ¡┘É█î┘àϺ┘ï "┬á(Ϻ┘äÏúÏ¡Ï▓ϺϿ: █Á█░
ÔÇ£Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah engkau berikan maskawinnya dan hamba sahaya yang engkau miliki, termasuk apa yang engkau peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersamamu, dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi ingin menikahinya, sebagai kekhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki agar tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.ÔÇØ (QS. Al-Ahzab:50)
Atas saran Abbas bin Abdul Muthalib paman beliau, pesta akad pernikahan dilaksanakan oleh Abbas bin Abdul Muthalib paman Rasul di sebuah tempat yang bernama Sarf (antara Makkah dan Madinah) dan Maimunah pun dinikahi oleh Rasulullah Saw.
Berdasarkan perkataan-perkataan para Mufassir Maimunah adalah wanita yang memberikan dirinya kepada Rasulullah Saw dan dikarenakan dia adalah wanita yang beriman dan cintanya kepada Rasul timbul dari keimanannya makanya Rasulullah dalam menjawab cintanya itu beliau menikahinya. Perlu diingat bahwa Maimunah dalam segi keluarga memiliki keadaan yang khusus dan pernikahan ini dapat memperkuat ikatan dan hubungan Rasulullah dengan kabilah-kabilah besar Mekkah.
Berdasarkan perjanjian Hudaibiyah Nabi Saw tidak bisa tinggal di Mekkah selama lebih dari tiga hari, hari ketiga telah lewat dan mereka berkata:ÔÇØengkau tidak bisa tinggal di Mekkah lagiÔÇØ.
Nabi Muhammad Saw bermaksud mengadakan jamuan atas pernikahannya dengan wanita mulia tersebutdan beliau mengundang para pemuka Quraisy dan keluarga Maimunah agar dapat berbicara dengan mereka dari dekat dan menyelesaikan permusuhan dan pertentangan di antara mereka. akan tetapi orang Quraisy tidak mengabulkannya.
Pada pagai hari keempat, Huwaitab bin Abdul ÔÇÿUzza, yang nantinya masuk Islam, bersama dengan rombongan orang-orang Musyrik mendatangi Rasulullah Saw dan berkata:ÔÇØhari yang ditentukan sudah berakhir, pergilah dari siniÔÇØ.
Suhail bi Amru pun bersama dengan beberapa orang-orang Quraisy mendatangi Rasulullah saw dan berkata:ÔÇØwaktu kamu sudah habis, jangan tinggal di Makkah lagi.ÔÇØ
Rasulullah Saw berkata kepada mereka:ÔÇØapa bahayanya jika saya melaksanakan pesta pernikahan saya┬á di kota kalian dan mengadakan walimah serta memberikan jamuan kepada kalian?ÔÇØ.
Mereka menjawab:ÔÇØ ┘äϺ ϡϺϼϮ ┘ä┘åϺ ┘ü┘ë ÏÀÏ╣Ϻ┘à┌® ┘üϺϫÏ▒ϼ Ï╣┘åϺÔÇØ (tidak ada alasan bagi kami atas jamuanmu, tapi keluarkan dari (kota) kami).ÔÇØ
Rasulullah saat melihat hal tersebut- sesuai dengan perjanjian Hudaibiyah- bersama dengan para sahabatnya keluar dari kota Mekkah dan meninggalkan Abu RafiÔÇÖ, hamba sahayanya supaya nanti bisa membawa Maimunah ke Madinah.
Pernikahan Rasulullah Saw dengan Maimunah menjadi sebab kedekatan luar biasa antara Rasulullah Saw dan Kaum Halali, Kaum Halali setelah beberapa lama kelompok demi kelompok mulai memeluk Islam, dan berdiri teguh untuk menolong dan bekerja sama dengan Rasulullah Saw, kemana pun Rasulullah Saw pergi mereka selalu bersamanya.
Pada awal mula pernikahan nama Maimunah adalah Barrah, tetapi setelah menikah, Rasulullah memilih nama Maimunah untuknya karena nama tersebut memiliki keberkahan dan keberuntungan. Cara yang digunakan Rasulullah Saw saat memilihkan nama seseorang adalah dengan memilihkan nama yang baik dan terbaik untuknya.
Dia adalah wanita yang jujur dan beriman dan selalu mendirikan sholat di Masjid an Nabi (Masjid Nabawi). Pada suatu hari seorang dari keluarganya mendatanginya, Maimunah mencium bau minuman, lalu dia marah dan berkata:ÔÇØdemi Allah jika kau tak pergi sampai had untukmu dilaksanakan, kau tak punya hak untuk menemuiku lagi, dan dia pun demikian.ÔÇØ
Nabi Saw berkata mengenai Maimunah:Allah swt menenamkan iman dalam hati dan mengujinya.
Perkataan Rasulullah Saw ini menjadi dalil yang berlaku baginya.
Nabi Saw mengenai kedudukan, aqidah dan maknawi maimunah dan saudari-saudarinya berkata:ÔÇØSaudari-saudari berimanÔÇØ.
