کمالوندی

کمالوندی

 

Al-Quran berulang kali menekankan pentingnya menghormati orang tua, bahkan posisinya berada di samping konsep penting seperti tauhid.

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا ‎

Artinya:

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Al-Isra:23)

Menghormati dan berbuat baik kepada orang tua merupakan salah satu sifat utama para nabi. Sifat mulia ini bersanding bersama tauhid dan ketaatan kepada Allah swt yang menunjukkan kewajiban rasional dan manusiawi serta kewajiban agama.

Terkadang kita mungkin berpikir bahwa kebaikan kepada orang tua merupakan kebaikan dari pihak kita, padahal sebenarnya, menjalankan tugas ini memperpanjang umur dan menjadi dasar bagi anak-anak kita untuk bersikap baik kepada kita.

Rasa hormat kepada orang tua memperkuat semangat kerendahan hati dan rasa syukur dalam diri kita, karena mereka adalah guru pertama dalam kehidupan kita.

Selain itu, empati dan kecintaan kepada mereka akan menciptakan kedamaian batin, menuntun pada perkembangan spiritual. Sebab, merawat orang tua, terutama di usia lanjut, merupakan latihan kesabaran dan toleransi yang membantu pertumbuhan spiritual dan kesempurnaan moral kita.

Sementara doa dan keridhaan mereka menambah berkah dan keberhasilan spiritual dalam hidup kita. Oleh karena itu, bersikap baik kepada orang tua bukanlah kewajiban, melainkan kesempatan untuk menyucikan diri, membangun spitual, dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang makna hidup.

Minggu, 01 Juni 2025 06:59

Optimislah, Jika Ingin Bahagia!

 

Optimisme atau berpikir positif merupakan pengerahan semua kapasitas mental yang positif, membangkitkan semangat, dan penuh harapan dalam hidup untuk menghindari menyerah pada faktor-faktor negatif yang diciptakan oleh pikiran dan perasaan-perasaan frustasi dalam hidup.

Dalam artikel Pars Today kali ini, kita akan membahas pentingnya optimisme atau berpikir positif dari sudut pandang Islam.

Siapakah seorang yang optimis?

Seorang yang optimis adalah seseorang yang tidak membiarkan penafsiran pesimistis tentang realitas dan perilaku orang lain masuk ke dalam pikirannya, dan yang menjauhkan pikiran dan fantasi negatif dari dirinya sendiri serta memiliki pandangan penuh harapan terhadap masa depan.

Pentingnya optimisme atau berpikir positif

Nilai optimisme merupakan tanda kesehatan jiwa dan kemurnian jiwa. Sebab, orang yang memiliki hati nurani yang bersih, dalam banyak kasus, hanya kebaikan dan keburukan yang muncul dalam pikirannya. Imam Ali (AS) berkata, “Optimisme yang baik adalah salah satu kualitas manusia terbaik dan karunia ilahi yang paling bermanfaat.”

Jenis-jenis pandangan positif

1- Berpikir positif terhadap Tuhan

Salah satu sifat yang diinginkan dari orang-orang beriman adalah keimanan yang baik kepada Tuhan, artinya memiliki harapan pada janji-janji ilahi, termasuk rezeki, pertolongan dan kemenangan bagi para pejuang, pengampunan dosa, dan semacamnya.

2- Berpikir pisitif terhadap diri sendiri

Dari perspektif Islam, jenis optimisme ini jika berlebihan tidak diinginkan, karena seseorang yang optimis terhadap dirinya sendiri melampaui batas melihat dirinya sebagai orang yang sempurna dan menjadi terobsesi dengan kehebatannya yang memunculkan kesombongan.

3- Berpikir positif terhadap orang lain

Pandangan positif terhadap orang-orang di sekitar mereka dan berbagai masalah merupakan salah satu anjuran agama Islam, yang juga ditekankan oleh para psikolog.

Optimisme, bukan kenaifan

Berpikir positif dan optimisme tidak selalu berarti kenaifan. Perlu dibedakan antara kedua kategori ini. Kenaifan didasarkan pada sikap tidak bertanggung jawab, tidak seperti optimisme yang sadar dan bertanggung jawab. Seorang mukmin juga cerdas, pintar, dan peka, sehingga tidak ada yang memanfaatkannya.

Dampak positif dan optimisme

Keamanan intelektual, menghilangkan kesedihan, menciptakan cinta, mencegah dosa, kesehatan mental, kebahagiaan dan kegembiraan, kesabaran.

