Virus adalah penyebab munculnya penyakit yang berukuran kecil dan memerlukan media untuk mereproduksi diri. Media tersebut dapat berupa sel hidup tubuh atau makhluk hidup, bahkan sebuah peradaban yang hidup. Ya mungkin saja sebuah peradaban.
Di akhir abad-19 para ilmuwan berusaha mengungkap sebuah penyakit khusus, dan menemukan virus penyebab penyakit tersebut. Pada tahun yang sama, bersamaan dengan upaya para ilmuwan untuk mempelajari virus-virus, sebuah virus dan epidemi berbahaya sedang menyebar dan tidak ada seorang pun yang berhasil mengetahuinya sehingga perlahan-lahan ia menyebar, dan pada tahun 1948 diakui secara resmi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB, virus ini adalah COVID-48.
Virus COVID-19 yang baru saja ditemukan, untuk sekian lama telah menciptakan ketakutan yang luar biasa di seluruh penjuru dunia, menciptakan angka kematian tinggi yang tak pernah terjadi sebelumnya, mencabik-cabik perasaan masyarakat dunia, serta melumpuhkan aktivitas kehidupan seluruh manusia. Karantina total, kematian massal, tekanan ekonomi dan psikologis di luar batas, semuanya telah melahirkan sebuah monster mengerikan akibat epidemi ini, ia bahkan mampu menundukkan sebagian politisi besar dunia.
Sungguh aneh, virus Corona telah melumpuhkan dunia padahal dibandingkan dengan COVID-48 atau dengan istilah yang lebih baik, Virus Israel, ia jauh lebih ringan dan lebih terbatas. Publik dunia merasa sangat sedih menyaksikan anak-anak yang tersandera di rumah, dan tidak bisa bermain, rumah sakit berubah menjadi tempat suci dan para perawat menjadi super pahlawan dunia.
Akan tetapi dunia, lebih dari 70 tahun, menutup mata atas Virus Israel dan penindasan yang meninmpa peradaban dan anak-anak, peradaban yang rumah sakit-rumah sakitnya hancur akibat bom, dan anak-anaknya tumbuh tersandera selama bertahun-tahun di rumah karena takut dibombardir, itu pun jika, dan hanya jika selamat.
Jika virus Corona tidak menciptakan pembatasan lalu lalang di kota untuk beberapa hari, maka COVID-48 selama bertahun-tahun telah merebut kehidupan rakyat tertindas Palestina dan merampas hak hidup mereka. Kecurigaan tentang virus Corona bahwa ia merupakan produk laboratorium, dimuat luas di media massa dunia, sementara COVID-48 sudah terbukti merupakan produk laboratorium yang mana, dan mendapat dukungan negara mana.
Para ilmuwan berkesimpulan bahwa metode pengobatan terbaik untuk menyembuhkan penyakit yang ditimbulkan virus Corona adalah meningkatkan imun tubuh. Virus Corona bisa dikalahkan karena masyarakat menganggapnya serius, dan dalam menghadapinya, mereka memperkuat diri, dan dengan solidaritas serta persatuan yang dibangun, mereka saling membantu sehingga bisa melewati wabah COVID-19. Hal itu pula yang kita perlukan untuk mengalahkan COVID-48 yaitu Virus Israel, yaitu cukuplah negara-negara dunia yang menuntut kebebasan, menunjukkan solidaritas satu sama lain, dan saling membantu membersihkan dunia dari virus ini untuk selamanya
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar mengatakan, rezim Zionis adalah sebuah rezim yang sejak awal kelahirannya yang haram, meletakkan fondasi pada kekerasan nyata serta tangan besi, mengumumkannya di mana-mana dan mereka bangga dengan itu, kebijakannya tidak lain adalah ini, tidak ada cara untuk mengobatinya, kecuali musnahnya rezim Zionis. Pemerintahan di wilayah ini harus ditentukan oleh referendum dan ditentukan oleh rakyat. Maksud dari musnahnya rezim Zionis adalah ini, seperti inilah caranya.