Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyuarakan keraguan tentang tekad Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan terkait program energi nuklir Iran.
 
Zarif menyampaikan hal itu pada hari pertama pembicaraan antara Iran dan enam kekuatan dunia untuk mencapai kesepakatan permanen atas program nuklir Tehran, Selasa (18/2), demikian dilansir Press TV.
 
Dia mengatakan bahwa pernyataan AS tentang sanksi baru dalam beberapa bulan terakhir telah melahirkan "kekhawatiran besar" di Iran mengenai apakah Washington serius ingin mencapai sebuah kesepakatan.
 
"Sayangnya apa yang kita saksikan dalam dua bulan terakhir, tidak mendorong kita untuk percaya bahwa segala sesuatu berjalan pada jalurnya," tambahnya.
 
Meski demikian, Zarif mencatat masih mungkin untuk mencapai kesepakatan akhir soal program energi nuklir Iran, karena mereka tidak punya pilihan lain dan satu-satunya cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui negosiasi.
 
Pembicaraan antara Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB - Cina, Rusia, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat - plus Jerman dimulai Selasa di kantor PBB di Wina.
 
Zarif dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, yang mewakili enam kekuatan dunia, memimpin pertemuan tersebut.
 
Ini adalah putaran pertama perundingan tingkat tinggi antara Tehran dan Barat setelah mereka mencapai kesepakatan nuklir sementara pada 24 November 2013.