کمالوندی

کمالوندی

Minggu, 19 September 2021 20:14

Kalam Hikmah (14): Aturan Hidup (1)

 

Pada bagian ke-14 Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyinggung pelajaran dan aturan hidup yang dipahami dari lahiriah al-Quran.

"Hal-hal yang saya sampaikan, yang ada dalam al-Quran dan merupakan pelajaran hidup ini, adalah bagian dari lahiriah al-Quran. Inilah yang saya dan orang-orang seperti saya pahami dari al-Quran. Sebaliknya, apa yang dipahami oleh orang-orang alim tauhid dari al-Quran, apa yang dipahami Rasikhun fil Ilm dan apa yang dipahami oleh aulia ilahi adalah batin al-Quran dan lautan dalam al-Quran. Al-Quran lebih tinggi dari ucapan ini. Apa yang saya sampaikan, ribuan perintah kehidupan ini, adalah hal-hal yang dipahami dari lahiriah al-Quran," kata Ayatullah Khamenei dalam sebuah ceramahnya.

Nah, sekarang hal-hal yang praktis, lanjutnya, beberapa di antaranya tentang penyusunan aturan hidup.

Sebagai contoh "فَمِنَ النّاسِ مَن یَقولُ رَبَّنا ءاتِنا فِی الدُّنیا وَ ما لَه فِی الأخِرَةِ مِن خَلاق" Sebagian orang membatasi semua aturan kehidupan manusia, persahabatan, permusuhan, berbagai hubungan, tujuan dan motif hanya dalam pekerjaan dunia. Apa itu dunia? Dunia berarti uang, kekuatan, dan nafsu. Inilah arti dunia di sini.

"Persahabatan mereka karena ini, permusuhan mereka karena ini, jalinan hubungan mereka karena ini, usaha mereka karena ini, dan tujuan mereka karena ini. Hal ini ditolak oleh Allah SWT. Allah SWT menolak aturan hidup seperti itu.

 "وَ ما لَه فِی الأخِرَةِ مِن خَلاق". Mereka akan mencapai hal-hal dalam kehidupan duniawi ini, dalam kehidupan sementara yang singkat ini, tetapi dalam kehidupan asli dan nyata serta akhirat, di mana kehidupan manusia di sana, mereka tidak memiliki apa-apa, mereka melarat dan mereka tidak berguna," pungkasnya. (

Minggu, 19 September 2021 20:13

Kalam Hikmah (13): Al-Quran, Pedoman Hidup

 

Pada bagian ke-13 Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menjelaskan bahwa jika kita mengamalkan al-Quran, semua masalah akan terpecahkan.

"Al-Quran juga merupakan kitab pengetahuan dan makrifat. Artinya, memuaskan hati dan pikiran manusia. Al-Quran adalah sumber yang tidak ada habisnya bagi mereka yang mencari makrifat. Selain itu, al-Quran juga merupakan pedoman hidup. Al-Quran, selain aspek pengetahuan dan makrifat, juga memiliki petunjuk praktis bagi kehidupan. Artinya, mengembangkan lingkungan hidup dan membuat hidup aman, sehat dan nyaman," kata Rahbar dalam ceramahnya.

Ayatullah Khamenei menambahkan,

یَهدی بِهِ اللهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضوانَه سُبُلَ السَّلام

Al-Quran menunjukkan jalan kesehatan, jalan keamanan dan jalan kenyamanan dalam kehidupan manusia. Sepanjang sejarah, manusia telah menjadi korban penindasan, diskriminasi, perang, ketidakamanan, dan nilai-nilai yang terinjak, dan hari ini juga masih terjadi. Cara untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan al-Quran.

"Jika kita mengamalkan al-Quran, semua masalah ini akan terpecahkan. Artinya, bila umat manusia mengamalkan petunjuk-petunjuk praktis al-Quran, –saya akan menguraikan sedikit dan ringkas sesuai waktu yang ada– maka tidak diragukan lagi bahwa mereka akan selamat dari semua masalah," jelasnya.

