Di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi Asia, Iran optimis negara-negara kawasan bisa mengatasi masalah perekonomiannya dalam waktu dekat. Meskipun masalah ekonomi membayangi negara-negara Asia saat ini seperti fluktuasi harga dan anjloknya pertumbuhan ekonomi, tapi masa depan jangka pendek pertumbuhan ekonomi negara-negara kawasan relatif positif.
Hal tersebut disampaikan Menkeu Iran, Ali Tayyebnia yang memimpin delegasi negara ini dalam pertemuan Bank Pembangunan Islam (IDB) ke-40 di Mozambik. Tayyebnia dalam pidato sambutan pertemuan tersebut menyatakan, negara-negara Asia memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembalikan stabilitas ekonominya. Menurut Menkeu Iran, saat ini prioritas utamanya adalah pemulihan ekonomi dan sosial negara-negara miskin.
Menkeu Iran optimis negara-negara Asia sanggup mengembalikan pertumbuhan ekonominya dalam waktu singkat. Oleh karena itu, prakarsa IDB seperti menjalin hubungan timbal balik antarnegara anggota demi meningkatkan kerjasama perdagangan antarnegara Islam harus menjadi perhatian khusus. Kini, investasi untuk membangun infrastruktur negara-negara Asia mengalami penurunan, dan bantuan IDB berupa program jaminan finansial dalam bentuk Buy Down Facility harus diapresiasi tinggi.
Di bagian lain pidatonya, Tayyebnia menilai terciptanya solidaritas regional sebagai program strategis 10 tahun Bank Pembangunan Islam, dan penyusunan program terutama untuk kawasan Asia Tengah termasuk agendanya.Menlu Iran dalam pidato yang disampaikan mewakili negara-negara Asia di Mozambik mengapresiasi positif dibukanya kantor perwakilan sebagai Gateway Office Country di Indonesia dan Turki, dan direncanakan akan dibuka di Bangladesh.
Prakarsa lain yang diusulkan untuk IDB adalah peningkatan hubungan perdagangan antarnegara anggota dengan mengaktifkan kerjasama institusi keuangan yang berafiliasi dengan Bank Pembangunan Islam, serta mengevaluasi potensi pendidikan perbankan dan pengenalan negara-negara anggota dengan teknologi baru. Olah karena itu, program sistematis dan terorganisir untuk meningkatkan tingkat partisipasi bank dalam proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan negara-negara anggota menjadi agenda utama IDB yang disampaikan Menkeu Iran. Selain itu, pemulihan standar perbankan Islam dengan tujuan untuk peningkatan produktivitas sektor operasional perbankan di dunia Islam, termasuk prakarsa menteri keuangan dan perbankan Iran dalam pertemuan ke-40 IDB.
Ali Tayyebnia juga menegaskan urgensi kemudahan regulasi perdagangan dan peningkatan neraca perdagangan antarnegara anggota demi mewujudkan pasar Islami bersama, dan mendorong peningkatan produksi negara-negara anggota IDB untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi masing-masing.
Sejatinya, sarana finansial Islami bisa menjadi jalan terbaik untuk menjamin kebutuhan investasi proyek-proyek ekonomi negara anggota IDB, sekaligus sebagai solusi bagi investasi dan kontrol likuiditas serta sarana yang tepat untuk mengendalikan resiko, distribusi kekayaan dan pendapatan.
Pertemuan IDB ke-40 di Mozambik kali ini membahas penguatan metode untuk memudahkan akses sektor swasta terhadap sumber finansial demi meningkatkan aktivitas produksi dan perdagangan sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi negara-negara anggota IDB.(