Ayatullah Sayid Hashemi Shahroudi

Rate this item
(0 votes)
Ayatullah Sayid Hashemi Shahroudi

Ketua Dewan Penentu Kebijakan Negara Republik Islam Iran Ayatullah Sayid Mahmoud Hashemi Shahroudi meninggal dunia pada usia 70 tahun setelah berbulan-bulan menderita sakit.
Ulama besar ini meninggal dunia di Rumah Sakit Khatam al-Anbiya Tehran pada Senin (24/12/2018) malam pukul 22:00 waktu setempat. Informasi ini telah dikonfirmasi oleh seorang kerabatnya dan pejabat rumah sakit.

Beliau dilahirkan pada tahun 1948 (1327 Hs) di kota Najaf, Irak di tengah-tengah keluarga yang taat agama. Nasabnya bersambung kepada Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw. Ayah beliau, Ayatullah Sayid Ali Hosseini Shahroudi adalah salah satu murid utama Ayatullah al-Udzma Khoei, yang menulis pembahasan Ushul dan Fiqh gurunya tersebut.

Ayatullah Sayid Hashemi Shahroudi adalah murid Ayatullah Sayid Mohammad Baqir Sadr, pemikir Islam dan pemimpin agama-politik di Najaf pada dekade 50-an. Beliau belajar Ushul dan Fiqh dari gurunya tersebut dari tingkat mukhadimah hingga tingkat Suthuh (tingkat menengah hauzah) bersama murid-murid lainnya di Masjid Sheikh Thusi. Ayatullah Sayid Hashemi Shahroudi juga belajar kepada Imam Khomeini ra dan Ayatullah al-Udzma Khoei ra. Beliau selama beberapa tahun belajar kepada keduanya untuk memperkuat dasar ijtihadi-nya.

Dalam sebuah pertemuan dengan anggota Majelis Tinggi Irak, Imam Khomeini meminta Ayatullah Sayid Hashemi Shahroudi untuk mengajar di hauzah Qom dan membimbing para pelajar agama di bidang ilmiah dan akhlak. Beliau akhirnya kembali ke Iran pada Farvardin 1358 Hs dan mengajar Bahtsul Kharij (peringkat tinggi dalam pelajaran Fiqh dan Ushul), dan memiliki banyak murid.

Ayatullah Sayid Hashemi Shahroudi mengetuai dua kongres penting: kongres tentang peran waktu dan tempat dalam pemikiran Imam Khomeini dan kongres ensiklopedia Fiqh Islam, di mana kedua kongres ini mendapat sambutan luas dari para tokoh hauzah, universitas dan cendekiawan dalam dan luar negeri. Beliau juga menjadi ketua lembaga ensiklopedia Fiqh Islam yang ditunjuk oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udma Sayid Ali Khamenei.

Ayatullah Sayid Hashemi Shahroudi juga banyak melakukan berbagai aktivitas selama hidupnya di bidang keilmuan dan budaya. Beliau di masa belajar dan mengajar melakukan banyak aktivitas politik. Ketika pasukan bayaran rezim Saddam menyerang para ulama dan cendekiawan pada tahun 1974, beliau ditangkap dan dipenjara. Ayatullah Sayid Hashemi Shahroudi mendapat penyiksaan fisik dan moral selama penahanan.

Menyusul unjuk rasa rakyat Irak terutama di Najaf pasca kemenangan Revolusi Islam Iran yang dipimpin oleh Imam Khomeini, rezim Baath Irak berusaha menangkapnya. Atas saran Syahid Sadr ra, beliau kembali ke Iran sebagai wakil dan penghubung Syahid Sadr dengan Imam Khomeini. Beliau mendatangi Imam Khomeini dan menjadi penghubung antarkedua ulama besar itu atas kesepakatan Pendiri Republik Islam Iran ini. Beliau kemudian menjadi perantara untuk menyampaikan pesan-pesan ilmiah Najaf kepada Imam Khomeini.

Ayatullah Sayid Hashemi Shahroudi juga memikul tanggung jawab dalam gerakan-gerakan Islam atas intruksi dari Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei. Beliau kemudian mendirikan dan mengelola organisasi-organisasi masyarakat ulama pejuang dan Majelis Tingi Irak.

Selama bertahun-tahun, Ayatullah Sayid Hashemi Shahroudi menjadi anggota Fiqh di Dewan Garda Konstitusi Iran. Beliau kemudian diangkat menjadi Kepala Lembaga Kehakiman Iran oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam. Beliau juga menjadi anggota di dewan direksi di Dewan Ahli Kepemimpinan Iran, Jame`eh Modarresin Hauzah Ilmiah Qom dan ketua Dewan Tinggi untuk Penyelesaian Perselisihan dan Pembentukan Hubungan Tripartit: lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Pada tanggal 23 Murdad 1396 Hs, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengeluarkan instruksi yang memperkenalkan kombinasi baru dalam Dewan Penentu Kebijakan Negara untuk satu periode selama lima tahun, di mana Ayatullah Sayid Hashemi Shahroudi ditunjuk sebagai ketua di periode baru.

Namun sejak pertengahan Musim Panas tahun 1397 Hs, beliau tidak bisa hadir dalam rapat dewan tersebut disebabkan sakit. Setelah menderita sakit selama beberapa bulan, beliau meninggal dunia pada tanggal 3 Dey 1397 Hs atau tanggal 24 Desember 2018. 

Read 1863 times