Dari lahiriah al-Quran ini, lanjutnya, ada ribuan pedoman hidup. Amirul Mukminin as berkata, “اِنَّ القُرآنَ ظاهِرُهُ اَنیقٌ وَ باطِنُهُ عَمیق”. Aniq berarti luar biasa dan indah.

"Lahiriah al-Quran luar biasa dan indah. Bagi mereka yang ahli estetika, al-Quran tidak ada bandingannya dalam keindahan dan keluarbiasaan, sementara batinnya juga dalam," pungkasnya. 

Minggu, 19 September 2021 20:11

Kalam Hikmah (12): Musuh Pasti Kalah

 

Pada bagian ke-12 Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menjelaskan tentang pertolongan Allah SWT dan kepastian bahwa musuh pasti akan kalah, sebab, musuh berada di jalan yang batil.

"Ada elemen yang sangat berharga di Angkatan Udara Republik Islam dan Tentara Republik Islam. Saya melihat beberapa anak muda yang telah melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, dan alhamdulillah penuh dengan kemampuan, bakat dan kapasitas untuk maju. Insya Allah, Anda akan memanfaatkan kemampuan ini semaksimal mungkin, dan Insya Allah, Anda kian hari akan lebih kuat," kata Rahbar dalam ceramahnya.

Ayatullah Khamenei menambahkan, saya juga berdoa kepada Allah untuk memperbanyak taufik dan kesuksesan Anda hari demi hari. Dan ketahuilah bahwa musuh bangsa Iran pasti akan gagal. Alasannya adalah musuh bangsa Iran sedang bergerak ke arah kebatilan, dan  mereka bergerak di jalan yang salah.

"Jika presiden-presiden Amerika yang lalu melakukan hal-hal secara tersembunyi, sekarang mereka melakukannya secara terbuka dan terang-terangan. Mereka secara terbuka menunjukkan kebobrokannya, penyimpangannya, menyulut peperangan, hasutan dan menunjukkan keserakahan mereka sendiri terhadap harta dan kekayaan orang lain," paparnya.

Jalan itu, lanjutnya, adalah jalan yang salah, jalan setan dan jalan setan ini seperti yang difirmankan Allah SWT:

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ ۖ وَمَن يَلْعَنِ اللَّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُ نَصِيرًا ‎﴿٥٢﴾‏

"Mereka itulah orang yang dikutuki Allah. Barangsiapa yang dikutuki Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya."  (An-Nisa: 52)

"Orang yang dilaknat Allah dan menjauhkannya dari sisi-Nya tidak akan menang. Dia tidak akan menemukan penolong. Itulah realitas masalahnya. Tetapi kalian memiliki penolong, dan penolong itu adalah Allah yang Mulia dan Bijaksana. Insya Allah, Dia akan menolong kalian dan mengantarkan kalian pada tujuan kalian," pungkasnya.

Minggu, 19 September 2021 20:11

Kalam Hikmah (11): Janji Allah SWT

 

Pada bagian ke-11 Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menjelaskan tentang janji Allah SWT kepada mereka yang berjuang di jalan kebenaran dan membela agama-Nya.

"Allah SWT dalam beberapa bagian al-Quran telah dengan jelas berjanji bahwa barang siapa yang berjuang di jalan Allah dan di jalan agama, Dia akan menolongnya. Ini adalah janji ilahi.

Di satu tempat, Allah SWT berfirman:

وَ لَیَنصُرَنَّ‌ اللهُ مَن یَنصُرُه

 

Dalam ungkapan   لَیَنصُرَنَّ‌ اللهُ ada beberapa tanda penekanan, yang berarti penegasan, yaitu Allah SWT benar-benar dengan tegas akan menolong mereka yang menolong Allah dan agama-Nya. Ini adalah janji, dan janji ilahi, serta harus mempercayai janji ini," kata Rahbar dalam ceramahnya.

Dia menambahkan, pada hari itu, tanggal 19 Bahman (bulan ke-11 dalam kalender nasional Iran), meskipun peristiwa ini terjadi, dan mereka melihat sekelompok tentara datang dan berbaiat kepada revolusi, tetapi masih ada orang-orang yang tidak yakin, merasa belum pasti, dan tidak memiliki harapan hal ini akan berhasil, namun Imam yakin dengan janji ilahi.