Faktor positif dan optimisme

1 - Mengenali bahaya pesimisme 2 - Memperkuat iman 3 - Menyempurnakan pikiran.

 

Agama Islam memandang penting keindahan, dan memerintahkan para pemeluk agama ilahi ini agar senantiasa menjauhi keburukan dan kekotoran diri mereka dan lingkungan tempat tinggalnya, serta tampil rapi dan indah ketika berinteraksi dengan orang lain.

Dalam artikel Pars Today kali ini, kita akan membahas pentingnya keindahan dari sudut pandang Islam.

Pengertian memperindah diri

Berhias atau memperindah diri berarti berpenampilan rapi, dan tindakan menghiasi secara harfiah berarti menghiasi dan mendekorasi. Akan tetapi, makna lain seperti teratur dan rapi, selaras, dan siap serta tanggap juga dikaitkan dengannya.

Keindahan dalam Al-Quran

Menurut Al-Quran, kemampuan untuk melihat keindahan merupakan salah satu anugerah bawaan dari Tuhan dalam jiwa manusia, dan keberadaan makhluk-makhluk indah di dunia merupakan respons terhadap keinginan bawaan ini dan merupakan anugerah yang sangat berharga dari Sang Pencipta yang Maha Bijaksana. Allah SWT dalam Al-Quran berfirman, Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,". (Qs, Al-Saffat:6) Menurut ayat ini, Allah telah menjadikan bintang-bintang sebagai perhiasan langit dan menyebutnya sebagai suatu anugerah.

Pentingnya Berhias Diri dari Sudut Pandang Para Imam Maksum

Para Imamn kita telah menunjukkan pentingnya berhias, dan mereka sendiri telah mempraktikkannya sebelum orang lain dan telah mengumumkan pentingnya berhias di sisi Allah. Nabi Muhammad Saw menjelaskan pentingnya tradisi moral yang baik ini dengan mengatakan,“Sesungguhnya, Allah itu baik dan mencintai kebaikan, dan Dia bersih dan mencintai kebersihan; Allah itu suci dan mencintai yang suci, Dia bersih dan mencintai kebersihan.”

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib, yang dirinya sendiri sangat zuhud, tidak pernah mengabaikan masalah memperhias diri. Sebuah riwayat diriwayatkan dari Nabi Muhamamd Saw yang menunjukkan bahwa persahabatan, keakraban, dan kekerabatan seharusnya tidak menyebabkan kurangnya hal ini.

Nabi Muhammad Sqw bersabda, “Hendaklah kalian masing-masing menghiasi dirinya untuk saudara Muslimnya, sebagaimana ia menghiasi dirinya untuk orang asing yang ia ingin lihat dalam bentuk terbaiknya.”

Jenis-jenis Perawatan Diri

Terdapat dua jenis perawatan diri yaitu: Perawatan diri ruhani dan perawatan diri lahiriah.

Perawatan diri rohani dapat dibagi menjadi tiga bagia antara lain perawatan pikiran, yang meliputi ilmu, kebijaksanaan, dan adab; perawatan tutur kata, serta perawatan perilaku.

Perawatan diri lahiriah

Terlepas dari dampak signifikan yang ditimbulkannya terhadap kesehatan pribadi dan sosial seseorang, perawatan diri dan perhiasan lahiriah merupakan salah satu keinginan alami seseorang dan terkait erat dengan fitrahnya. Rasulullah saw bersabda,“Kebersihan sebagian dari iman.”

 

Analis politik menyoroti konflik hebat pejabat politik dan militer Rezim Zionis seputar Gaza, dan berbicara soal berkurangnya keampuhan isu Anti-Semit di Barat untuk menjustifikasi kejahatan Israel.

Talal Atrissi, menyebut genosida Israel di Gaza, yang dipimpin Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu, semata-mata dilakukan atas dasar motif politik sehingga memicu ketidakpuasan di dalam tubuh Angkatan Bersenjata Zionis.
 
Ia menambahkan, “Para mantan komandan militer Israel, terang-terangan menuduh Netanyahu mengeksploitasi Angkatan Bersenjata untuk mencapai prestasi-prestasi politik dan pribadinya. Hal ini tidak pernah terjadi sepanjang sejarah Rezim Zionis, dan menjadi bukti konflik di antara pejabat politik dan militer rezim ini.”
 
