Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar mengatakan, masalah utama negara-negara adikuasa dunia atas Revolusi Islam adalah pesan asasi Revolusi yang mengajarkan untuk menghindari penindasan terhadap sesama dan berdiri melawan penindasan.
Ayatullah Khamenei hari ini, Selasa (17/9) dalam pertemuannya dengan para komandan, pensiunan dan pejabat Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) atau Pasdaran, memetakan dunia menjadi dua bagian, kelompok penindas dan kelompok tertindas. Ia menjelaskan, "Revolusi Islam membawa logika anti-penindasan dan menghindari aksi menindas, dan logika ini menyebabkan pesan Revolusi mampu menembus batas-batas teritorial Iran dan bangsa-bangsa dunia menyambutnya."
Menurut Rahbar, tindakan dan perkataan kekuatan hegemoni dunia, termasuk upaya menciptakan kontroversi yang dilakukan Amerika Serikat terkait isu nuklir Iran, harus dianalisis dan ditafsirkan dalam kerangka masalah utama kekuatan hegemoni dunia atas pesan Revolusi Islam. "Negara-negara tiran dan pengikut kekuatan hegemoni serta jaringan perampok internasional menjalankan tiga kebijakan, menyulut peperangan, menciptakan kemiskinan dan menyuburkan kerusakan dan penentangan Islam atas kebijakan ini adalah sumber masalah bagi mereka," katanya.
Rahbar memaparkan, "Republik Islam Iran, bukan karena Amerika atau selainnya, akan tetapi karena keyakinan Islam, menentang produksi dan penggunaan senjata nuklir. Namun tujuan utama para penentang aktifitas nuklir sipil Iran, sesuatu yang lain."
Catatan kesuksesan Pasukan Garda Revolusi Islam Iran, kata Rahbar, menunjukkan dalamnya identitas, kepribadian dan pengalaman yang berhasil dari sebuah bangsa. "Revolusi Hidup dan Revolusi Bertahan" di antara gambaran indah IRGC", lanjutnya.
Ayatullah Khamenei menuturkan, "Pasdaran tidak pernah keluar dari jalannya yang benar dan utama hanya karena transformasi di kancah internasional atau perubahan di dalam negeri."
Demi menjaga Revolusi, Pasdaran harus memiliki informasi yang cukup terkait transformasi dan manuver-manuver yang berkembang di berbagai arena. Ia menegaskan, "Pasdaran tidak harus terjun di arena politik, namun sebagai penjaga Revolusi mata mereka harus terbuka mengamati berbagai macam gerakan-gerakan menyimpang, tidak menyimpang tapi berafiliasi atau gerakan-gerakan politik lain."
Berkenaan dengan rumitnya dunia diplomasi Rahbar mengatakan, "Arena diplomasi adalah arena senyum dan proposal perundingan, akan tetapi seluruh perilaku ini harus dipahami dalam kerangka masalah utama kubu adidaya dunia."
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengaku setuju dengan langkah tepat dan rasional dalam politik luar dan dalam negeri Iran. Ia menjelaskan, "Latihan kejuaraan dengan berkomitmen kepada sebuah syarat utama dalam satu kondisi, sangat baik dan diperlukan."
Ayatullah Khamenei menandaskan, "Bangsa Iran bergerak maju dengan logika dan perhitungan ilmiah, namun musuh, dengan menciptakan penentang internal, sekalipun tidak keluar dalam bentuk lisan, sedang bergerak mundur dan melemah. Dalam pertempuran ini jelas masa depan adalah milik pihak yang bergerak maju dengan perhitungan dan logika."