Ciri Khas Wali Allah
Allah Swt berfirman:
"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (QS. Yunus: 62-63)
Dua ayat ini menjelaskan ciri-ciri wali Allah. Prinsip utama wali Allah adalah "Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami"[1] dan hasil dari ketakutan itu adalah takwa. Sementara hasil dari takwa itu sendiri adalah "Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada Hari Kiamat)".[2] Para wali Allah tidak memiliki rasa takut tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Karena siapa saja yang takut kepada Allah, maka dia tidak akan memiliki rasa takut yang lain. "Orang yang bersih perhitungannya di Hari Kiamat, tidak akan pernah merasa takut".
Nabi Muhammad Saw bersabda, "Diamnya wali Allah adalah zikir, pandangannya mengambil pelajaran, ucapannya penuh hikmah dan aktivitasnya di tengah masyarakat menjadi sumber berkah."[3]
Imam Ali as berkata, "Allah Swt menyembunyikan wali-Nya di tengah-tengah masyarakat. Oleh karenanya, jangan pernah menghina seorang muslim. Karena mungkin saja ia adalah wali Allah, sementara engkau tidak mengetahuinya."[4]
Seseorang yang menjadi wali Allah, niscaya Allah menjadi walinya. "Allah Pelindung orang-orang yang beriman",[5] "Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman"[6] dan "Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa".[7]
Sumber: Mohsen Qaraati, Daghayeghi ba Quran, Tehran, Markaz Farhanggi Darsha-i az Quran, 1388 Hs, cet 1.
[1] . QS. al-Insan: 10.
[2] . QS. al-Anbiya: 103.
[3] . Tafsir as-Shafi.
[4] . Tafsir Nur at-Tsaqalain.
[5] . QS. al-Baqarah: 257.
[6] . QS. Ali Imran: 68.
[7] . QS. al-Jatsiyah: 19.