Menurut Atrissi, sampai sekarang Netanyahu, tidak mampu meraih tujuan-tujuannya di tengah konsistensi kelompok perlawanan Palestina terutama Hamas, dan masalah ini telah menyebabkan warga sipil termasuk perempuan serta anak-anak dijadikan target serangan oleh Israel untuk memberikan tekanan di lapangan.
 
“Rezim Zionis telah kehilangan banyak capaiannya, dan narasi yang mencoba mereka bangun terkait kehadiran alamiah di kawasan mendapat penentangan luas dari masyarakat Barat, dan kawasan Asia Barat,” ujarnya.
 
Atrissi menegaskan, “Isu Anti-Semit yang selalu dipakai Zionis untuk menjustifikasi kebijakan-kebijakannya sudah luntur, dan publik terutama di Barat, sudah berubah pandangan, bersamaan dengan meningkatnya tuntutan hukuman atas pejabat tinggi Israel, di pengadilan internasional.”
 
Rezim Zionis pada Oktober 2023 memulai perang terhadap Jalur Gaza, dengan dua tujuan yaitu menumpas Hamas, dan memulangkan para tawanan Zionis dari Gaza.
 
Akan tetapi tidak ada satu pun dari tujuan Netanyahu itu yang berhasil dicapai, dan Rezim Zionis terpaksa menandatangani kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

 

Perdana Menteri Spanyol meminta negara-negara anggota Uni Eropa untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel.

Tehran, Pars Today- Menyikapi reaksi internasional atas kejahatan rezim Zionis di Gaza, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez meminta semua negara anggota uni Eropa untuk menangguhkan perjanjian kemitraan dengan rezim Zionis dan menghentikan ekspor senjata ke Israel.

Perdana Menteri Spanyol hari Kamis mengatakan,"Kita tidak bisa tinggal diam dalam menghadapi pelanggaran terang-terangan hukum humaniter internasional di Gaza dan pembunuhan lebih dari 50.000 orang."

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menekankan bahwa jika situasi di Jalur Gaza tidak membaik, negara-negara Eropa harus memperkuat posisi kolektif mereka terhadap Israel.

Ia juga menegaskan bahwa pengakuan terhadap Palestina bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga kebutuhan politik.

Di Inggris, lebih dari 300 tokoh negara ini menulis surat kepada Perdana Menteri Keir Starmer untuk menyerukan diakhirinya keterlibatan London dalam kejahatan Israel di Jalur Gaza.

Para penandatangan surat tersebut telah meminta pemerintah Inggris untuk menangguhkan penjualan senjata kepada Israel dan menekan rezim tersebut agar mengizinkan bantuan kemanusiaan segera masuk ke Gaza.

Sebelumnya, lebih dari 800 pengacara, akademisi, dan hakim di Inggris mengirim surat kepada Keir Starmer untuk mendesak Perdana Menteri negara tersebut mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional dan mengambil tindakan terhadap kejahatan rezim Israel di Gaza.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric hari Kamis mengumumkan bahwa 600 truk yang membawa bantuan kemanusiaan siap memasuki Gaza di persimpangan Karim Abu Salem, tetapi Israel telah mencegah organisasi internasional tersebut mengaksesnya untuk menerima dan mendistribusikan bantuan ini selama tiga hari terakhir.

Peringatan PBB tentang penolakan kerja sama Israel dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza muncul pada saat tentara Israel telah mengeluarkan pernyataan yang memerintahkan evakuasi segera wilayah-wilayah di Jalur Gaza utara.

Dalam pernyataan ini, tentara Israel meminta penduduk wilayah Atatrah, kota Jabalia, dan lingkungan Shuja'iya, Al-Darj, dan Al-Zaytoun di utara dan timur Kota Gaza untuk segera meninggalkan wilayah-wilayah tersebut.

Sementara itu, Amnesti Internasional dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa pemukim Zionis telah menggusur komunitas suku Palestina.

Dalam pernyataan ini, Amnesti Internasional mengecam tindakan pemukim Zionis di Tepi Barat terhadap warga sipil Palestina.

 

Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadapi jalan yang sulit ke depan di bawah tekanan dari lobi Zionis untuk mengakui negara Palestina yang merdeka.

