Hormat kepada ayah dan ibu, juga taat kepada perintah-perintah mereka adalah suatu hal yang lazim dilaksanakan. Sebagai anak kita harus bisa bersikap sedemikian rupa sehingga perintah keduanya bisa kita penuhi. Akan tetapi jika terjadi perbedaan antara perintah keduanya, maka yang harus didahulukan adalah perintah ibu. Itu semua karena derajat dan kedudukan seorang ibu dalam Islam lebih tinggi dibanding ayah.
Berkenaan dengan kedudukan seorang ibu terdapat kisah menyentuh di zaman Nabi saw. Mari kita simak bersama!
Suatu hari seorang sahabat Rasul bertanya, “Wahai Rasulullah! Kepada siapa aku harus berbuat baik?”
“Pada ibumu! Pada ibumu! lalu pada ayahmu”. Jawab Rasul saw.[1]
Cerita lain yang masih terjadi di jaman Nabi saw berkenaan tentang mendahulukan ibu dibanding ayah yaitu suatu hari ada seorang pemuda yang sedang menghadapi sakratulmaut lalu Rasulullah menghampirinya dan bertanya,
“Apa yang sedang kamu saksikan sekarang?”
“Aku melihat dua makhluk dengan wajah yang hitam sedang menuju kepadaku” Jawab pemuda itu.
“Apakah pemuda ini mempunyai ibu?” tanya Rasul pada orang-orang yang hadir. Setelah itu ibu pemuda tersebut datang lalu Rasulullah bertanya, “Apakah kamu ridha kepadanya?”
Sang ibu menjawab, “Tidak! Tapi karena Engkau, Wahai Rasulullah, sekarang aku ridha”.
Setelah itu pemuda yang sedang sekarat berkata, “Sekarang dua makhluk dengan wajah yang berseri sedang menghampiriku.”[2]
Kesimpulannya adalah ketika antara perintah ayah dan perintah ibu terjadi perbedaan yang bertentangan maka yang harus didahulukan adalah perintah ibu. Itu semua karena dalam Islam derajat dan kedudukan seorang ibu lebih tinggi dibanding ayah.
[1] Biharul Anwar, Jild 74, hal 49.
[2] Kanzul Umal, hadits no 14569.