Di hari pertama bulan Ramadhan kita membaca:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِى فِيهِ صِيَامَ الصَّائِمِينَ وَ قِيَامِى فِيهِ قِيَامَ الْقَائِمِينَ وَ نَبِّهْنِى فِيهِ عَنْ نَوْمَةِ الْغَافِلِينَ وَ هَبْ لِى جُرْمِى فِيهِ يَا إِلَهَ الْعَالَمِينَ وَ اعْفُ عَنِّى يَا عَافِيا عَنِ الْمُجْرِمِينَ.
Allhumaj'al Shiyaami Fiihi Shiyaama al-Shaaimin wa Qiyaami Fiihi Qiyaama al-Qaaimina wa Nabbihni Fiihi an Naumatil Ghafiliin wa Habli Jurmi Fiihi Yaa Ilaaha al-‘Alamiina wa'fu'anni Yaa Afian anilmujrimin
Ya Allah! Jadikanlah puasaku, puasa orang benar-benar berpuasa. Dan ibadah malamku ibadah orang benar-benar mengerjakan ibadah. Dan jagalah aku dari tidurnya orang yang lalai. Hapuskanlah dosaku wahai Tuhan sekalian alam. Dan ampunilah aku wahai Tuhan Maha Pengampun dari pada segala dosa. (Klik file suara di sini)
Dalam doa hari pertama bulan Ramadhan ada empat tema penting yang dibahas; shalat hakiki, puasa hakiki, sadar dari kelalaian dan pengampunan dosa. Dan di hari pertama tentu saja kesadaran sangat penting untuk dapat meraih tujuan puncak dari puasa di bulan Ramadhan.
Tanda-tanda orang yang lengah dan tidak sadar:
1. Tidak mengambil pelajaran dari kejadian di dunia
Rasulullah Saw bersabda, "Orang yang paling lengah dan tidak sadar adalah orang yang tidak pernah mengambil pelajaran dari perubahan dunia." (Bihar al-Anwar, jilid 77, hal 112)
2. Menyia-nyiakan umur
Imam Ali as berkata, "Menghabiskan umur di jalan yang tidak dapat menyelamatkan manusia sudah cukup untuk disebut lengah dan tidak sadar." (Ghurar al-Hikam, tentang akal)
3. Tidak berpikir terlebih dahulu
Luqman al-Hakim berkata kepada anaknya, "Orang yang lengah dan tidak sadar itu memiliki tiga tanda; tidak berpikir terlebih dahulu, tidak konsentrasi dan pelupa." (Tafsir Nur al-Tsaqalain. Jili2, hal 815)
Dampak lengah dan tidak sadar:
1. Kebodohan
Imam Ali as berkata, "Orang yang lalai dan tidak sadar adalah bodoh." (Nahjul Balaghah, hal 153)
2. Kekerasan hati
Imam Muhammad Baqir as berkata, "Jauhkan dirimu dari sifat lengah dan tidak sadar. Karena dalam kelengahan itu ada kekerasan hati." (Bihar al-Anwar, jilid 78, hal 164)
3. Kebinasaan
Imam Ali as berkata, "Orang yang kelengahan dan ketidaksadarannya berkepanjangan, maka akan cepat binasa." (Ghurar al-Hikam, tentang akal)
4. Hati mati
Imam Ali as berkata, "Seseorang yang dikalahkan oleh kelengahan dan ketidaksadarannya, maka hatinya akan mati." (Ghurar al-Hikam, tentang akal)
5. Kehilangan hati nurani
Imam Ali as berkata, "Bila ketidaksadaran seseorang terus berlanjut maka ia akan kehilangan hati nuraninya." (Ghurar al-Hikam, tentang akal)
6. Kerugian
Imam Ali as berkata, "Orang yang menghisab dirinya bakal beruntung dan orang yang lalai akan merugi." (Nahjul Balaghah, hikmah 208)
Faktor-Faktor Penyebab Kelengahan dan Ketidaksadaran
1. Harta dan anak
Allah Swt dalam al-Quran berfirman, "Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." (QS. 63: 9)
2. Fasilitas dan kesejahteraan
Allah Swt dalam al-Quran berfirman, "Mereka (yang disembah itu) menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain engkau (untuk jadi) pelindung, akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa"." (QS. 25: 18)
3. Tamak
Allah Swt dalam al-Quran berfirman, "Bermegah-megahan telah melalaikan kamu." (QS. 102: 1) (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
Sumber: Tebyan