Optimisme Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Iran

Rate this item
(0 votes)

Oleh: Purkon Hidayat

Dinamika Iran pasca tercapainya kesepakatan nuklir Jenewa dengan kelompok 5+1 pada 24 November 2013 lalu menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia. Jakarta memandang transformasi penting ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi peningkatan hubungan Indonesia-Iran.

 

Menyikapi fenomena tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menggelar pertemuan khusus membahas upaya peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Iran dalam bentuk forum Kajian kebijakan Luar Negeri (FKKLN) yang mengusung tema "Optimalisasi Hubungan Indonesia-Iran di bawah Pemerintahan Presiden Hassan Rouhani Pasca Pelonggaran Sanksi Iran oleh Negara Barat". Pertemuan yang digelar di Hotel Aston Tropicana Bandung ini berlangsung tanggal 7-9 Februari 2014.

 

Kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut dua even penting. Pertama, kunjungan menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif ke Indonesia dalam waktu dekat. Kedua, persiapan Policy Planning Dialogue Indonesia-Iran yang rencananya akan digelar di Iran pertengahan Oktober 2014 mendatang.

 

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Asia Pasifik dan Afrika menilai Indonesia dan Iran sebagai dua negara Muslim besar yang memiliki banyak potensi. "Sebagai dua negara moderat, Indonesia dan Iran bisa bekerjasama mengatasi berbagai masalah internasional seperti kekerasan, terorisme dan lainnya. Peningkatan kerjasama Jakarta dan Tehran diharapkan akan memberikan signal positif bagi dunia internasional," ujar Mohammad Hery Saripudin Sabtu (8/2).

 

Optimisme peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Iran juga mengalir deras dari Tehran. Presiden Iran menyebut Indonesia sebagai negara Muslim terbesar yang memiliki kedudukan tinggi di arena internasional. Hassan Rouhani dalam pertemuan dengan Marzuki Alie, Rabu (20/11/2013) menegaskan bahwa Iran dan Indonesia harus meningkatkan hubungan kedua bangsa Muslim ini demi kepentingan masing-masing dan dunia Islam.

 

Tehran dan Jakarta memiliki potensi besar untuk meningkatkan kerjasama di tingkat dunia, termasuk di PBB, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB). Di level politik, kedua negara memiliki kedekatan pandangan. "Pandangan kedua negara sangat dekat. Selain pengembangan budaya dan ekonomi, Iran dan Indonesia bisa meningkatkan hubungan kerjasama di lembaga-lembaga internasional, " tutur Rouhani November lalu.

 

Tiga bulan lalu, dalam pertemuan dengan warga Indonesia yang berlangsung di Wisma Duta, Ketua DPR RI menekankan kerjasama ekonomi dengan Iran sebagai bagian dari kepentingan nasional Indonesia. Dubes Indonesia di Tehran, Dian Wirengjurit menegaskan hal serupa, "Sudah saatnya kita melihat Iran dengan kacamata baru yang sesuai dengan kepentingan nasional kita, terutama kepentingan ekonomi nasional,".

Read 1962 times