Pervez Musharaf mengklaim, dirinya didukung oleh militer kuat Pakistan.
Kantor berita Perancis (29/12) melaporkan, mantan Presiden Pakistan, Ahad (29/12) dalam wawancara pertamanya dengan media internasional sejak dijatuhi hukuman tahanan rumah, mengatakan bahwa tuduhan pengkhiatan merupakan bentuk pembalasan dendam atas dirinya.
Musharaf, 70 tahun mengklaim, militer Pakistan tersinggung karena dirinya dituduh pengkhianat dan mengatakan bahwa Musharaf pernah menjadi pemimpinnya.
Mantan Presiden Pakistan yang tahun lalu kembali memasuki negaranya untuk ikut serta dalam pemilu presiden, dituduh terlibat dalam pembunuhan Benazir Bhuto, mantan Perdana Menteri Pakistan, pembunuhan salah seorang pempimpin etnis Baluch, penangkapan ilegal para hakim dan serangan terhadap sebuah masjid.
Beberapa waktu lalu, Musharaf dibebaskan, namun setelah itu pemerintah Pakistan menuntut digelarnya sidang pengadilan atas tuduhan pengkhianatan. (IRIB Indonesia/HS)