Saudari-saudari beriman adalah Ummul MuÔÇÖminin Maimunah istri Rasulullah Saw, saudarinya Ummul Fadhl binti Harits, saudarinya Salma binti Harits istri Hamzah pemuka syuhada, dan Asma binti Umais saudari tiri mereka.
Maimunah aktif di barisan para Mujahidin Islam pada perang Tabuk dan merawat orang-orang yang terluka dan orang-orang yang terkena penyakit, dia selalu berusaha di jalan Allah dengan usaha yang besar dan tak berujung.
Dinukilkan bahwa dia membentuk tim perawat untuk orang-orang yang terluka, tim tersebut sungguh sangat berarti dalam merawat orang yang terluka dan menolong para Mujahidin di setiap perang yang sedang berlangsung hingga ketika mereka memberikan air untuk orang yang terluka di medan perang dari mereka pun ada yang terkena panah dari panah-panah musuh hingga ia terjatuh.
Pada saat sakit Rasulullah Saw semakin parah di rumah Maimunah dan dari sana baru dipindahkan ke rumah Aishah. Aisyah tentang hal tersebut berkata:ÔÇØsakit Rasulullah Saw dimulai di rumah Maimunah, lalu beliau memhon izin kepada istri-istrinya untuk dipindahkan ke rumahku dan mereka pun menyetujuinyaÔÇØ.
Maimunah adalah wanita yang suci. Para ÔÇÿUlama Rijal menyebutkan bahwa dalam ilmu hadits ia dapat dipercaya dan dia pun terhitung sebagai sahabat Rasulullah Saw. Dia meriwayatkan hadits dari Rasulullah saw dan juga dari yang lainnya misalnya dari keponakannya Ibn Abbas dan lainnya. Kedudukannya bisa kita saksikan dari salah satu perkataan Imam Shodiq (As) yang dinukilkan dari ayahnya Imam Baqir (As), hukum khusus untuk perempuan keluar dari mulut maimunah dan dengan susunan ini Imam Shodiq menjelaskan bahwa perkataan Rasulullah dinukil dari Maimunah. (Man La Yahdhurul Faqih, juz 1, hal 54)
Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah:
" Ïú┘àϺ Ïú┘å┘çϺ ┘à┘å ÏúϬ┘éϺ┘åϺ ┘ä┘ä┘ç ┘ê Ïú┘êÏÁ┘ä┘åϺ ┘ä┘äÏ▒Ï¡┘à "
ÔÇ£dia adalah yang paling bertakwa di antara kita dan yang paling bersilaturahim kepada keluarganyaÔÇØ
Ummul MuÔÇÖminin Maimunah adalah pecinta keluarga Zahra (Sa) dan hadits tentang keutamaan Sayyidina Ali (As) dinukilkan darinya.
Maimunah pada zaman khilafah Ali (as) tentang keutamaannya berkata:ÔÇØdemi Allah dia tak akan pernah sesat dan tak akan ada orang yang sesat karenanyaÔÇØ. Sayyidah Maimunah mengulangi perkataannya hingga tiga kali.
Tempat Pernikahan Dan Wafat Sayyidah Maimunah
Dia sekitar tiga tahun hidup bersama Rasulullah saw dan dikatakan  bahwa beliau hidup hingga 44 tahun setelah wafatnya Rasulullah Saw.
Sayyidah Maimunah menikah dengan Rasulullah saw pada bulan Dzulqaidah tahun ketujuh Hijriah di tempat Sarf sekitar 5 kilometer dari Mekkah dan nantinya dibangun kamar dan bangunan kecil untuk mengingat tempat pernikahan ini.  tetapi satu peristiwa yang terjadi pada tahun 61 H pada masa kekhalifahan Yazid bin Muawiyyah pada saat Maimunah pulang dari Makkah di tempat tersebut yaitu tempat pernikahannya dengan Rasulullah Saw dan pada umurnya yang ke 81 dia menghembuskan nafas terakhirnya. Keponakannya Ibn Abbas menshalatinya dan di tempat tersebut dia dimakamkan.
 
Fokus Malaysia Pada Krisis di Filipina
Tim Pemantau Internasional Malaysia-Mindanao 10 (IMT-M10) beranggotakan 16 orang, termasuk 11 dari militer, dua dari polisi dan tiga pengawai Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri Malaysia, berangkat ke Mindanao di Filipina pada Jumat (13/3) untuk memantau dan mengawasi pelaksanaan gencatan senjata antara pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF).
Sebelum keberangkatan tim tersebut, Panglima Pertahanan Jenderal Zulkifeli Mohd Zain menegaskan bahwa anggota tim itu akan bertugas secara profesional guna memastikan proses perdamaian dapat tercapai dalam waktu dekat.
Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam peran Malaysia sebagai mediator antara pemerintah Filipina dan para pemimpin MILF itu. Malaysia sebagai angota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), telah mengambil langkah positif dalam perwujudan perdamaian dan stabilitas di Filipina. Peran itu juga dapat diperhatikan dari sisi keanggotaan dan kepemimpinan periodik Malaysia di ASEAN.
Malaysia juga memainkan peran besar dalam mendukung etnis Muslim Rohingya di Myanmar serta menekan Uni Eropa demi membela Palestina dengan memperjuangkan gugatan Palestina terhadap kejahatan rezim zionis Israel.
Terlepas dari seberapa sukses Malaysia dalam upayanya, faktanya adalah bahwa Kuala Lumpur telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan kapasitasnya dalam memperjuangkan hak-hak Muslim di zona ASEAN.
Penandatangan kesepakatan perdamaian antara pemerintah Filipina dan MILF pada tahun 2014 juga merupakan hasil kerja keras dan mediasi Malaysia. Panglima militer Malaysia berharap bahwa tim IMT-M10 menjadi kelompok terakhir dalam hal ini menyusul tahap terakhir penandatanganan perjanjian perdamaian.
Pada tahun 1996, Malaysia juga berperan dalam menciptakan perdamaian antara Jenderal Fidel Ramos, presiden Filipina kala itu dan para pemimpin MILF. Setelah itu, Malaysia mengerahkan seluruh kapasitasnya untuk menghentikan bentrokan berdarah antara militer Filipina dan para pejuang MILF sehingga mampu menekan jumlah korban hingga ke angka terendah.
Meski demikian, pada prosesnya kedua pihak yang bertikai terkadang melakukan langkah-langkah yang bertentangan dengan kesepakatan damai dan saling menuding pelanggaran komitmen.
Diharapkan kehadiran tim IMT-M10 akan mencegah terulangnya bentrokan berdarah antara pasukan pemerintah Filipina dan MILF beberapa waktu lalu yang menewaskan 47 personil polisi. Dan pada akhirnya undang-undang tentang pemerintah otonomi Bangsamoro dapat segera diratifikasi.(
Larijani: Surat Para Senator AS Menggerogoti Posisi AS
Ketua Parlemen (Majlis) Iran, Ali Larijani menyatakan, surat para senator AS dari Partai Republik menunjukkan pengaruh lobi Zionis di panggung politik negara itu, dan mengatakan bahwa langkah itu menggerogoti posisi AS dalam komunitas global.
Langkah para senator 'dalam menulis surat itu menjelaskan alasan di balik "ketidakpercayaan yang semakin meluas" masyarakat internasional kepada pemerintah AS, demikian kata Larijani mengatakan pada Ahad (15/3).
Dia menilai dan menyebut "melompong" pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada sesi gabungan Kongres AS awal bulan ini, dan mengatakan para senator Amerika yang memutuskan mengirim surat tersebut ke Iran setelah dunia mengolok pidato anti-Iran dengan menggunakan kata-kata kasar oleh Netanyahu.
Menurut Larijani surat itu merupakan pukulan berat bagi posisi AS di panggung internasional.
Dalam sebuah langkah yang tak terduga pada Senin pekan lalu, 47 senator dari Partai Republik, mengeluarkan peringatan kepada para pejabat Iran soal validitas kemungkinan kesepakatan nuklir, dan menilai kesepakatan tersebut "tidak lebih dari sebuah kesepakatan eksekutif" yang dapat dibatalkan oleh presiden AS berikutnya hanya dengan sebuah tanda tangan.ÔÇØ
Surat itu dipublikasikan setelah Netanyahu menuding Gedung Putih sedang merundingkan "kesepakatan nuklir sangat buruk" dengan Republik Islam dalam pidatonya di Kongres AS awal Maret.(
Iran dan AS Memulai Babak Baru Perundingan Nuklir
Iran dan Amerika Serikat akan memulai babak baru perundingan nuklir untuk menjembatani perbedaan mereka dan memfasilitasi kesepakatan komprehensif antara Tehran dan Kelompok 5+1 menjelang batas waktu 1 Juli.
Kedua delegasi, yang akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan mitra Amerika-nya John Kerry, dijadwalkan berunding hari ini Ahad (15/3) di kota Lausanne, Swiss.
Wakil Menteri luar Negeri Iran dan AS serta Wakil Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Helga Schmid, juga dijadwalkan menghadiri perundingan.
Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Ali Akbar Salehi dan Menteri Energi AS Ernest Moniz juga akan dilibatkan dalam perundingan di Lausanne.
Setelah perundingan, Zarif akan berangkat ke Brussels, Belgia, Senin (16/3), di mana ia akan membahas kasus nuklir Iran dengan rekan-rekannya dari Jerman, Perancis dan Inggris.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, akan menjadi tuan rumah perundingan Brussels "sebagai bagian dari perundingan nuklir yang sedang berlangsung," kata kantornya dalam pernyataan pekan lalu.
Pada tanggal 4 Maret, Zarif dan Kerry mengakhiri perundingan nuklir intens di kota Montreux, Swiss.(