Wakil Afghanistan di PBB menilai dibukanya kantor perwakilan resmi Taliban di Qatar sebagai bentuk intervensi Doha terhadap urusan dalam negeri Kabul. Zahir Tanin Jumat (21/6) dalam statemennya di sidang Dewan Keamanan PBB mengkritik sikap Qatar terhadap urusan dalam negeri Afghanistan. Tanin mengatakan, pembukaan kantor Taliban di Qatar dalam bentuk perwakilan independen maupun "Emirat Islam" tidak bisa diterima. Menurutnya, keputusan Doha tersebut bertentangan dengan aturan internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB serta kedaulatan Afghanistan.
Wakil Tetap Afghanistan di PBB mengingatkan bahwa Kabul akan menghentikan perundingan damai, dan menarik diri dari perundingan keamanan dengan AS. Sementara itu, Dewan Tinggi Perdamaian Afghanistan Kamis (20/6) mengecam intervensi asing dalam perundingan damai dengan Taliban.
Mohammad Ismail Qasemyar, anggota Dewan Tinggi Perdamaian Afghanistan mengatakan Kabul tidak bisa menerima kerjasama antara Qatar dan AS dengan Taliban, terutama dukungan Doha dan Washington terhadap kelompok teroris yang menyebabkan tewasnya warga sipil. Sebab selama ini serangan drone AS yang menewaskan sejumlah warga sipil dilancarkan Washington dengan dalih menyerang milisi teroris Taliban. Qasemyar menegaskan Kabul tidak akan mengubah sikapnya mengenai masalah ini selama seluruh persyaratan dan tuntutan pemerintah Afghanistan tidak dilaksanakan. Pemutusan hubungan dengan Taliban, penghormatan terhadap undang-undang dasar Afghanistan dan hak anak-anak serta perempuan merupakan sejumlah tuntutan utama pemerintah Kabul.
Seiring meningkatnya kekhawatiran pemerintah Afghanistan mengenai penundaan perundingan mengenai kesepakatan keamanan dengan AS, Menlu AS John Kerry baru-baru ini dalam kontak via telpon dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai berjanji akan menghapus poin "Emirat Islam" dan bendera Taliban dari kantor teroris yang baru dibuka di Qatar. Sementara itu, Kabul berulangkali menegaskan bahwa hal tersebut bukan sarana yang memadai bagi perundingan damai.
Parlemen Afghanistan dalam statemennya Rabu (19/6) menyatakan segala bentuk hubungan dengan Taliban di luar pengawasan dan kendali pemerintah Kabul bertentangan dengan ketentuan internasional dan aturan dalam negeri Afghanistan. Karzai di hari pertama pembukaan kantor Taliban di Qatar Selasa (17/6) menegaskan bahwa pemerintah Kabul tidak akan menghadiri perundingan dengan delegasi Taliban. Sebab negara-negara asing bermaksud mencampuri proses perdamaian di Afghanistan. Sikap ini menunjukkan penentangan keras pemerintah Afghanistan terhadap segala bentuk intervensi asing dalam urusan negara itu.