Demi Allah, Dia Sangat Mencintaiku

Rate this item
(0 votes)
Demi Allah, Dia Sangat Mencintaiku

 

Pada masa Rasulullah Saw. Ada seorang penjual minyak yang sangat  mencintai Rasulullah. Dia tidak mau melakukan suatu pekerjaan sebelum di perjalanannya bertemu dengan Rasulullah untuk sekedar melihat beliau. Jika penjual minyak itu  mendapati Rasulullah dikerumuni orang banyak, dia melongok untuk sekedar melihat beliau.

Siatu ketika beliau sedang dikerumuni orang banyak sehingga tampak olehnya. Orang itu mendekat dan berusaha melihat beliau. Sementara itu Rasulullah Saw. yang sudah mengetahui kebiasaan orang tersebut segera mempersilahkannya duduk di hadapan beliau. Lalu beliau bertanya: ‘Mengapa engkau lakukan sesuatu yang tidak pernah engkau lakukan sebelumnya?”

Penjual minyak itu menjawab: “Wahai Rasululah Demi Allah yang mengutus Tuan dengan kebenaran. Hatiku selalu teringat kepada Tuan. Aku tidak dapat melakukan sesuatu sampai aku melihat Tuan terlebih dahulu.” Rasulullah kemudian mendoakan dan memperlakukan orang itu dengan baik.

Kemudian, beberapa hari Rasulullah Saw. tidak melihat orang tersebut dan beliau menanyakannya.

“Beberapa hari ini kami juga tidak melihatnya wahai Rasulullah,’ jawab orang-orang di sekitar beliau.

Maka berangkatlah Rasulullah ke pasar minyak. Di sebuah toko yang tertutup beliau menanyakan pemiliknya. Orang-orang dekat toko itu menjawab: “Wahai Rasulullah, pemiliknya telah meninggal dunia. Bagi kami dia adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya, hanya sayangnya, dia punya cacat.”

“Apakah cacatnya?” Tanya Rasulullah Saw.

“Dia sering menunda pembayaran,” Jawab mereka.

“Rasulullah lalu berkata: “Semoga Allah melimpahkan rahmat atasnya. Demi Allah, dia sangat mencintaiku. Sekali pun dia punya cacat, pasti Allah akan mengampuninya.” (DarutTaqrib/Adrikna)

*Orang-orang Bijak, Murtadha Muthahhari.

Read 886 times