Tehran, Pars Today- Media internasional baru-baru ini melaporkan bahwa Macron condong ke arah pengakuan negara Palestina yang merdeka. Reuters menulis bahwa pejabat Prancis sedang mengevaluasi langkah tersebut menjelang konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diselenggarakan bersama oleh Prancis dan Arab Saudi dari tanggal 17 hingga 20 Juni. Konferensi tersebut diharapkan dapat menentukan parameter peta jalan untuk pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Kantor berita tersebut menambahkan, jika Macron tegas dalam keputusannya, Prancis, yang memiliki populasi Muslim dan Yahudi terbesar, akan menjadi negara Barat berpengaruh pertama yang mengakui negara Palestina yang merdeka. Langkah Prancis tersebut akan memberikan momentum bagi negara-negara kecil lainnya yang secara umum lebih kritis terhadap Israel.

Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide kepada Reuters mengatakan,"Jika Prancis bergerak ke arah pengakuan negara Palestina yang merdeka, beberapa negara (Eropa) akan mengikutinya."

Sikap Macron berubah di tengah serangan gencar Israel di Gaza dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Zionis di Tepi Barat, dan Paris menilai saat ini harus bertindak sebelum gagasan solusi dua negara hancur selamanya.

“Kita harus beralih dari kata-kata ke tindakan. Menghadapi fakta, prospek negara Palestina harus dipertahankan. Langkah-langkah yang tidak dapat diubah dan nyata diperlukan,” kata penasihat Macron untuk Asia Barat, Anne-Claire Legendre dalam sebuah pertemuan di New York pada 23 Mei.

Pejabat Israel telah berusaha selama berbulan-bulan untuk mencegah apa yang mereka gambarkan sebagai bom nuklir dalam hubungan bilateral dengan Prancis,

Pengakuan Palestina sebagai negara merdeka oleh Prancis, sekutu terdekat Israel dan anggota Kelompok Tujuh, pasti akan membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu marah.

Menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, rezim Israel telah memperingatkan Prancis tentang pengurangan kerja sama dalam berbagi informasi, dengan mengatakan hal itu akan mempersulit rencana Paris di wilayah tersebut.

Pejabat Prancis mengatakan mereka tidak akan terpengaruh oleh kritik atau tekanan dari rezim Israel untuk membatalkan keputusan mereka.

Seorang pejabat senior Prancis mengatakan,"Jika ada momentum dalam sejarah ketika ia mengakui negara Palestina, meskipun hanya secara simbolis, saya akan mengatakan bahwa momentum ini mungkin telah tiba."

Para ahli percaya bahwa perubahan posisi pemerintah Prancis terhadap Israel, pada saat semua mata tertuju pada perkembangan di Gaza, bisa jadi lebih merupakan permainan politik dan eksploitasi status quo daripada proses operasional untuk mendukung Palestina.

 

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, mengatakan negara ini menambah penjualan senjata di Asia, karena sekutu-sekutu Washington harus menambah biaya pertahanan dan militernya guna menghadapi ancaman Cina.

Pete Hegseth, Sabtu (31/5/2025) memperingatkan bahwa ancaman Cina, nyata dan segera terjadi, oleh karena itu ia mendorong sekutu-sekutu AS di kawasan Indo-Pasifik, untuk mengeluarkan biaya lebih besar di bidang pertahanan.
 
Menhan AS yang untuk pertama kalinya berpidato di Shangri La Dialogue, Singapura, menegaskan bahwa kawasan Indo-Pasifik, merupakan prioritas bagi Presiden Donald Trump.
 
Pada kesempatan itu, Hegseth menyampaikan statemen keras terhadap Cina. Ia menuturkan, “Tidak ada alasan untuk membesar-besarkan, ancaman yang diciptakan Cina, adalah nyata, dan bisa terjadi dalam waktu dekat.”
 
Hegseth menambahkan, “Setiap upaya yang dilakukan Cina, untuk menguasai Taiwan, akan menimbulkan dampak-dampak destruktif bagi kawasan Indo-Pasifik, dan dunia.”
 
Lebih lanjut Menhan AS menjelaskan, “Ini harus jelas bagi semua bahwa Cina, terbukti sedang bersiap menggunakan kekuatan militer untuk mengubah perimbangan kekuatan di Indo-Pasifik.”
 
Sebelumnya Pete Hegseth, mengkritik sekutu-sekutu AS di Eropa, karena tidak mau menambah biaya pertahanan mereka. Di bulan Februari 2025, di sebuah jumpa pers di markas NATO, di Brussels, Hegseth, memperingatkan Eropa untuk tidak bersikap seperti orang bodoh di hadapan AS.
 
