Sejumlah Upaya Militer dan Diplomatik untuk Hentikan Kejahatan IsraelSejumlah Upaya Militer dan Diplomatik untuk Hentikan Kejahatan Israel

Rate this item
(0 votes)
Sejumlah Upaya Militer dan Diplomatik untuk Hentikan Kejahatan IsraelSejumlah Upaya Militer dan Diplomatik untuk Hentikan Kejahatan Israel

 

Kepala Biro Politik Hamas mengumumkan, semua yang disampaikan tentang penangguhan perundingan, tidak benar, dan Hamas, terus melanjutkan upaya mengakhiri perang sesuai syarat-syarat yang ditetapkan perlawanan.

Lebanon
 
Media-media berbahasa Ibrani, mengabarkan malam bagai neraka bagi orang-orang Zionis, di distrik-distrik utara karena serangan puluhan rudal Hizbullah, yang dilakukan dalam tiga tahap.
 
Serangan hebat rudal Hizbullah, ke utara Wilayah pendudukan ini membuat media-media Zionis terheran-heran. Hizbullah meluncurkan sedikitnya 80 rudal pada Selasa (16/7/2024) malam ke berbagai lokasi di utara Wiayah pendudukan.
 
Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrullah, Rabu, dalam peringatan Asyura Imam Hussein as, di Beirut, menegaskan dukungan atas Gaza, dan memperingatkan Rezim Zionis, terkait perluasan area perang di utara Wilayah pendudukan.
 
"Kepada Zionis, kami katakan, jika tank-tank Anda, datang ke Lebanon atau selatan negara ini, maka Anda tidak akan kekurangan tank lagi, karena tidak ada satu pun tank yang akan tersisa untuk Anda," kata Nasrullah.
 
Sekjen Hizbullah menegaskan, "Selama penjajah terus menyerang warga sipil, pasukan perlawanan akan terus menembakkan rudal dan menyerang distrik-distrik baru Zionis."
 
Pada situasi seperti ini, stasiun televisi Al Jazeera melaporkan, Abdallah Bou Habib, Menteri Luar Negeri Lebanon memperingatkan kemungkinan terseretnya seluruh kawasan ke sebuah ledakan besar, dan menuntut gencatan senjata, serta pelaksanaan penuh Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB terkait Lebanon.
 
 
Yaman
 
Media-media Yaman, mengabarkan serangan koalisi Amerika Serikat, dan Inggris, ke bandara internasional Al Hudayda. AS dan Inggris, dengan dalih menjaga keamanan pelayaran di Laut Merah, dan Selat Bab El Mandeb, sejak serangan Israel, ke Gaza, sampai sekarang berulangkali menyasar posisi Ansarullah dan Angkatan Bersenjata Yaman.
 
Pusat Hak Asasi Manusia Ain Al Insaniah Yaman, mengumumkan jumlah syuhada dan korban luka akibat serangan Koalisi Arab Saudi dalam 3.400 hari terakhir, mencapai 50.408 orang. Menurut lembaga ini, dalam rentang waktu yang sama, 18.456 gugur, dan 31.952 terluka.
 
 
Palestina
 
Media-media Palestina, Kamis dinihari melaporkan, distrik Al Zawaida, dan kamp pengungsi Nuseirat, di tengah Gaza, menjadi target serangan hebat pasukan Israel, dan tujuh warga Palestina, gugur serta sejumlah lainnya terluka akibat serangan ini.
 
Kantor berita Sama, melaporkan, Departemen Informasi Otorita Ramallah Palestina di Jalur Gaza mengumumkan, sejak 72 hari lalu pasukan Israel, menduduki pintu penyeberangan Rafah, dan melarang korban luka akibat perang keluar Gaza, untuk berobat sehingga 292 korban luka Palestina, gugur.
 
Pasukan Amerika Serikat, pada hari Rabu, mengumumkan telah menghentikan misi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, melalui dermaga-dermaga apung milik mereka di pesisir pantai Gaza.
 
Brad Cooper, Deputi Staf Komando Pusat Militer AS di Timur Tengah, CENTCOM, dalam sebuah konferensi pers mengatakan, misi dermaga apung sudah selesai, maka dari itu tidak dibutuhkan lagi.
 
Sementara Presiden AS Joe Biden, sebelumnya mengaku bangga dengan upaya pasukan AS menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan mengatakan, Angkatan Laut AS, telah membangun dermaga apung sementara di Laut Mediterania, dalam waktu cepat untuk menyalurkan bantuan ke Palestina.
 
Di sisi lain Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, dalam pembicaraan dengan Bassel Al Hassan, Ketua Komite Dialog Lebanon-Palestina, di Qatar, menuturkan, semua yang disampaikan tentang penundaan perundingan tidak benar, dan Hamas, terus melanjutkan upaya untuk menghentikan perang sesuai syarat-syarat yang ditetapkan perlawanan, dan diharapkan segera dicapai kesepakatan gencatan senjata.
 
Hamas, Rabu malam meminta masyarakat internasional untuk memecahkan kebisuan mereka di hadapan kejahatan-kejahatan Rezim Zionis, dan mengambil tindakan untuk menghentikan pelanggaran seluruh aturan serta norma-norma kemanusiaan, dan mengakhiri genosida terhadap warga tak bersalah di Jalur Gaza.
 
Permintaan Hamas, terhadap masyarakat internasional disampaikan di saat warga Palestina, di Gaza, yang gugur akibat serangan Israel, sejak 7 Oktober, sampai sekarang mencapai 38.794 orang.
 
 
Rezim Zionis
 
Kantor berita Tasnim, melaporkan, surat kabar Israel, Maariv, melakukan sebuah jajak pendapat yang hasilnya menunjukkan kondisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang jauh lebih kompleks dari sebelumnya.
 
Menurut hasil jajak pendapat itu, Netanyahu, di tengah para pendukungnya di sayap kanan juga mengalami penurunan popularitas serius. Jajak pendapat ini menunjukkan bahwa Netanyahu saat ini ditekan dari tiga arah, dari oposisi, dari kalangan sayap kanan, dan dari orang-orang masih setia pada koalisi berkuasa.
 
Di sisi lain, David Barnea, Direktur Mossad, Rabu malam mengatakan, desakan Netanyahu, atas syarat-syarat baru akan menggagalkan perundingan dengan Hamas. Oleh karena itu, Barnea, mendesak pertukaran tahanan dilakukan sesegera mungkin dengan Hamas.
 
 
Irak
 
Pada situasi seperti sekarang ini, Perlawanan Islam Irak, merilis pernyataan yang mengabarkan serangan ke pelabuhan Eilat, di selatan Wilayah pendudukan.
 
Perlawanan Islam Irak, mengumumkan, serangan drone ini dilakukan dalam rangka membantu rakyat Palestina, dan merespons kejahatan-kejahatan Rezim Zionis Israel. 

Read 60 times