Ratusan dosen universitas Iran dalam pertemuannya dengan Ayatullah Khamenei,  berdiskusi dan saling bertukar pikiran tentang masalah-masalah keilmuan, perguruan tinggi, kebudayaan, ekonomi dan politik dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar itu.
 
Kantor Rahbar (2/7) melaporkan, di awal pertemuan yang digelar Rabu (2/7), Ayatullah Khamenei menekankan urgensi "keberlangsungan serius, cepat dan komprehensif kebangkitan ilmu pengetahuan" sebagai faktor utama penentu masa depan Iran dan Dunia Islam.
 
"Tercapainya tujuan penting ini membutuhkan kerja dan pengelolaan jihad dari orang-orang yang mencintai kemajuan bangsa dan rakyat," kata Rahbar.
 
Rahbar juga menekankan urgensi tidak menjadi lambat dan terhentinya kemajuan ilmu pengetahuan Iran serta berlanjutnya proses itu dengan gerak yang lebih cepat dan bertambah dua kali lipat.
 
Ayatullah Khamenei menegaskan, "Perkembangan ilmu pengetahuan negara merupakan masalah mendasar bagi masa depan negara dan masyarakat Iran, bahkan bagi Dunia Islam."
 
Ia menambahkan, "Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan Iran telah mencapai sejumlah keberhasilan besar dan di tingkat internasional pun sudah dikenal. Pada kenyataannya dapat dikatakan bahwa kebangkitan ilmu pengetahuan Republik Islam Iran telah ditunjukkan kepada dunia."
 
Menurut Ayatullah Khamenei, terhentinya perkembangan ilmu pengetahuan Iran merupakan salah satu rencana utama musuh Republik Islam dan terkait penggunaan terus-menerus kata musuh, ia menuturkan, "Sebagian kalangan alergi dengan penggunaan kata musuh dan pengulangannya, padahal di dalam Al Quran berulangkali disebutkan kata Setan dan Iblis yang pesannya adalah tidak lalainya kita terhadap setan dan musuh."
 
Kemajuan ilmu pengetahuan negara, kata Rahbar, memiliki manfaat-manfaat bernilai termasuk tidak berpengaruhnya sanksi. "Musuh ingin menekan kehormatan dan mempermalukan bangsa Iran dengan sanksi, namun kebangkitan dan kemajuan ilmu pengetahuan terus menggagalkannya," lanjut Rahbar.
 
Perubahan mendasar di bidang ilmu humaniora di universitas-universitas Iran dinilai Rahbar sebagai kebutuhan hakiki, akan tetapi maksud dari perubahan di dalam ilmu humaniora bukan berarti tidak membutuhkan kerja keilmuan dan riset Barat.
 
Berkenaan dengan alasan dibutuhkannya perubahan dalam ilmu humaniora, Ayatullah Khamenei mengatakan, "Dasar-dasar ilmu humaniora di Barat adalah materi dan non-Ilahi, sementara ilmu humaniora akan menjadi penting bagi seseorang dan masyarakat ketika berdiri di atas landasan pandangan dunia Ilahi dan Islami."