Republik Islam Iran meluncurkan dua satelit mutakhir multi-fungsi produksi dalam negeri.
 
Satelit Tadbir dan Teluk Persia itu dipajang pada sebuah acara di Tehran, Senin (3/2) yang dihadiri Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Hossein Dehqan, Wakil Presiden Iran untuk Urusan Eksekutif Mohammad Shariatmadari dan sejumlah pakar antariksa lokal dan berbagai akademisi, dalam memperingati Hari Teknologi Antariksa Nasional.
 
Tadbir, dikembangkan dalam 5 bulan oleh mahasiswa dan akademisi di Iran Universitas Sains dan Teknologi. Berbobot sekitar 50 kilogram dan merupakan versi upgrade dari satelit Navid-e Elm-o Sanat, yang sebelumnya telah dikirim ke orbit bumi.
 
Satelit ini memiliki presisi tinggi dalam mengambil foto dibandingkan dengan pendahulunya, dan sistem komputer interaktif memungkinkan satelit pengguna untuk 16 mengirim dan menerima informasi pada berbagai posisi geologi. Satelit itu dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS) dan dapat dilacak kapan saja dari stasiun bumi.
 
Tadbir telah melalui tes kompatibilitas, dan menunggu peluncuran dengan roket pembawa.
 
Adapun satelit Teluk Persia dikembangkan di University of Technology Malek Ashtar.
 
Satelit ini kompatibel dengan sistem broadband permanen atau wireless, dan dapat menawarkan layanan telekomunikasi nirkabel efisien.
 
Satelit dilengkapi dengan terminal fungsional kecil dan ringan, dan dapat digunakan untuk operasi penyelamatan ketika terjadi bencana alam.
 
Iran meluncurkan pertama buatan satelitnya Omid pada tahun 2009. Negara ini juga mengirimkan bio- kapsul pertama yang berisi makhluk hidup ke luar angkasa pada Februari 2010, dengan menggunakan roket peluncur propduksi dalam negeri Kavoshgar-3.