"Imam dan mereka yang mengikuti pemikiran, pandangan dan jalan Imam mengetahui bahwa janji ini akan terwujud. Mereka tidak membiarkan gerakan melambat. Saat ada keyakinan dan ada harapan untuk masa depan, maka mereka tidak membiarkannya bergerak berlahan," jelasnya.

Ayatullah Khamenei menuturkan, ini adalah kalkulasi penting bagi manusia untuk mengetahui bahwa Allah SWT pasti memenuhi janjinya. Ini adalah ayat al-Quran:

 وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ

 

"Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah?" 

"Tidak ada yang lebih menepati janjinya dari Allah SWT dalam janji yang diberikan. Allah SWT telah berjanji dan pasti memenuhi janji-Nya," pungkasnya.

Minggu, 19 September 2021 20:09

Kalam Hikmah (10): Pertolongan bagi Mukminin

 

Pada bagian ke-10 Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menjelaskan tentang pertolongan Allah SWT dari sisi yang tidak disangka-sangka kepada Mukminin yang berjuang di jalan-Nya.

"Sebaliknya dari masalah ini, Mukminin diperkuat dari titik yang tidak mereka duga. Dalam definisi Islam dan dalam budaya Islam serta dalam literatur agama kita, ini disebut “رزق لایُحتَسَب”, rezeki yang tidak diduga.

وَ مَن یَتَّقِ اللهَ یَجعَل لَه مَخرَجـًا * وَ یَرزُقهُ مِن حَیثُ لا یَحتَسِب

 

Mereka yang terlibat dalam perjuangan tidak membayangkan bahwa pencapaian besar akan datang kepada mereka, di mana bagian paling sensitif tentara pada saat itu datang untuk mengabdi kepada revolusi dan bersumpah setia kepada Imam" kata Rahbar dalam ceramahnya.

Ayatullah Khamenei menambahkan, ya, ini adalah salah satu pelajaran dari (peristiwa) 19 Bahman. Ini harus ada dalam perhitungan kita hari ini. Ini yang ingin saya katakan. Anda harus tahu bahwa mungkin saja musuh dipukul dari suatu tempat yang tidak dia harapkan, dan Anda, sebagai hamba Allah dan yang beriman kepada Allah serta berada di jalan yang lurus, akan mendapatkan keuntungan dari suatu tempat, yaitu "rezeki yang tidak diduga" dan Anda tidak mengharapkannya.

"Menurut pendapat saya, ini adalah poin yang sangat mendasar yang harus kita perhatikan bahwa tidak semua peristiwa di alam semesta didasarkan pada perhitungan material dan duniawi. Ini juga salah satu kalkulasi bahwa terkadang Allah SWT menciptakan jalan pintas, menciptakan gerakan seperti itu," pungkasnya. 

 

Pada bagian kesembilan Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menjelaskan tentang bantuan Allah SWT dari tempat yang tidak disangka ketika sedang berjuang melawan musuh.

"Pelajaran pertama yang harus kita perhatikan adalah bahwa rezim taghut dihantam dari suatu tempat yang tidak disangka-sangka. Seperti yang difirmankan Allah dalam al-Quran tentang Yahudi Bani Nadhir, 'فَاَتیٰهُمُ اللهُ مِن حَیثُ لَم یَحتَسِبوا'.  Allah menyerang mereka dari tempat yang tidak mereka duga," kata Rahbar dalam ceramahnya.

Ayatullah Khamenei menambahkan, pasukan Angkatan Udara dengan para komandannya yang sangat bergantung (pada Amerika), dan dengan keadaan khusus yang selalu dimiliki pasukan ini pada saat itu - yaitu ikatan yang kuat dengan Amerika, pejabat dan pusat-pusat pelatihan Amerika, dan yang sejenisnya - tiba-tiba memasuki arena untuk mendukung gerakan revolusi pada saat yang paling sensitif.

