Seorang komandan senior militer Irak mengatakan pasukan Peshmerga Kurdi telah menyita senjata berat dan peralatan militer di Kirkuk.
 
Letnan Abdul Amir al-Zaidi mengatakan pada hari Ahad(29/6) bahwa pasukan Kurdi menyerang pangkalan militer dan mengganggu situasi keamanan di Diyala dan Kirkuk.
 
Hal ini muncul setelah Presiden Pemerintah semi-otonom Regional Kurdistan (KRG) mengatakan pada hari Jumat bahwa KRG tidak akan mengembalikan kota kaya minyak Kirkuk ke Baghdad.
 
Komentar Masoud Barzani memicu reaksi marah dari beberapa politisi Irak yang memperingatkan konflik bersenjata dengan Kurdi dalam waktu dekat. Juga, beberapa anggota parlemen telah menuduh pasukan Kurdi memiliki hubungan dengan Israel.
 
Pasukan keamanan Kurdi mengambil kendali dari Kirkuk setelah pasukan Irak memasuki pertempuran dengan kelompok Daulah Islam Iraq wa Syam (DIIS) awal bulan ini.
 
Perkembangan terbaru muncul setelah eskalasi ketegangan antara pemimpin regional Kurdistan dan pemerintah pusat di Baghdad.
 
Pemerintah Irak telah berulang kali mengecam wilayah Kurdistan untuk mengekspor minyak tanpa persetujuan Baghdad.
 
Baghdad mengatakan ia memiliki hak tunggal untuk ekspor minyak mentah negara itu, tetapi Kurdi mengatakan mereka berhak untuk memasarkan sumber daya daerah mereka sendiri
 
Pemerintah Kurdistan juga menggunakan pipa ke kota pelabuhan Turki, Ceyhan untuk ekspor minyak mentah.