Mengapa Afghanistan Absen dari Perundingan Damai di Rusia?

Rate this item
(0 votes)
Mengapa Afghanistan Absen dari Perundingan Damai di Rusia?

 

Pemerintah Afghanistan absen dari perundingan damai di Moskow, ibu kota Rusia. Juru bicara Kementerian Negara untuk Urusan Perdamaian Najia Anwari mengatakan, Kabul tidak mengirim perwakilan dalam pertemuan kuartet yang diselenggarakan di Rusia.

Dia menambahkan, pemerintah Afghanistan menyambut baik segala bentuk dialog antar rakyat Afghanistan sebagai prinsip, tetapi diharapkan pembicaraan ini akan mengarah pada perundingan damai.

Pertemuan kuartet mengenai perdamaian Afghanistan berlangsung pada hari Jumat, 25 Oktober 2019. Perundingan ini dihadiri oleh para pejabat senior Rusia, Cina, Amerika Serikat dan Pakistan. Para peserta mengevaluasi cara-cara untuk menciptakan perdamaian di Afghanistan. Mereka mengevaluasi transformasi terbaru terkait dengan perdamaian di negara ini.

Absennya pemerintah Afghanistan dari perundingan tersebut merupakan kelanjutan dari kebijakan yang telah diambil pada dua tahun lalu untuk menyikapi pertemuan-pertemuan di Rusia tentang perkembangan perdamaian di Afghanistan.

Dialog antara perwakilan Taliban dengan para pejabat partai Afghanistan telah berlangsung dalam dua babak. Sementara, perundingan-perundingan di Rusia terkait dengan perdamaian Afghanistan yang dihadiri oleh perwakilan beberapa negara juga telah berlangsung, namun pemerintah Kabul tidak mengirim perwakilan resmi dalam perundingan dan dialog tersebut.

Meski dalam satu babak perundingan, pemerintah Afghanistan mengklaim tidak mengirim perwakilan, namun kenyataannya sebuah delegasi dari Dewan Tinggi Perdamaian Afghanistan ikut serta dalam perundingan ini.

Keputusan pemerintah Kabul untuk tidak mengirim perwakilan dalam perundingan kuartet di Moskow, selain merupakan pendekatan Afghanistan sebelumnya yang menentang dialog perdamaian yang dilakukan oleh negara-negara lain, juga berhubungan dengan kondisi saat ini di Afghanistan.

as

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Sekarang, rakyat Afghanistan sedang bersiap untuk kedatangan pemerintah baru pasca pengumuman hasil pemilu presiden, sementara Presiden Ashraf Ghani juga sedang berada di ambang masuk ke periode baru, di mana ada kemungkinan dia akan terpilih lagi sebagai Presiden Afghanistan untuk lima tahun ke depan, atau ada orang lain yang akan menjadi pemenang pemilu dan membentuk kabinet baru. Hal ini akan jelas setelah pengumuman akhir hasil pemilu.

Ashraf Ghani sedang menunggu hasil pemilu presiden seperti halnya calon-calon presiden lainnya. Dalam kondisi sekarang ini, tentunya aktivitas semua kementerian di Afghanistan akan berkurang, bahkan mungkin program-program dihentikan hingga jelas tentang hasil pemilu.

Oleh karena itu, keputusan Afghanistan untuk tidak mengirim perwakilan dalam perundingan damai di Rusia, selain merupakan kelanjutan dari pendekatan sebelumnya , juga tidak terlepas dari kondisi politik saat ini di negara tersebut.

Kelompok-kelompok politik Afghanistan juga mendapat protes karena memperpanjang aktivitas pemerintah sekarang pasca berakhirnya batas waktu sah pada lima bulan lalu. Berlanjutnya aktivitas pemerintah Ashraf Ghani tentunya akan dinilai sebagai langkah yang bertentangan dengan konstitusi.

Read 822 times