Seorang Raja tanpa sengaja memotong jarinya dengan pisau yang tajam ketika sedang mengupas Apel. Ketika raja berteriak memanggil tabib, salah satu Menteri berkata kepadanya: “Wahai baginda sesungguhnya Tuhan tidak melakukan sesuatu tanpa hikmah”.
Ketika mendengar perkataan tersebut Raja semakin menjadi marah dan berteriak: “Apa hikmah dari terpotongnya jariku?” Lalu Rajapun memerintahkan pengawalnya untuk memenjarakan mentri tersebut.
Hari berlalu hingga pada suatu waktu Raja pergi ke hutan untuk berburu dan di sana dia terpisah jauh dari para pengawalnya dan tiba-tiba dia sudah mendapatkan dirinya sendirian berada di tengah-tengah suku liar.
Mereka menangkap raja dan mengikatnya di pohon untuk dibunuh. Namun suku tersebut memiliki kebiasaan bahwa korban harus sehat dan tidak cacat. Karena melihat raja tidak memilki satu jari maka mereka melepasnya dan akhirnya dia kembali ke istananya. Setelah merenungkan kejadian tersebut dia memerintahkan untuk membebaskan sang Menteri.
Ketika Menteri datang menghadap Raja, Raja berkata: “Kamu benar, dibalik terpotongnya jari saya ada hikmah yang tersembunyi tapi itu bagi saya sedang bagi dirimu apa hikmah yang kau dapatkan selain berada di penjara dan menjalani kesusahan dan kepedihan?” Sembari tersenyum Menteri menjawab pertanyaan sang Raja: “Bagi saya juga banyak sekali manfaatnya karena saya selalu bersama anda dalam setiap saat dan jika hari itu saya tidak berada dalam penjara sudah pasti sekarang saya sudah terbunuh”.
Seandainya saja kami mengetahui akan segala hikmah Tuhan yang tersembunyi di balik setiap kejadian maka tentu kami akan selalu bersyukur atas setiap kejadian.