Rahbar: Konspirasi Musuh Tetap Akan Gagal

Rate this item
(0 votes)

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Rabu (27/6) pagi dalam pertemuan dengan ketua dan para pejabat tinggi Dewan Yudikatif Negara menyebut peningkatan kwalitas kerja lembaga kehakiman demi tegaknya keadilan di tengah masyarakat sebagai tujuan utama. Seraya menjelaskan beberapa hal yang menunjang tercapainya tujuan tersebut, beliau menekankan bahwa kerjasama tiga lembaga tinggi negara dalam situasi saat ini adalah kewajiban yang mesti dilaksanakan.

Ayatollah al-Udzma Khamenei mengatakan, "Pemerintah, Parlemen, dan Lembaga Yudikatif berada dalam satu front membela Islam, bangsa Iran serta independensi dan kedaulatan negara dalam menghadapi konspirasi penuh kekuatan-kekuatan adidaya dan arogansi dunia. Semua pihak harus mengesampingkan isu-isu parsial dan saling membantu diantara mereka."

Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang pertemuan khusus komplek Makam Suci Imam Ali bin Musa al-Ridha (as) di kota Mashhad dan untuk memperingati syahidnya Ayatollah Beheshti bersama 72 tokoh revolusi Islam yang terjadi pada 27 Juni 1981, Rahbar menyatakan bahwa keadilan hukum yang dicita-citakan pemerintahan Islam akan mengatasi banyak masalah dan mengikis kebejatan yang ada di tengah masyarakat. Beliau menambahkan, kapasitas besar yang diiringi dengan kerja keras pasti bisa meningkatkan kinerja dan kemampuan lembaga peradilan.

Menyinggung program komprehensif lembaga peradilan, Pemimpin Besar Revolusi Islam menandaskan, yang lebih penting dari penyusunan program ini adalah pelaksanaannya dengan gerakan yang cepat. Beliau menggarisbawahi bahwa gerak cepat yang dimaksud bukan berarti ketergesan-gesaan, tapi gerakan yang cepat dan cermat, tanpa menunda pelaksanaan tugas.

Dalam kesempatan itu, beliau kembali mengingatkan lembaga peradilan untuk mengurangi vonis penjara. Sebab penjara adalah tempat yang tidak diinginkan dan berdampak buruk bagi para tahanan, keluarga mereka dan lingkungan.

Ayatollah al-Udzma Khamenei mengimbau tiga lembaga negara untuk bekerjasama seraya menekankan bahwa kerjasama ketiga lembaga negara sangat diperlukan untuk kondisi saat ini.

"Kekuatan arogansi dunia telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memukul pemerintahan Republik Islam dan mengganjal gerak langkahnya yang telah mengilhami Dunia Islam," kata beliau.

Berbicara tentang kebangkitan di Dunia Islam dan kerinduan masyarakat Muslim kepada ajaran Islam, beliau menyebutnya sebagai buah dari kemajuan yang dicapai Republik Islam Iran dan disaksikan oleh masyarakat Muslim dunia. Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, setiap keberhasilan sains yang dicapai pemerintahan Islam atau kesuksesan gerakan massa seperti pemilu yang terselenggara dengan animo tinggi masyarakat serta resistensi Republik Islam dalam melawan kubu arogansi dunia, semua itu semakin mendorong bangsa-bangsa Muslim untuk bergerak meraih kemerdekaan yang dilandasi Islam. Karena itu, kubu adidaya dunia berusaha keras untuk melumpuhkan pusat dari gerakan ini.

Beliau menambahkan, isu yang mereka tebar untuk memojokkan Republik Islam Iran lewat masalah hak asasi manusia dan program nuklir bisa dicermati dari sudut pandangini.

"Kubu arogansi, biasa berbohong dengan menyebut diri mereka masyarakat dunia. Dengan cara itu mereka berusaha menggembosi Republik Islam Iran dari dukungan masyarakat dunia," jelas beliau.

Rahbar mengimbuhkan, "Tujuan utama dari embargo yang dijatuhkan kubu arogansi adalah untuk menyusahkan kehidupan rakyat Iran. Dengan cara itu mereka berharap bisa memisahkan rakyat dari pemerintahan Islam. Tapi berkat inayah Allah Swt konspirasi itu akan berakhir dengan kegagalan. Sampai saat ini mereka masih belum mengenal para pemimpin dan rakyat di negara ini."

Ayatollah al-Udzma Khamenei menegaskan, "Tipuan dan makar musuh sudah dikenal dengan baik oleh rakyat Iran. Karena itu, rakyat hadir di semua kancah dengan

semangat yang tinggi, dan para pejabat negara juga benar-benar bekerja keras."

Menyinggung upaya keras Amerika Serikat (AS) untuk memblokade Iran dari semua penjuru, Rahbar mengatakan, "Justeru AS saat ini sedang dililit masalah yang serius dan tak terpecahkan. Sedangkan Iran, dengan inayah Allah, punya semua hal yang diperlukannya."

Beliau menambahkan, "Iran saat ini memiliki kapasitas kekayaan negara yang besar, rakyat yang baik, sumber daya manusia yang berlimpah dan tidak terlilit utang dunia. Dalam kondisi seperti ini, musuh mengerahkan semua daya dan kemampuannya untuk menekan kemampuan Iran memanfaatkan semua potensi yang dimilikinya. Di sisi lain, para pejabat di negara ini berusaha keras untuk menggagalkan konspirasi musuh tersebut."

Karenanya, kata beliau, kerjasama semua lembaga negara dalam kondisi seperti ini adalah satu keharusan.

Beliau menandaskan, "Pemerintah, Parlemen, dan Lembaga Yudikatif berada dalam satu front membela Islam, bangsa Iran serta independensi dan kedaulatan negara dalam menghadapi konspirasi penuh kekuatan-kekuatan adidaya dan arogansi dunia. Semua pihak harus mengesampingkan isu-isu parsial dan saling membantu diantara mereka."

Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, hindari perselisihan yang hanya akan merugikan negara.

Beliau mengingatkan bahwa janji Allah kepada siapa saja yang berjuang di jalanNya pasti akan terlaksana.

Rahbar dalam kesempatan itu mengapresiasi kinerja ketua dan para pejabat di lembaga yudikatif.

Di awal pertemuan Ketua Lembaga Yudikatif Ayatollah Amoli menyampaikan laporan kinerja tiga tahun kepemimpinannya di lembaga peradilan seraya menjelaskan program yang dicanangkan dan dilaksanakan oleh lembaga ini.

Read 1746 times