Pemerintah Kanselir Jerman Angela Merkel akhirnya menyetujuipenyelidikan umum terkait spionase Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) setelah sebelumnya iaberusaha mencegah penyelidikan parlemen karena khawatir akan menimbulkan ketegangan dengan Washington sebagai sekutu dekat Berlin.
Pemerintah Merkel pada Jumat (3/1)akhirnya menyerah kepada tekanan oposisi untuk menunjuk sebuah komisi. Namun tidak jelas apakah panel tersebut akan mendengarkan kesaksian dari Edward Snowden, mantan kontraktor NSA yang membocorkan spionase AS.
Tekanan untuk penyelidikan itu muncul dari anggota parlemen Hans-Christian Stroebele yang duduk di komite kontrol parlemen Jerman dan bertugas memantau kerja badan-badan intelijen. Pada bulan Oktober 2013, Stroebele berkunjung ke Rusia untuk bertemu dengan Snowden di Moskow.
Setelah pertemuan tersebut, Stroebele mengatakan bahwa Snowden bersedia membantu penyelidikan Jerman terkait laporan penyadapan terhadap pembicaraan telepon Merkel oleh NSA.
Menurut data yang dibocorkan Snowden, NSA telah menyadap percakapan telepon dari puluhan pemimpin dunia, termasuk Merkel.
Mingguan Jerman, Der Spiegel dalam sebuah laporan pada tanggal 26 Oktober 2013 menyebutkan, dokumen rahasia dari NSA menunjukkan bahwa ponsel Merkel telah terdaftar oleh badan Layanan Koleksi Khusus (SCS) sejak tahun 2002.
Laporan itu menambahkan, nomor ponsel kanselir Jerman itu masih pada daftar pengawasan pada bulan Juni 2013.Sementara pada tanggal 24 Oktober 2013, The Guardian dalam sebuah laporan menyebutkan bahwa NSA telah memantau percakapan telepon dari 35 pemimpin dunia.