Sehubungan dengan ini Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Jumat lalu saat berpidato di Shangri La Dialogue, di Singapura, mengatakan, Menhan AS benar-benar meminta Eropa untuk menambah anggaran pertahanannya.
 
AS meski pada tahun 1979 secara resmi mengakui secara resmi Kebijakan Satu Cina, melalui tiga pernyataan resmi bersama Beijing, dan memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan, tapi dalam beberapa tahun terakhir sejumlah Presiden AS mengambil kebijakan berbeda dengan Cina.
 
Di antara kebijakan Presiden AS itu adalah menjual persenjataan militer, dan menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan, bahkan terus meningkatkan hubungan tersebut.
 
Sebagaimana ditegaskan oleh Resolusi 2578 PBB, Taiwan adalah bagian dari Cina, dan pemerintah Beijing, mengaku akan menggunakan kekerasan jika diperlukan untuk menggabungkan kembali wilayah ini.
 
Sementara itu, pemerintah Taiwan, menolak kedaulatan Cina, dan mengklaim hanya rakyat kepulauan ini yang bisa menentukan masa depan mereka.

 

Presiden Indonesia, baru-baru ini mengaku akan mengakui secara resmi negara Israel, segera setelah Rezim Zionis mengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka.

Dikutip Middle East Monitor, Presiden Prabowo Subianto, Rabu (28/5/2025) mengumumkan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian di Asia Barat, adalah two state solution atau solusi dua negara. Namun dengan segala hormat ide ini milik masa lalu.
 
Solusi dua negara sudah usang, itu pun kalau memang benar-benar ada. Apa yang tersisa hari ini adalah sebuah kenyataan mengerikan dan tidak bisa dihindarkan, keadilan di Palestina hanya bisa diwujudkan lewat satu negara tunggal dari sungai hingga laut tanpa Israel, seperti yang kita kenal saat ini.
 
Janji pembentukan dua negara selalu menjadi instrumen untuk meredam kemarahan dunia, menunda jawaban, dan mempertahankan kondisi yang ada. Hal ini sama sekali bukanlah prakarsa nyata untuk membebaskan rakyat Palestina, tapi sebuah fatamorgana diplomatik, dan pengalihan, bukan tujuan.
 
Selama berabad-abad para pemimpin negara dunia mendukung ide solusi dua negara yang memberi kesempatan kepada Israel, untuk melenyapkan segala bentuk potensi terwujudnya ide itu dengan membangun distrik-distrik Zionis di wilayah yang diduduki, pemindahan paksa masyarakat Palestina, dan blokade Gaza serta menerapkan sistem Apartheid, di seluruh Wilayah pendudukan.
 
Hari ini lebih dari 700.000 pemukim Zionis, melampaui kehadiran ilegal seluruh Zionis di tanah Palestina, menempati wilayah Tepi Barat dan Baitul Maqdis Timur, dan jumlah ini terus meningkat. Ini bukan tinggal sementara, tapi realitas-realitas permanen yang didukung secara militer dan rekayasa aturan sehingga Zionis unggul dari orang Palestina pribumi.
 
Tidak ada satu pun pemerintahan Israel, baik itu di bawah Benjamin Netanyahu, maupun orang lain, yang menunjukkan itikad politik untuk mengubah kondisi ini. Sebaliknya, mereka justru mengukuhkan kondisi tersebut. Pada situasi seperti ini negara seperti apa yang tersisa bagi rakyat Palestina?
 
Berapa jumlah wilayah yang terpisah-pisah, terkurung di antara pos-pos pemeriksaan, tembok-tembok pembatas, dan distrik-distrik Zionis bersenjata? Apakah yang dimaksud negara itu adalah sebuah Bantustans (wilayah yang dikhususkan bagi warga kulit hitam Afrika Selatan, menurut kebijakan Apartheid) tanpa kendali atas perbatasan, zona udara atau sumber alamnya?
 
Ini bukanlah sebuah hipotesa, tapi kenyataan sehari-hari yang terjadi dalam kehidupan jutaan orang Palestina.
 
Presiden Prabowo, bukan orang pertama yang menggulirkan ide solusi dua negara. Banyak pemimpin dunia lain, baik karena kejujuran ataupun hipokrit, melakukan hal yang sama, karena mengira sepertinya ide tersebut masuk akal. Tapi kejujuran saja tidak cukup.
 
