Upaya Perancis Merebut Kembali Pasar Iran

Rate this item
(0 votes)

Pada 3 Februari lalu, sebuah delegasi yang terdiri dari 140 pebisnis Perancis tiba di Tehran untuk menjajaki peluang kerjasama ekonomi dengan Iran menyusul penangguhan sementara sanksi terhadap negara itu.

 

Mereka yang berasal dari sektor industri otomotif Perancis, pertambangan, konstruksi, penerbangan, dan elektronik, mengadakan pembicaraan dengan para pengusaha dan pelaku bisnis sektor swasta Iran.

 

Pada Rabu lalu, produsen mobil Perancis, Renault mengatakan telah melanjutkan pengiriman komponen untuk perakitan kendaraan di Iran.

 

Menurut kolom fokus IRNA, kunjungan delegasi bisnis terbesar sepanjang 30 tahun lalu itu, menunjukkan kesiapan Barat untuk memulai investasi di berbagai sektor ekonomi di Republik Islam.

 

Para pengamat ekonomi Eropa percaya bahwa lawatan itu bertujuan untuk mendorong kelanjutan kerjasama Barat dengan Iran, meskipun pembicaraan kedua belah pihak masih sebatas penjajakan.

 

Menteri Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan Iran, Mohammad-Reza Nematzadeh mengatakan, Tehran dan Paris dapat menjadi mitra strategis di bidang perdagangan. Menurutnya, sebuah babak baru kerjasama di bidang ekonomi dan investasi bersama sudah harus dimulai, namun langkah itu akan terealisasi dengan pendekatan konstruktif dan didasarkan pada prinsip saling menghormati.

 

Nematzadeh menekankan kesiapan Iran untuk memperluas hubungannya dengan pemerintah Perancis di semua bidang dan ia mengusulkan sebuah pertemuan komisi perdagangan bersama untuk mencapai kerjasama konstruktif tersebut.

 

Letak strategis Iran di wilayah Timur Tengah dan cadangan besar energi yang disimpan negara itu, dipandang oleh banyak pihak sebagai salah satu peluang terbaik untuk investasi.

 

Sebenarnya, Perancis memiliki kerjasama ekonomi yang dekat dengan Iran jauh sebelum sanksi diberlakukan atas Republik Islam. Saat ini, negara Eropa itu antusias untuk memanfaatkan perkembangan terbaru dengan tujuan memulihkan perannya di pasar Iran.

 

Menteri Keuangan Perancis Pierre Moscovici mengatakan, kunjungan delegasi bisnis Perancis ke Tehran ingin menegaskan bahwa akan ada peluang komersial yang signifikan bagi Perancis di Iran jika kondisi membaik.

 

Meskipun kepastian investasi Perancis di Iran masih menunggu pencabutan semua sanksi Barat, namun menurut analisa sejumlah pengamat, lawatan itu dengan sendirinya mengindikasikan dimulainya babak baru dalam hubungan ekonomi Tehran dengan dunia dan kesiapan luar biasa Barat untuk penanaman modal di Iran.

 

Presiden Komunitas Otomotif Perancis, Patrick Blanc mengatakan para pebisnis Perancis mengenal Iran dengan baik dan mereka mengetahui peran penting negara itu dalam ekonomi regional. Dia berpendapat bahwa iklim baru yang tercipta di sektor ekonomi Iran telah mendorong sektor swasta Perancis untuk memulai aktivitas perdagangannya di negara tersebut.

 

Akan tetapi, Perancis harus bersaing ketat untuk merebut kembali pasar Iran. Kekosongan yang ditinggalkan oleh Peugeot dan Renault telah diisi oleh raksasa-raksasa otomotif dari Korea Selatan dan Cina. Perancis juga harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari Italia, Jerman, dan Portugal.

 

Sanksi Barat terhadap Iran membawa dampak negatif bagi perusahaan Peugeot dan Renault. Peugeot kehilangan lebih dari seribu pegawainya akibat sanksi itu, sementara Renault dalam kondisi tersulit sekali pun masih menerima 100 ribu pemesanan dari Iran. Oleh karena itu, industri otomotif Perancis akan sangat diuntungkan dengan dibukanya babak baru hubungan ekonomi Paris-Tehran.

Read 2304 times