"Yang pertama pada tanggal 19 Bahman, ketika mereka datang untuk bertemu dengan Imam dan berbaiat. Kemudian mereka berdiri menghadapi bagian lain dari tentara yang menyerang mereka dan kasus-kasus aneh pada hari-hari itu, di mana saya tidak tahu apakah rincian masalah ini telah dicatat di suatu tempat untuk pasukan itu sendiri atau tidak. Jika benar-benar belum dicatat, maka harus dicatat apa yang terjadi di pangkalan Tehran dan serangan yang terjadi terhadap mereka serta pembelaan warga terhadap mereka," jelasnya.

Rahbar menegaskan, ini adalah contoh bagaimana Allah SWT memukul musuh dari tempat yang tidak mereka duga. Ini satu sisi masalah.

 

Aparat keamanan Irak, Sabtu (18/9/2021) berhasil menggagalkan tiga upaya teror terhadap para peziarah Arbain di Provinsi Babil, tengah Irak.

“Sumber keamanan Irak mengabarkan, dinas intelijen negara ini hari Sabtu berhasil menggagalkan rencana serangan tiga arah terhadap peziarah Syiah di Provinsi Babil,” tulis situs Shafaq News (19/9).
 
Menurut sumber itu, operasi teror terhadap peziarah Arbain tersebut rencananya akan dilakukan di desa Albujasem, distrik Al Musayab, Provinsi Babil, dengan menggunakan sebuah bom, dan dua sabuk bom.
 
Di sisi lain pasukan Hashd Al Shaabi Irak telah mensterilkan kota Samarra, untuk memperkuat keamanan dan menjamin keamanan para peziarah Arbain yang kembali ke kotanya. 
 
Hashd Al Shaabi juga sudah memasang kamera pengawas dan menempatkan pasukan serta intelnya di seluruh jalur yang dilalui oleh para peziarah Arbain di Provinsi Karbala.

 

Perdana Menteri rezim Zionis Israel mengatakan, keberhasilan para tahanan Palestina melarikan diri dari penjara Gilboa, menunjukkan adanya kekosongan dan kelemahan keamanan, serta militer Israel.

Naftali Bennett, Minggu (19/9/2021) mengakui bahwa larinya enam tahanan Palestina dari penjara Gilboa telah mengungkap bobroknya sistem intelijen, dan militer Israel.
 
Ia menuturkan, masalah tahanan Palestina yang lari sudah berakhir dengan ditangkapnya kembali mereka, sekarang semuanya sudah berada di penjara.
 
Menurut PM Israel, penangkapan tahanan Palestina yang diduga menghabiskan dana lebih dari 30 juta dolar Amerika itu, dilakukan atas kerja sama dan koordinasi Shinbet, kepolisian dan militer Israel.

 

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran memperingatkan tentang petualangan kelompok teroris anti-revolusi di Irak Utara.

Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan pada Minggu (19/9/2021) bahwa Iran tidak akan mentolerir tindakan sabotase di perbatasannya.

"Para pejabat wilayah ini (Kurdistan) dan pemerintah Irak harus mengambil tindakan untuk menghadapi kelompok-kelompok itu," imbuhnya mengacu pada serangan pasukan IRGC baru-baru ini terhadap basis teroris di Kurdistan Irak.

Mayjen Bagheri memperingatkan Amerika Serikat bahwa pangkalan mereka di kawasan itu juga harus ditutup dan tidak digunakan sebagai pusat anti-revolusi.

"Kami akan melanjutkan operasi kami melawan kelompok-kelompok kontra-revolusioner dan kami tidak akan mentolerir tindakan sabotase apa pun terhadap perbatasan kami," tegasnya.

Mayjen Bagheri menjelaskan bahwa Iran berhak menindak kelompok-kelompok tersebut berdasarkan Piagam PBB.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada 9 September lalu menyerang posisi teroris di wilayah Kurdistan Irak.

IRGC menargetkan basis teroris separatis Hadka di kota Jalala, yang berencana melancarkan serangan terhadap Iran dalam beberapa hari ke depan.

 

Republik Islam Iran tidak pernah ingin menimbulkan tensi dan konfrontasi militer di kawasan, tapi negara ini menekankan kehidupan damai dan penuh keadilan serta harus waspada terhadap berbagai ancaman dan siap melawannya.