Idealisme semata juga tidak cukup. Setiap jalan keluar harus dibenturkan dengan realitas, dan relitasnya adalah sudah tidak ada tempat lagi secara geografi, politik maupun moral bagi sebuah negara Palestina merdeka dan berkelanjutan di sisi Israel.
 
Lebih penting dari semua ini adalah tidak adanya kesetaraan moral di antara penjajah dan yang dijajah. Kerangka solusi dua negara menggambarkan pertarungan ini sebagai sebuah kesalahpahaman tragis di antara kedua pihak yang setara.
 
Akan tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Israel adalah tiran yang menerapkan sistem Apartheid, penjajah, dan pelaku pembersihan etnis. Israel bukanlah sebuah demokrasi dengan perhatian keamanan, tapi sebuah rezim penjajah yang berdiri di atas pemindahan paksa masyarakat lain, dipertahankan dengan kekerasan, dan dipaksakan dengan aturan militer.
 
Lalu dalam kondisi semacam ini apa faedahnya solusi dua negara? Apakah itu mengakui sebuah entitas yang selama 75 tahun mengerahkan upaya untuk menghapus Palestina? Ataukah memberikan hadiah kepada sebuah rezim yang tidak pernah mengakui hak kembalinya para pengungsi Palestina?
 
Apakah maksudnya membebaskan jutaan orang Palestina, yang berada di dalam perbatasan tahun 1948 Rezim Zionis sebagai warga kelas dua atau hidup di pengasingan? Atau bermakna permintaan atas sebuah bangsa tertindas yang selamanya menerima pembagian wilayah mereka, dengan imbalan sebuah kedaulatan fiktif atas gedung-gedung runtuh yang tersebar luas?
 
Tidak ada keadilan dalam solusi dua negara ini, dan tentunya, tanpa keadilan tidak akan pernah dicapai perdamaian.
 
Sebalinya kita harus menghadapi masa depan bahwa hanya ada satu negara di antara Sungai Jordan dan Laut Mediterania. Satu-satunya pertanyaan adalah bagaimana bentuk negara ini, apakah ia merupakan sebuah negara rasis Apartheid yang di dalamnya orang-orang Zionis memerintah dengan pemaksaan dan menyingkirkan orang-orang Palestina? Atau sebuah negara yang berlandaskan kesetaraan bagi seluruh warga, terlepas dari suku bangsa dan agamanya, yaitu sebuah Palestina yang bebas dari penjajahan?
 
Jawaban pertanyaan ini tidak akan ditemukan dalam perundingan kekuatan-kekuatan kolonialis. Jawabanya harus ditemukan di dalam masyarakat Palestina sendiri. Mereka dari hari ke hari semakin menentang ilusi solusi dua negara ini.
 
Sejumlah jajak pendapat menunjukkan bahwa dukungan terhadap sebuah negara tunggal terutama di antara para pemuda, terus mengalami peningkatan. Gerakan-gerakan sosial di seluruh dunia mulai dari kampanye Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) hingga desakan untuk memboikot senjata, dan tuntutan hukum di Mahkamah Pidana Internasional, ICC, semuanya mengakui bahwa perjuangan dilakukan bukan demi perbatasan, tapi demi kemerdekaan.
 
Keinginan bersyarat Presiden Prabowo, untuk mengakui secara resmi Israel, menunjukkan tekadnya untuk berperan di arena internasional. Tapi seorang pemimpin sejati tidak hanya sekadar mempertahankan keseimbangan secara seremonial, tapi diperlukan transparansi secara moral.
 
Jika Indonesia, bermaksud mempertahankan dukungan bersejarahnya atas hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Palestina, maka ia harus terang-terangan mengemukakan statemen yang ditakuti banyak pihak yaitu solusi dua negara adalah sebuah dongeng, dan melanjutkan ide itu hanyalah melanjutkan penderitaan rakyat Palestina.
 
Daripada bertanya apakah Palestina akan diakui di sisi Israel atau tidak, lebih baik bertanya apakah Palestina akan menggantikan Israel atau tidak, bukan dengan mengusir warganya, tapi dengan mengubah wilayah ini menjadi sebuah negara tunggal yang di dalamnya seluruh masyarakat termasuk Yahudi, hidup sejajar di bawah naungan hukum. Ini bukan ekstremisme. Ini adalah hasil tak terhindarkan dari penolakan Apartheid.
 
