Kisah Menteri dan Tiga Pertanyaan Sang Raja

Rate this item
(0 votes)
Kisah Menteri dan Tiga Pertanyaan Sang Raja

 

Pada suatu hari seorang raja bertanya kepada menterinya yang jika tidak terjawab maka dia akan diturunkan dari jabatannya, “Besok saya akan bertanya pada kamu yang jika kamu bisa jawab kamu tetap jadi Menteri, namun jika tidak bisa menjawabnya maka kamu akan saya turunkan.” Tegas sang raja.

Soal pertama adalah “Apa yang Tuhan makan?” kedua, “Apa yang Tuhan pakai?” dan ketiga, “Apa yang Tuhan sedang lakukan?”

Si Menteri yang tidak tahu jawabannya merasa putus asa dan sedih, namun dia memiliki seorang Budak yang cerdas dan pintar. Lalu Menteri pun berkata pada budaknya tersebut tentang tiga pertanyaan yang dilontarkan raja padanya dan mengancam posisinya jika tidak dijawab. Pertanyaannya, “Apa yang Tuhan makan?”,  “Apa yang Tuhan pakai?” dan “Apa yang Tuhan sedang lakukan?”.

Si Budak tahu jawabannya dan berkata pada tuannya, “Saya mengetahui jawabannya, namun saya akan menjawab dua pertanyaan dulu dan sisanya besok.”

“Jawaban pertama adalah Tuhan makan kesedihan dan kegelisahan para hamba-Nya.” kata si Budak.

“Kedua, yang Tuhan pakai adalah aib dan kesalahan-kesalahan para hamba-Nya.” lanjut Budak. “Adapun jawaban ketiga, izinkan saya menjawabnya besok tuan” kata si Budak mengakhiri ucapannya.

Keesokan harinya si Menteri dan Budak pergi menemui sang Raja. Menteri menjawab dua pertanyaan raja seperti apa yang dikatakan budaknya kemarin dan Raja membenarkan jawaban tersebut. “Dua jawabanmu itu benar, namun katakan apakah jawaban itu hasil pemikiranmu atau dari orang lain?” tanya Raja.

“Budak saya ini adalah seorang yang cerdas, dia yang memberikan jawabannya pada saya.” jawab jujur Menteri.

“Kalau begitu lepas pakaianmu dan berikan pada Budak, begitu juga budakmu hendaknya melepaskan pakaiannya dan memberikannya padamu.” perintah sang Raja.

Lalu Menteri bertanya pada Budak tentang pertanyaan ketiga, apa yang sedang Tuhan lakukan?

“Apakah kamu masih tidak mengerti apa yang Tuhan sedang lakukan?” tutur Budak. “Tuhan menjadikan seorang Budak sebagai Menteri dan menjadikan Menteri seorang Budak dalam sesaat.”

 

Wahai Tuhanku, Engkaulah pemilik segalanya dan Maha Mengendalikan! Apapun yang Kau inginkan untuk seorang hamba, maka Kau memberinya. Dan jika Kau tidak menginginkannya, maka Kau Maha Kuasa untuk mencabutnya.”

Read 1200 times