Tak diragukan lagi, perdamaian dan keamanan merupakan salah satu harapan penting manusia sepanjang sejarah, terlepas dari zaman, tempat dan masyarakatnya. Menjawab tuntutan global ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1981 dan berdasarkan resolusi Majelis Umum, setiap 21 September setiap tahun diperingati sebagai "Hari Perdamaian Dunia". Tapi realitanya adalah tujuan perdamaian bukan hanya menghindari perang, tapi juga harus disertai dengan keadilan, kesetaraan dan keamanan.

Dalam melihat perdamaian dari perspektif hukum internasional, peneliti Jamil Milani mengacu pada berbagai dokumen seperti Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, empat Konvensi Jenewa, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang menekankan kebutuhan untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional. Namun, dalam dokumen-dokumen ini, tujuan akhir hukum internasional adalah perdamaian, bukan keadilan.

Menhan Iran, Brigjen Mohammad Reza Ashtiani
Menteri Pertahanan Iran, Mohammad Reza Ashtiani Sabtu (18/9/2021) di acara peresmian pameran internasional ketiga perdamaian dan pertahanan militer Iran yang dihadiri perwakilan PBB serta atase militer dari berbagai negara di Tehran, menjelaskan sikap Iran terkait perdamaian berkelanjutan.

Brigjen Ashtiani menjelaskan poin bahwa jika keadilan diterapkan, perdamaian juga akan tercipta. Ia menambahkan, "Kita harus ingat bahwa dengan berakhirnya perang, bukan berarti perdamaian sejati akan tercipta dan perang akan tetap berlanjut dengan bentuk berbeda."

Di pidato Menhan Ashtiani disinggung poin penting bahwa penting untuk memahami wacana sejati perdamaian.

Menhan Iran menjelaskan, perdamaian hanya dapat diraih melalui resistensi melawan kubu hegemoni dunia. Penekanan ini sama halnya perdamaian harus disamping keadilan dan ini selaras dengan peran strategis militer Iran dalam membela keamanan dan melawan kezaliman serta anasir pengancam perdamaian.

Sejatinya, perdamaian, keadilan dan keamanan merupakan unsur yang penting dan harus serta saling melengkapi. Oleh karena itu, wacana sejati perdamaian tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai kemanusiaan seperti keadilan, pembangunan dan keamanan. Dengan kata lain, di dunia yang tidak ada keadilan, juga tidak dapat diharapkan adanya perdamaian.

Sekaitan dengan ini ada banyak contoh yang menunjukkan jauhnya perdamaian dari keadilan.

Upaya untuk memaksakan rencana damai kepada bangsa Palestiina dan jalinan hubungan dengan Israel sebagai sebuah kebohongan perdamaian dengan rezim Zionis adalah salah satu indikasi penyalahgunaan perdamaian dan pendistorsian wacana sejatinya. Upaya Amerika untuk normalisasi hubungan pemerintah Arab denagn rezim penjajah Israel, bukan saja tidak dapat menerapkan perdamaian di kawasan, bahkan akan menjadi faktor yang menghancurkan perdamaian sejati karena mengabaikan keadilan dan hak rakyat tertindas Palestina.

Kecenderungan ini kita juga menyaksikannya di penindasan yang dipaksakan oleh kekuatan besar dan intervensif dunia kepada rakyat Afghanistan, Yaman, Irak dan Suriah serta bangsa lain di penjuru dunia, dan pelanggaran nyata atas hak asasi manusia dan ancaman serius bagi perdamaian di kawasan dan dunia.

Wacana perdamaian yang adil sebagai sebuah wacana universal dapat membawa ke arah perdamaian global. Pengalaman menunjukkan bahwa perdamaian akan kekal ketika ketidakadilan, ketidaksetaraan, kemiskinan, dan radikalisme diberantas hingga ke akar-akarnya. Terealiasnya tujuan ini, seperti yang dijelaskan oleh Menhan Iran, Brigjen. Ashtiani membutuhkan dukungan elit politik, cendikiawan, pecinta kebebasan dan seluruh pro kemanusiaan.