Tidak ada solusi dua negara. Tidak ada perdamaian apa pun dalam pembagian wilayah. Satu-satunya solusi yang ada adalah sebuah negara Palestina yang bebas, merdeka, dan bersatu, tanpa Zionisme, tanpa penjajahan, dan tanpa Apartheid, dan tentu saja tanpa Israel. Sekarang tiba saatnya dunia menerima kenyataan ini. 

-Al-Quran, dengan pandangannya yang khusus dan penuh hormat terhadap nikmat alam milik Allah, telah memberikan nasihat kepada manusia tentang bagaimana memperlakukan alam.

Dalam Al-Quran, Allah memperkenalkan manusia sebagai "khalifah Allah" (Al-Baqarah: 30), namun posisi ini membawa tanggung jawab yang berat untuk melestarikan dan menghormati alam. Islam menawarkan seperangkat ajaran moral dengan pandangan yang mendalam dan penuh rasa hormat terhadap lingkungan, termasuk tanah, air, udara, hewan, dan tumbuhan.

Artikel Pars Today ini membahas beberapa rekomendasi berikut:

Al-Quran memandang alam sebagai kumpulan “tanda-tanda kekuasaan Allah” yang merenungkannya merupakan tanda keimanan.

 «إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ» (بقره:۱۶۴).

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Tidak ada keraguan dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di lautan sebagai nikmat bagi manusia, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dihidupkan-Nya bumi dengan air itu setelah matinya, dan Dia tebarkan di bumi itu segala macam binatang yang hidup, dan perputaran angin dan awan yang menundukkan antara langit dan bumi. Ini adalah tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir. Dalam tafsirnya terhadap ayat ini, Fakhr al-Razi menegaskan dalam "Al-Tafsir al-Kabir" (Jilid 3, hal. 123) bahwa merusak alam berarti mengabaikan tanda-tanda Allah.

Al-Quran juga memperkenalkan hewan sebagai “umat seperti manusia” sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat Al-Aman ayat 38:

«وَمَا مِن دَابَّةٍ فِی الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ یَطِیرُ بِجَنَاحَیهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُکُمْ» (انعام:۳۸) 

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu.

Allamah Thabathaba'i dalam tafsirnya pada Al-Mizan (Jilid.7,hal.87) memandang ayat ini sebagai dalil bahwa hewan memiliki hak yang sama dengan manusia.

 

Begitu pula dalam riwayat-riwayat Nabi Suci (saw) dan para Imam (as), penghormatan terhadap alam dianggap sebagai bagian dari iman:

Hewan

Rasulullah Saw dalam sebuah hadits shahih bersabda:

«مَن قَتلَ عُصْفورا عَبَثا عَجَّ إلى اللّه ِ يَومَ القِيامَةِ مِنهُ ، يقولُ : يا رَبِّ ، إنّ فُلانا قَتلَني عَبَثا و لَم يَقتُلْني لِمَنفَعَةٍ » (كنز العمّال : ۳۹۹۷۱)

Barangsiapa yang membunuh burung pipit tanpa alasan yang benar, maka burung pipit itu akan membawanya kepada Allah pada hari kiamat, lalu ia berkata: "Ya Tuhanku!" Si fulan membunuhku tanpa alasan, dan tidak ada gunanya.(Kanzul Ummal:39971)

Imam Shadiq (as) juga berkata:

«حَقُّ الدَّابَّةِ عَلَیْکَ ... أَنْ لَا تُحَمِّلَهَا مَا لَا تُطِیقُ» (الکافی، ج۵، ص۵۶)

Hak binatang atas dirimu adalah bahwa kamu tidak boleh membebaninya dengan sesuatu di luar kemampuannya.

Pohon

Rasulullah Saw bersabda:

«مَنْ قَطَعَ سِدْرَةً صَوَّبَ اللَّهُ رَأْسَهُ فِی النَّارِ» (مسند أحمد، ج۲، ص۳۸۷)

Barangsiapa menebang pohon [sembarangan], maka Tuhan akan memasukkan kepalanya ke dalam api [neraka].

Dalam riwayat lain, Rasullah Saw menganjurkan bercocok tanam dan menanam pohon, bahkan pada malam menjelang Hari Kiamat:

«إِذَا قَامَتِ السَّاعَةُ وَفِی یَدِ أَحَدِکُمْ فَسِیلَةٌ فَلْیَغْرِسْهَا» (مسند أحمد، ج۳، ص۱۹۱)

Jika datang kiamat, sedangkan salah seorang di antara kalian memiliki sebatang pohon di tangannya, maka hendaklah ia menanamnya.

Air

Fiqh menjelaskan bahwa membuang-buang air, bahkan saat berwudhu sekalipun dilarang.

Imam Ali dalam suratnya kepada Malik Ashtar, mengecam pemborosan air dan berkata:

«...وَلْیَکُنْ بِالْمَاءِ غَیْرَ مُسْرِفٍ» (نهج البلاغه، نامهٔ ۵۳).

". ...dan janganlah menghambur-hamburkan air".

Para ulama besar Islam juga menekankan penghormatan terhadap alam dalam fatwa-fatwa mereka:

- Syekh Mufid berpendapat bahwa membunuh binatang tanpa alasan adalah haram dalam Al-Maqana'ah (hal. 234).

- Ibnu Taimiyyah dalam "Majmu' al-Fatawa" (Jilid 2, hal. 457) berkata,"Perusakan pohon dan pencemaran air merupakan penindasan terhadap hak-hak publik".

- Sahib Jawahir dalam Jawahir al-Kalam (Jilid.21, hal. 63) menekankan perlunya menghormati hak-hak hewan dalam penyembelihan agama.

Berdasarkan penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an, hadis, dan fiqh, Islam menekankan "tugas utama" terhadap alam dan mengambil pendekatan preventif terhadap krisis lingkungan.

Dari sudut pandang Islam, lingkungan hidup merupakan “amanah Tuhan” dan merusaknya merupakan pengkhianatan terhadap amanah Tuhan. Oleh karena itu, ajaran Islam meemandang penghormatan terhadap alam bukan pilihan, tetapi kewajiban agama. Saat ini, konsep seperti "himi" (kawasan yang dilindungi dalam Islam) dan "haqq al-ma'a" (hak untuk akses yang adil terhadap air) dapat menginspirasi hukum modern.

 

Ayatullah Reshad menyinggung kedudukan penting shalat dalam Islam, dengan mengatakan,"Shalat dalam sistem agama Islam memiliki tujuan transenden dan hikmah mendalam yang terwujud dalam gaya hidup Islami".

Tehran, Pars Today- Ayatullah Reshad dalam kuliah Akhlak ke-11 yang diselenggarakan di Madrasah Imam Reza yang dihadiri para ulama, profesor, mahasiswa, dan cendekiawan membahas tentang adab shalat dan ciri-ciri orang yang beribadah dengan benar.

Dalam pertemuan ini, yang disertai dengan ceramah umum dan diskusi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan pemuda, Ayatullah Reshad menjelaskan rahasia Shalat yang menakjubkan dan pengaruhnya yang mendalam pada kehidupan orang-orang beriman.

Terkait kedudukan shalat dalam Islam, Ayatullah Reshad menegaskan,"Shalat dalam sistem keagamaan Islam memiliki tujuan transenden dan hikmah yang mendalam, yang terwujud dalam gaya hidup Islami".

Merujuk pada surat Al-Baqarah ayat 45, Ayatullah Reshad mengungkapkan,“Dan mintalah pertolongan kepada-Nya dengan kesabaran dan shalat; sesungguhnya shalat itu adalah suatu perkara besar, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”

"Shalat adalah sayap terbang di kerajaan semesta bagi orang-orang yang khusyuk, dan ibadah ini menjadi ringan dan manis hanya bagi orang-orang yang khusuk," ujarnya menjelaskan makna ayat tersebut.

Ia pun merujuk pada riwayat-riwayat dari para Imam Maksum dan menambahkan,"Amirul Mukminin Ali (as) begitu khusuk dalam shalatnya, sehingga ia tidak menyadari anak panah telah tercabut dari kakinya yang diberkahi ketika ia sedang shalat."

Selain itu, pada malam Tasu’a, Imam Husein berkata,“Sesungguhnya aku adalah orang yang paling mencintai shalat,”.

Hal ini menunjukkan betapa besarnya kecintaan Ahlul Bait terhadap kewajiban suci ini.

Sebagai penutup, Ayatullah Reshad menyebut Shalat sebagai "lautan pertumbuhan spiritual yang tak terbatas" dan menyatakan, "Rahasia shalat dalam Al-Quran dan riwayat-riwayatnya sangat menakjubkan bukan hanya dari segi kuantitas, tetapi juga dari segi kedalaman dampaknya terhadap jiwa dan ruh manusia".